Skema Pendapatan Penulis Novel Sesuai Platform Terbitnya

The New York Times bilang, novel berseri Harry Potter udah mendulang setidaknya Rp. 110 triliun. Kalau J.K. Rowling dapet potongan royalti standar penulis sebesar 15%, berarti dia udah ngumpulin setidaknya Rp. 16,5 triliun cuma dari buku-bukunya doang.

Nah, gimana dengan kamu? Pengen tau gaji penulis novel bisa seberapa?

Di sini, aku akan menjelaskan 4 skema pendapatan penulis novel sesuai dengan platform terbitnya.

Skema Pendapatan Penulis Novel di Penerbit Mayor

Ketika kamu berhasil menggaet kontrak dengan penerbit mayor, maka kamu sudah bisa mulai mendapatkan penghasilan dari novel yang kamu tulis.

Biasanya, penulis novel seperti kamu bakal dapat royalti, yaitu bagian dari hasil penjualan buku.

Nah, rata-rata royalti yang diterima penulis dari penerbit mayor adalah sekitar 10% dari harga jual per novel.

Tapi, kalau kamu udah jadi penulis ternama, angkanya bisa naik loh, dari 12% sampai 15%.

Misalnya, novelmu dijual dengan harga Rp50.000 per bukunya dan laku keras sampai 3.000 eksemplar dalam waktu setengah tahun.

Dengan royalti 10%, kamu bisa membawa pulang Rp15.000.000!

Namun, kamu harus menilik kontrak penerbitan yang kamu dapatkan, ya.

Kontrak penerbitan adalah perjanjian kerja sama antara kamu, sebagai penulis, dan penerbit.

Persoalan royalti bakal dijelaskan lebih detail di situ.

Jangan sampai terlewat membacanya.

Pastikan kamu sudah memahami kontrak sebelum kamu tanda tangan karena ini juga membantumu mengerti hak dan kewajibanmu sebagai penulis.

BACA JUGA:   Cara Untuk Menjadi Penulis Novel

Terus, ke manakah kamu harus mengirim naskah novel kalo mau dapat kontrak dengan penerbit mayor?

Nah, jika kamu ingin mempublikasikan novelmu via penerbit mayor, kamu bisa mengakses Gramedia Digital Publishing System.

Lewat platform ini, kamu bisa mengirimkan novelmu langsung ke berbagai penerbit mayor.

Tentu saja, untuk bisa diterbitkan, novelmu harus lolos kurasi para penerbit, ya!

Skema Pendapatan Penulis Novel di Penerbit Indie

Kalau kamu memutuskan untuk bekerja sama dengan penerbit indie, jalan ceritanya akan sedikit berbeda.

Di sini, kamu biasanya akan diminta untuk memilih paket penerbitan yang mereka tawarkan dan kamu yang akan menanggung biaya penerbitannya.

Tapi, tenang aja, semua jerih payah itu bisa balik lagi ke kamu, karena umumnya, 100% keuntungan dari penjualan novel akan masuk ke kantongmu.

Artinya, semakin banyak novelmu terjual, semakin tebal juga dompetmu.

Contoh simulasi pendapatan penulis novel yang bekerja sama dengan penerbit indie:

AspekDetail
Biaya PenerbitanRp. 20.000.000 (untuk 1000 eksemplar)
Harga Jual BukuRp. 50.000 per buku
Jumlah Cetakan1000 eksemplar
Biaya per BukuRp. 20.000 (Biaya Penerbitan / Jumlah Cetakan)
Keuntungan per BukuRp. 30.000 (Harga Jual – Biaya per Buku)
Total KeuntunganRp. 30.000.000 (Keuntungan per Buku x Jumlah Cetakan)

Dalam contoh ini, penulis menginvestasikan Rp. 20.000.000 untuk mencetak 1000 eksemplar buku melalui penerbit indie.

Dengan harga jual Rp. 50.000 per buku, penulis dapat mengharapkan keuntungan Rp. 30.000 per buku, sehingga total keuntungan dari penjualan seluruh cetakan adalah Rp. 30.000.000.

Ada juga sistem khusus seperti pre-order, yang bisa dibilang win-win solution.

Penerbit indie akan mencetak novelmu hanya jika sudah ada janji pesanan dari pembaca.

BACA JUGA:   5 Nama Penulis Novel Terkenal Indonesia

Ini artinya, kamu gak perlu khawatir buku-bukumu menumpuk di gudang karena semuanya sudah ada yang pesan.

Plus, kamu tetap mendapatkan 100% keuntungan dari setiap buku yang terjual.

Beberapa penerbit indie juga menawarkan sistem pendapatan berbasis royalti seperti penerbit mayor.

Kamu bisa menggunakan opsi ini jika tidak ingin membiayai produksi bukumu secara mandiri.

Skema Pendapatan Penulis Novel di Platform Novel Digital

Platform novel digital jadi salah satu cara penulis novel untuk mendulang penghasilan dari karya-karyanya.

Pendapatan dari platform novel digital akan berbeda dengan penerbit cetak.

Pasalnya, di platform novel digital, jumlah pendapatanmu akan bergantung pada banyak pembaca dan subscriber yang nge-fans sama karyamu.

Selain itu, kamu juga bisa menghasilkan sejumlah uang dari kontrak eksklusif yang disodorkan pihak platform.

Salah satu contoh nih, Wattpad punya beberapa program yang memungkinkan penulis kayak kamu untuk menghasilkan uang, antara lain:

  • Program Wattpad Paid Stories: Program ini membolehkan penulis buat menarik biaya akses per bab atau per cerita. Gak main-main, program ini udah berhasil mendukung ratusan penulis dari seluruh dunia dengan total penghasilan lebih dari $3 juta selama tiga tahun pertama. Artinya, jika ceritamu menarik dan banyak pembaca yang mau bayar, kesempatan buat kamu buat mendapatkan uang dari sini terbuka lebar.
  • Direct Rewards: Melalui Wattpad Paid Stories, pembaca bisa langsung memberikan hadiah kepada penulis dengan membeli ceritanya. Saat ini, ada lebih dari 150 cerita yang tersedia untuk dibeli per bab atau sebagai cerita lengkap. Ini jadi kesempatan emas buat kamu yang punya cerita menarik dan ingin mendapatkan penghasilan langsung dari pembaca.
  • Wattpad Premium: Ini adalah layanan berlangganan Wattpad tanpa iklan. Selain mendapatkan pengalaman membaca yang lebih nyaman tanpa gangguan iklan, pelanggan Wattpad Premium juga mendapatkan bonus Coins—yang bisa digunakan untuk membuka Wattpad Paid Stories—hingga 66% lebih banyak dengan setiap pembelian paket Coins.
BACA JUGA:   Cara Menulis Sinopsis Novel Secara Mudah

Dengan begini. kamu bisa melihat bahwa platform novel digital seperti Wattpad juga bisa jadi sumber penghasilan

Skema Pendapatan Penulis Novel yang Jualan Ebook Sendiri

Penulis novel di era digital punya banyak peluang penghasilan.

Selain ikut alur penerbit dan platform, kamu juga bisa menjual e-book sendiri.

Skema ini bisa menguntungkan karena kamu nggak perlu keluar duit untuk produksi buku.

Tulisan akan kamu jual dalam bentuk e-book.

Nantinya, kamu bisa mulai menghasilkan uang dengan memasarkan e-book lewat media sosial, blog pribadi, atau bahkan menempatkannya di Google Books.

Gampang banget, kan?

Nah, kalo kamu memilih untuk menjual e-bookmu di Google Books, kamu perlu belajar aturannya, ya.

Google books punya sistem pembagian revenue, di mana kamu hanya akan mendapatkan 52% dari hasil penjualan e-bookmu.

Jadi, jangan lupa menaikkan harga ketika kamu jualan buku di sana.

Perbandingan Skema Penghasilan Penulis Novel

Setelah kita bahas satu per satu, yuk, kita bandingkan 4 skema penghasilan penulis novel di atas.

Cek tabel perbandingan ini supaya kamu semakin mudah memutuskan jalan mana yang akan kamu pilih.

AspekPenerbit MayorPenerbit IndiePlatform Novel DigitalPenjualan eBook Sendiri
Persentase Keuntungan10% – 15%100% (minus biaya produksi jika ada)Bervariasi berdasarkan platform100% sendiri, 52% Google Books
Modal AwalTidak ada (dibiayai penerbit)Ditanggung penulisTidak adaTidak ada atau minimal (jika via platform tertentu)
Jangkauan PenjualanNasional/internasionalTerbatas atau sesuai kesepakatan distribusiGlobal (tergantung platform)Global (tergantung pemasaran sendiri)
Simulasi PendapatanRp 15.000.000 dari 3000 eksemplar @ Rp 50.000Bervariasi berdasarkan paket dan penjualanBervariasi (contoh: Wattpad Paid Stories Program)Bervariasi, 52% dari penjualan jika melalui Google Books
Cocok UntukPenulis yang menginginkan validasi dan distribusi profesionalPenulis yang ingin kontrol penuh atas proses kreatif dan penerbitanPenulis yang mencari komunitas luas dan eksplorasi pendapatan digitalPenulis yang ingin eksperimen pemasaran mandiri dan fleksibilitas distribusi
ISBNDisediakan oleh penerbitOpsional bisa ISBN/QRCBNTidak diperlukanOpsional ISBN/QRCBN/GGKey
CatatanRoyalti tetap, validasi profesionalPenuh kontrol kreatif, risiko lebih tinggiKomunitas besar, potensi pendapatan tidak tetapFleksibilitas tinggi, perlu strategi pemasaran sendiri

Jadi, gimana nih setelah liat tabel perbandingan di atas?

Setiap skema gaji penulis novel punya plus minusnya sendiri.

Kalau kamu tipe penulis yang lebih suka kebebasan total dalam berkarya dan nggak masalah nanggung biaya produksi, mungkin kerjasama dengan penerbit indie atau jualan e-book sendiri bisa jadi pilihan.

Tapi, kalau kamu pengen validasi profesional dan jangkauan distribusi yang lebih luas, kerja sama dengan penerbit mayor bisa jadi pilihan menarik.

Untuk kamu yang suka eksplorasi dunia digital dan komunitas penulis, platform novel digital bisa jadi lahan subur untuk berkarya.

Akhirnya, yang penting itu pilih skema pendapatan penulis novel yang paling “klik” di hati kamu.

Tiap pilihan punya jalannya masing-masing untuk sukses.

Coba renungin baik-baik, mana yang paling cocok sama gaya dan tujuanmu sebagai penulis.

Yang terpenting, terus berkarya dan jangan lupa nikmati proses kreatifnya, ya!

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *