Apa yang Dimaksud dengan Cerita Pendek?

Cerpen adalah karya fiksi pendek yang biasanya berfokus pada satu atau sekelompok tokoh dan mengeksplorasi sebuah momen, tema, atau konsep tertentu.

Kata “cerpen” merupakan singkatan dari cerita pendek.

Berbeda dengan novel yang bisa mencapai ratusan atau bahkan ribuan halaman, cerpen biasanya memiliki jumlah kata yang terbatas.

Jadi, cerpen itu lebih ringkas sehingga lebih cepat dibaca juga.

Salah satu dosen sastra saya pernah bilang, kalau cerpen itu harusnya bisa dibaca dalam sekali duduk saja.

Dengan kata lain, sebuah cerpen yang baik harusnya bisa memberikan sesuatu kepada pembaca dalam waktu yang sangat singkat.

Kamu mestinya sudah mengenal cerpen sejak usia dini soalnya bentuk cerita ini sudah populer sejak berabad-abad yang lalu.

Waktu masih anak-anak, kamu bisa membaca dan menikmatinya dalam bentuk dongeng, legenda, mitos cerita anak dan cerita rakyat.

Di masa kini, kamu bisa membaca lebih banyak jenis cerpen yang merupakan cermin kehidupan dalam bentuk cerita singkat namun padat makna.

Dengan ruang yang terbatas, penulis cerpen harus bisa menyampaikan pesan atau cerita dengan cara yang efektif dan menarik, sehingga pembaca bisa merasakan dampaknya hanya dalam beberapa halaman saja.

Ciri-ciri Cerpen

Ada beberapa karakteristik yang membedakan cerpen dengan tulisan fiksi lainnya. Apa saja itu?

1. Ringkas

Cerpen biasanya singkat dan sering kali berkisar antara 6 hingga 10.000 kata tergantung pada jenis cerpen.

Karena ringkas, penulis harus mampu menghemat kata-kata dan fokus pada elemen-elemen yang esensial.

Setiap kata harus dipilih dengan cermat untuk memastikan bahwa setiap kalimat memiliki makna dan kontribusi terhadap cerita keseluruhan.

2. Tema Terfokus

Cerpen biasanya berpusat pada satu tema, ide, atau pesan.

Fokus ini membantu menciptakan dampak yang kuat pada pembaca.

Misalnya, cerpen bisa berfokus pada satu tema saja yaitu cinta, kehilangan, kebahagiaan, atau bahkan kritik sosial. Pilih satu.

Dengan satu tema utama, cerpen bisa mengeksplorasi ide secara mendalam meski dengan ruang yang terbatas.

3. Jumlah Tokoh yang Terbatas

Cerpen sering menampilkan satu sampai maksimal lima tokoh saja.

Batasan jumlah tokoh bikin cerpenis bisa mengeksplorasi kepribadian dan motivasi tokoh dengan lebih dalam meski ruangannya terbatas.

4. Plot Tunggal

Cerpen umumnya memiliki satu plot utama tanpa subplot.

Jadi, pembaca bakal mudah memahami dan mengikuti ceritanya.

Plot cerpen biasanya sederhana, tetapi harus cukup menarik untuk menjaga perhatian pembaca dari awal hingga akhir.

5. Latar Tunggal

Aksi dalam cerpen biasanya terjadi di satu latar atau sejumlah latar yang terbatas.

BACA JUGA:   9 Jenis Cerpen Lengkap dengan Ciri-ciri dan Contohnya

Inilah yang membantu menjaga fokus dan intensitas cerita.

Latar yang terbatas memungkinkan penulis untuk menciptakan suasana yang kuat yang mendukung penyampaian tema dan plot cerita.

6. Bahasa Ringkas

Bahasa yang digunakan dalam cerpen sering kali tepat dan to-the-point.

Ini karena penulis hanya punya sedikit ruang untuk menyampaikan cerita.

Makanya, penulis harus membuang detail atau deskripsi yang tidak perlu.

Dengan kata lain, penulis cerpen harus mampu menyampaikan banyak hal dengan sedikit kata sehingga setiap deskripsi dan dialog memiliki peran penting dalam menggerakkan cerita.

7. Efek Tunggal

Banyak cerpen bertujuan untuk menghasilkan satu respon emosional atau efek pada pembaca, entah itu kejutan, kesedihan, kegembiraan, atau ketakutan.

Efek ini bisa dicapai melalui plot twist, penokohan yang mendalam, atau melalui suasana ceritanya.

Struktur Cerita Pendek

Cerpen biasanya mengikuti struktur yang jelas dan ringkas untuk memastikan narasi tetap menarik dan koheren.

Mari kita lihat komponen utama yang membentuk strukturnya!

1. Eksposisi

Eksposisi adalah bagian di mana latar, tokoh, dan situasi awal diperkenalkan kepada pembaca.

Dengan kata lain, eksposisi adalah momen di mana penulis bisa nge-set panggung untuk ceritanya sekaligus memberikan konteks cerita kepada pembaca.

Misalnya, dalam cerpen tentang seorang petualang, bagian eksposisinya bisa saja berisi kegiatan sehari-harinya yang menunjukkan bahwa dia seorang petualang.

2. Rising Action

Rising action adalah bagian selanjutnya dalam cerpen yang memperkenalkan konflik atau masalah utama kepada pembaca.

Di sini, protagonis menghadapi tantangan pertamanya.

Contohnya, jika cerpen bercerita tentang pencarian harta karun, rising action mungkin mencakup rintangan dan bahaya yang harus dihadapi sang protagonis.

3. Klimaks

Klimaks adalah titik balik dari cerita, di mana ketegangan mencapai puncaknya.

Ini adalah momen konflik dan intensitas emosional terbesar.

Klimaks sering kali menentukan arah akhir cerita.

Misalnya, dalam cerpen detektif, klimaks bisa terjadi saat detektif akhirnya mengungkap identitas pelaku kejahatan.

4. Falling Action

Setelah klimaks, cerita mulai mereda.

Konsekuensi dari klimaks terungkap, dan tokoh mulai menyelesaikan konflik.

Bagian ini menunjukkan bagaimana klimaks mempengaruhi karakter dan situasi di cerita.

Misalnya, dalam cerita romantis, falling action mungkin menggambarkan bagaimana pasangan utama berdamai setelah konflik besar.

5. Resolusi (atau Denouement)

Ini adalah kesimpulan dari cerita, di mana konflik diselesaikan, dan cerita mencapai akhir yang memuaskan.

Resolusi memberikan penutupan pada cerita dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin masih tersisa.

Misalnya, dalam cerita petualangan, resolusi bisa menunjukkan sang protagonis kembali ke rumah dengan membawa pelajaran berharga dari perjalanannya.

Contoh Analisa Struktur Cerpen Karya Edgar Allan Poe

Salah satu cerpen favoritku berjudul “The Tell-Tale Heart” karya Edgar Allan Poe.

Cerpen ini terkenal dengan suasana yang menyeramkan dan alur yang menegangkan karena termasuk karya klasik dalam genre horor.

Spoiler dikit, ya!

“The Tell-Tale Heart” bercerita tentang seorang pria yang terobsesi dengan mata tetangganya yang menyeramkan.

BACA JUGA:   Cara Menulis Cerpen dari Peristiwa yang Dialami Sendiri

Karena nggak tahan lagi, dia membunuh tetangganya dan menyembunyikan tubuhnya di bawah lantai.

Tapi akhirnya dia jadi gila karena merasa bisa mendengar suara detak jantung korban yang terus berdetak kencang dan akhirnya membuatnya mengaku.

Kalau dibedah dengan struktur di atas, maka runutan ceritanya jadi seperti ini:

1. Eksposisi

Cerita dimulai dengan pengenalan seorang narator yang tidak disebutkan namanya.

Dia langsung menyatakan bahwa dia tidak gila, meskipun perilakunya menunjukkan yang sebaliknya.

Narator ini tinggal di rumah yang sama dengan seorang lelaki tua yang memiliki mata seperti mata burung hering.

2. Rising Action

Narator merasa terganggu oleh mata lelaki tua tersebut, dan obsesinya semakin memuncak.

Dia mulai merencanakan pembunuhan lelaki tua itu untuk “menghilangkan” mata yang mengganggunya.

Setiap malam, narator mengintip ke dalam kamar lelaki tua itu, berusaha mengumpulkan keberanian untuk melakukan pembunuhan.

3. Klimaks

Suatu malam, narator akhirnya membunuh lelaki tua tersebut setelah merasa bahwa mata itu membuka dan menatapnya.

Dia kemudian menyembunyikan tubuh lelaki tua di bawah lantai rumah mereka.

Di tahap ini, dia merasa bahwa pembunuhan sudah berlangsung dengan sempurna tanpa meninggalkan jejak.

4. Falling Action

Setelah pembunuhan, narator merasa yakin bahwa dia akan lolos dari kejahatan tersebut.

Ketika polisi datang untuk menyelidiki setelah tetangga melaporkan mendengar suara, narator mengundang mereka masuk dengan percaya diri.

Dia bahkan membawa mereka ke kamar tempat dia menyembunyikan tubuh lelaki tua itu karena yakin bahwa mereka tidak akan menemukan apa pun.

5. Resolusi

Ketika narator berbicara dengan polisi, dia mulai mendengar suara detak jantung yang semakin lama semakin keras.

Ini menyebabkan si narator merasa bersalah dan tersiksa.

Akhirnya, si narator kehilangan kendali dan mengaku kepada polisi tentang pembunuhan yang telah dia lakukan, sambil menunjukkan lokasi tubuh yang tersembunyi di bawah lantai.

Seru kan ceritanya?

Karya ini sangat membekas di benakku karena Poe menulis dengan sudut pandang orang pertama dengan menggunakan teknik stream of concioussness yang emosional tapi rapi.

Kamu bisa baca cerita lengkapnya di sini.

Contoh Cerpen Sesuai dengan Struktur Cerita Pendek

Lalu, gimana contoh penerapan struktur tadi ke dalam pengkaryaan cerpen?

Di bagian ini, aku akan memberikan contoh cerpen yang ditulis sesuai dengan struktur tadi.

JUDUL: Senja di Ujung Gang

Eksposisi

Senja itu, Matahari mulai tenggelam di balik gedung-gedung tinggi Jakarta. Di ujung gang sempit yang dipenuhi oleh rumah-rumah kumuh, Budi duduk di bangku kayu tua depan rumahnya. Ia adalah seorang penjual roti keliling yang setiap hari mengayuh sepeda tuanya, berkeliling menawarkan roti hangat. Di sekelilingnya, anak-anak bermain layang-layang, dan ibu-ibu bercengkerama sambil mengupas sayur untuk makan malam.

Rising Action

Hari itu, Budi merasa ada yang berbeda. Dalam perjalanan pulang dari berjualan, ia melihat sekelompok orang asing masuk ke gangnya. Mereka berpakaian rapi, membawa kamera, dan berbicara dengan bahasa asing yang tidak dimengerti Budi. Rasa penasaran membuatnya mengikuti dari kejauhan. Ternyata, mereka sedang membuat film dokumenter tentang kehidupan di gang sempit Jakarta. Salah satu orang asing, seorang perempuan muda bernama Clara, mendekati Budi dan meminta izin untuk merekam aktivitasnya.

"Pak, bolehkah kami merekam aktivitas Bapak? Kami sedang membuat film dokumenter tentang kehidupan di gang ini," tanya Clara dengan bahasa Indonesia yang sedikit terbata-bata.

Budi tersenyum ramah, "Tentu saja, Non. Silakan saja. Tapi saya hanya penjual roti keliling, tidak ada yang istimewa."

Klimaks

Saat Clara dan timnya merekam keseharian Budi, tiba-tiba terdengar suara keras dari ujung gang. Beberapa preman lokal muncul, merasa terganggu dengan kehadiran orang asing. Mereka mulai mengintimidasi Clara dan timnya.

"Heh, kalian ngapain di sini? Jangan bikin onar di tempat kami!" bentak salah satu preman.

Clara terlihat ketakutan dan mencoba menjelaskan, "Kami hanya membuat film dokumenter. Kami tidak berniat mengganggu."

Budi, yang biasanya pendiam dan menghindari masalah, merasa terpanggil untuk melindungi Clara. Ia maju dan berdiri di hadapan preman-preman itu, mencoba meredakan situasi dengan kata-kata yang lembut namun tegas.

"Sudahlah, mereka nggak bikin masalah. Mereka cuma mau cerita tentang kita di sini. Kalau ada yang kurang berkenan, biar saya yang tanggung jawab," kata Budi dengan suara tenang namun penuh wibawa.

Falling Action

Preman-preman itu akhirnya mundur setelah melihat keberanian Budi. Clara sangat berterima kasih dan merasa terharu dengan keberanian Budi. Setelah kejadian itu, Clara dan timnya menyelesaikan syuting mereka dengan lebih hati-hati. Mereka juga mulai melibatkan Budi dalam proyek mereka, memberinya kesempatan untuk bercerita tentang kehidupannya yang penuh perjuangan.

"Pak Budi, terima kasih banyak. Tanpa bantuan Bapak, kami mungkin sudah menyerah. Bapak benar-benar pahlawan bagi kami," kata Clara dengan mata berkaca-kaca.

Budi hanya tersenyum, "Ah, saya cuma melakukan apa yang bisa saya lakukan. Saya juga senang bisa membantu."

Resolusi (atau Denouement)

Film dokumenter itu selesai dan mendapat sambutan hangat di berbagai festival film. Kehidupan Budi berubah sejak saat itu. Ia tidak hanya dikenal sebagai penjual roti, tetapi juga sebagai pahlawan kecil di gang sempit Jakarta. Meskipun tetap menjalani kehidupan sederhananya, Budi merasa lebih berarti dan bangga. Senja di ujung gang itu tidak pernah terasa lebih indah, dengan harapan baru yang bersemi di hati setiap penghuninya.

"Pak Budi, film dokumenternya sukses besar! Terima kasih sudah menjadi bagian dari cerita kami," kata Clara saat mengunjungi Budi setelah film mereka ditayangkan.

Budi menjawab dengan senyum hangat, "Terima kasih, Clara. Ini semua juga berkat kalian yang sudah mengangkat cerita kami. Semoga banyak orang yang terinspirasi."

Nah, mudah kan?

BACA JUGA:   9 Contoh Tema Cerpen yang Populer, Ternyata Beda dengan Pesan Moral

Kamu bisa saja menulis per bagian cerita sesuai dengan strukturnya.

Pesan untuk Penulis

Cerpen adalah bentuk sastra yang singkat, intens dan memikat.

Meskipun jumlah katanya tebatas, cerpen mampu menciptakan dampak yang kuat pada pembaca.

Jadi, kalau kamu mau menulis fiksi yang singkat namun penuh makna, cerpen bisa menjadi pilihan yang tepat.

Struktur sederhana di artikel ini bisa membantu mulai menulis narasi cerpen dan memastikannya tetap koheren serta menarik.

Nah, jika kamu tertarik untuk belajar sekaligus praktik menulis cerpen bareng aku, ikut aja Kelas Praktik Menulis Tika Widya.

Di kelas bulanan ini, kamu bisa mengasah kemampuan menulis cerpen dan mendapatkan bimbingan serta feedback langsung dariku.

Yuk, belajar menulis cerita pendek bersama-sama!

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *