Memahami Aturan Penulisan “Cross Check” yang Benar

Menulis dengan tepat melibatkan kejelasan dan keakuratan informasi serta menggunakan kaidah penulisan yang benar. Banyak penulis seringkali bertanya soal bagaimana penulisan cross check yang benar. Artikel ini akan mengulas aturan penulisan istilah tersebut sesuai kaidah bahasa yang berlaku di Indonesia.

Apa Itu Cross Check?

Menurut Cambridge Dictionary, crosscheck adalah kata kerja yang berarti memastikan informasi, perhitungan, dan lain-lain itu benar dengan memverifikasi lewat metode atau sumber lain. Contohnya: “He didn’t crosscheck his facts before publishing.”

Dalam bahasa Indonesia, istilah ini telah diserap menjadi “kroscek”. Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kroscek bermakna “memeriksa silang” atau “pemeriksaan silang”. Istilah ini sering dipakai dalam konteks verifikasi data atau fakta, terutama di bidang jurnalistik dan penelitian.

Bagaimana Aturan Penulisannya?

Menurut EYD V:

  1. Kata asing yang belum diserap harus ditulis miring, seperti crosscheck.
  2. Jika sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia, tulis tanpa miring dan sesuaikan dengan ejaan Indonesia, seperti “kroscek”.

Maka, ketika kamu ingin menulis dalam konteks Indonesia, dan istilah tersebut sudah umum digunakan serta tercantum dalam KBBI, gunakanlah bentuk “kroscek” tanpa huruf miring. Sementara, bila kamu menulis dalam konteks internasional atau bahasa Inggris, gunakan crosscheck sesuai kaidah penulisan bahasa asing.

Contoh Penggunaan yang Benar

Berikut contoh penulisan yang sering salah dan versi yang sesuai dengan kaidah bahasa:

Kalimat SalahKalimat Benar
Saya harus melakukan cross check data ini.Saya harus melakukan kroscek data ini.
Data ini belum di-crosscheck oleh tim.Data ini belum dikroscek oleh tim.
Pastikan untuk crosscheck informasi sebelum dipublikasikan.Pastikan untuk kroscek informasi sebelum dipublikasikan.
Ia akan melakukan crosscheck sebelum mengambil keputusan.Ia akan melakukan kroscek sebelum mengambil keputusan.

Penutup

Mengetahui penulisan cross check yang benar akan membantu kamu sebagai penulis dalam menjaga kredibilitas dan profesionalitas tulisan. Gunakan “kroscek” jika menulis dalam konteks bahasa Indonesia, dan crosscheck bila kamu menulis dalam bahasa Inggris atau mengutip langsung dari sumber asing. Dengan memahami aturan ini, kamu bisa meningkatkan kualitas tulisan dan menghindari kesalahan dasar yang sering terjadi.

BACA JUGA:   Ini Penulisan Program Studi yang Benar Sesuai PUEBI!

Tika Widya

Tika Widya adalah penulis lepas asal Malang dengan 900+ proyek lintas negara, Emerging Writer Australiasia 2024, sekaligus founder Komunitas Belajar Nulis (KBN) yang beranggotakan 2.000+ penulis dari seluruh Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *