Cara Bikin Judul Artikel yang Disukai Google dan Pembaca
Saya sudah menulis artikel SEO sejak 2018, dan selama itu juga saya jualan jasa penulisan artikel SEO buat website bisnis dan corporate.
Jujur aja, dari semua proses penulisan yang pernah saya jalani, bagian yang paling lama kadang bukan nulis artikelnya tapi mikirin judulnya.
Kenapa? Karena judul itu penentu pertama: apakah artikel kita bakal dibaca, diklik, atau bahkan nangkring di page 1 Google.
Jadi, di artikel ini saya mau berbagi pengalaman dan insight soal cara bikin judul artikel yang disukai Google dan disukai pembaca.
Kita bahas dua sisi penting itu satu per satu, lalu di akhir saya kasih langkah-langkah bikin judul artikelnya.
Judul Artikel yang Ideal Buat Search Engine
Judul yang ramah buat search engine (SEO-friendly) itu biasanya punya ciri:
- Panjangnya antara 50–60 karakter
- Mengandung keyword utama
- Relevan dan sesuai dengan isi artikel
- Tidak clickbait, tapi tetap informatif
Angka-angka ini bukan aturan kaku yang ditentukan Google secara sepihak, tapi berasal dari data.
Menurut riset dari Moz, judul dengan panjang 50–60 karakter punya peluang lebih besar buat tampil utuh di SERP (Search Engine Results Page), dan itu ngaruh juga ke CTR (Click Through Rate).
Jadi, SEO itu bukan semata aturan teknis. Semua panduan panjang judul, struktur kalimat, hingga pemakaian keyword sebenarnya dibuat demi user experience.
Judul yang jelas dan sesuai dengan isi artikel bakal bantu Google memahami kontenmu dan bantu pembaca dapat jawaban yang mereka cari.
Judul Artikel yang Di-Klik Pembaca
Kendati demikian, kita nggak bisa cuma mikirin Google.
Kalau judulmu muncul di page 1 tapi nggak ada yang ngeklik, ya percuma.
Itulah kenapa aspek copywriting juga penting. Penulis juga harus bisa memikirkan judul seperti apa yang bakal meningkatkan CTR (Click Through Rate).
Lalu, seperti apa karakteristik judul yang bisa bikin pembaca berhenti scroll dan ngeklik artikel kita?
Pertama, judul yang bikin penasaran alias curiosity-driven.
Misalnya, judul seperti “Kamu Gak Akan Nyangka Ini Penyebab Artikelmu Sepi Pembaca” langsung menimbulkan rasa ingin tahu.
Inilah kenapa formula klasik seperti “Nomor 4 Nggak Pernah Kamu Duga” masih sering dipakai karena memang efektif.
Kedua, judul yang mengandung angka.
Ini biasanya berupa listicle atau data spesifik, seperti “5 Kebiasaan Penulis Sukses” atau “10 Tools Gratis untuk Blogger Pemula.”
Angka ini bikin konten terasa lebih terstruktur dan mudah dibaca.
Dilansir Makucopywriter, judul dengan angka punya performa klik yang 36% lebih tinggi dibanding judul biasa.
Judul seperti ini terbukti meningkatkan minat baca karena memudahkan pembaca memproses informasi dan mengelola ekspektasi mereka terhadap isi artikel.
Selain itu, judul yang menjanjikan manfaat atau hasil tertentu juga lebih menarik.
Misalnya, “Cara Meningkatkan Traffic Blog Tanpa Biaya Iklan” jelas menunjukkan value yang bisa didapat pembaca.
Terakhir, gaya bahasa dan isi judul harus relevan dengan segmen audiens.
Contohnya, untuk ibu rumah tangga, judul seperti “7 Cara Menghemat Belanja Bulanan Tanpa Ribet” terasa relatable karena menyasar masalah sehari-hari mereka.
Sementara untuk pelajar atau mahasiswa, judul seperti “5 Cara Belajar Cepat yang Terbukti Efektif” akan lebih mengena karena sesuai dengan kebutuhan mereka.
Jadi, memahami siapa pembaca kita itu penting banget dalam menentukan gaya dan arah judul.
Cara Bikin Judul yang Disukai Google dan Pembaca
Nah, ini bagian pentingnya. Kita harus bisa menggabungkan elemen SEO dan copywriting dalam satu judul biar bisa “menang” di dua sisi: ranking dan klik.
Ini adalah langkah-langkah efektif yang biasa saya pakai untuk menentukan judul artikel terbaik.
1. Selesaikan Artikel Sebelum Bikin Judul
Yes, saya hampir selalu menulis dulu artikelnya, baru mikirin judulnya.
Soalnya gini, judul yang bagus itu seharusnya mencerminkan isi artikel secara akurat, dan itu baru bisa kita ketahui setelah artikelnya benar-benar jadi.
Kalau kita bikin judul di awal, biasanya hasilnya akan terasa terlalu umum atau malah melenceng dari inti tulisan.
Dampaknya bisa dua: pertama, pembaca kecewa karena isinya nggak sesuai ekspektasi dari judulnya.
Kedua, Google juga bisa ‘bingung’ karena isi artikel nggak konsisten dengan judul yang kita pilih.
Ini bisa menurunkan relevansi konten dan bikin peringkat artikel di hasil pencarian jeblok.
Jadi, buat saya, menyusun judul setelah nulis artikel justru jadi cara paling aman supaya kita bisa tahu poin utama dan manfaat terbesarnya, lalu menyampaikannya lewat judul yang kuat dan akurat.
2. Bikin 10 Opsi Judul
Saya biasanya bikin minimal 10 versi judul dulu, baru pilih yang paling bagus.
Kamu bisa menggunakan beberapa cara di bawah ini buat bikin 10 opsi judul:
- Ulangi keyword utama dalam beberapa bentuk
- Tambahkan angka
- Tambahkan kata sifat atau urgency (cepat, mudah, penting, dll)
- Coba teknik click magnet (misal: “yang jarang diketahui”, “ternyata begini”)
Saya kasih contoh, ya.
Misalnya saya mau bikin artikel dengan keyword utama “laptop murah untuk mahasiswa.”
Saya mulai dengan brainstorming dan coba bikin 10 opsi judul:
- 7 Rekomendasi Laptop Murah untuk Mahasiswa di Bawah 5 Juta
- Laptop Murah Terbaik untuk Mahasiswa Aktif Tahun Ini
- 5 Laptop Terjangkau yang Cocok untuk Tugas Kuliah
- Laptop Hemat untuk Mahasiswa: Mulai dari 3 Jutaan!
- Laptop Murah untuk Mahasiswa, Ini Daftar yang Tahan Dipakai 4 Tahun
- Butuh Laptop Budget Tapi Ngebut? Ini Pilihan Mahasiswa
- 10 Laptop Mahasiswa Harga Terjangkau dengan Spesifikasi Mumpuni
- Cara Memilih Laptop Murah tapi Awet untuk Kuliah
- Laptop Murah vs Laptop Mahal: Mana yang Lebih Worth It Buat Mahasiswa?
- Daftar Laptop Murah yang Paling Banyak Dipakai Mahasiswa Indonesia
Proses bikin 10 opsi judul ini saya mulai dari keyword utama, yaitu “laptop murah untuk mahasiswa.”
Saya cari tahu dulu apa yang kira-kira dibutuhkan atau dicari pembaca dengan niat beli laptop murah: mereka butuh rekomendasi, harga yang jelas, keawetan, dan kemudahan untuk dipakai kuliah.
Lalu saya mulai bermain-main dengan keyword itu.
Pertama, saya eksplorasi bentuk dasarnya: “laptop murah mahasiswa,” kemudian saya tambahkan variasi dengan menambahkan angka, buat listicle, atau buat judul yang edukatif.
Saya juga ganti gaya bahasanya dari yang formal sampai yang catchy, misalnya dari “rekomendasi laptop” sampai “butuh laptop budget tapi ngebut?”
Dari sana, saya bikin versi judul yang menyasar aspek fungsi (buat tugas, tahan lama), aspek harga (di bawah 5 juta, mulai 3 jutaan), sampai pendekatan gaya hidup (buat mahasiswa aktif, budget-friendly).
Proses ini intinya brainstorming bebas tapi tetap berdasarkan kebutuhan audiens dan kata kunci utama.
3. Edit Semua Opsi Judul dengan Mempertimbangkan Pembaca
Setelah punya 10 opsi, saya sesuaikan dulu dengan target pembacanya.
Caranya gimana?
Saya mulai dengan mengenali siapa segmen pembaca utama dari artikel tersebut.
Masing-masing segmen punya kecenderungan tertentu dalam merespons gaya bahasa dan kata-kata.
Misalnya, ibu rumah tangga cenderung suka judul yang praktis, menjanjikan solusi, dan hemat waktu.
Jadi, saya akan masukin kata-kata kayak “cepat,” “hemat,” atau “nggak ribet.”
Kalau pembacanya remaja atau pelajar, mereka lebih suka sesuatu yang ringan dan langsung bisa dicoba.
Jadi, saya akan pakai kata seperti “mudah,” “instan,” atau “tips buat kamu.”
Begitu juga kalau targetnya profesional muda, biasanya mereka lebih suka judul yang to the point, efisien, dan terdengar profesional.
Kata-kata seperti “strategi,” “cara kerja,” atau “langkah praktis” cocok dipakai.
Setelah saya paham karakter pembacanya, barulah saya cocokkan masing-masing opsi judul yang sudah saya buat tadi ke arah gaya bahasa dan kebutuhan segmen tersebut.
Ini tabel sederhananya:
| Segmen Pembaca | Karakteristik Judul yang Menarik |
| Ibu rumah tangga | Praktis, solutif, menghemat waktu |
| Remaja/pelajar | Ringan, instan, bisa langsung dipraktikkan |
| Profesional muda | Efisien, berorientasi hasil |
4. Rapikan Semua Judul dengan Standar SEO
Judul yang sudah disesuaikan dengan segmen pembaca harus tetap memenuhi standar SEO.
Pertama, pastikan keyword utama tetap masuk secara natural dalam judul.
Ini penting untuk membantu Google mengenali topik artikelmu tapi nggak usah saklek juga.
Kamu boleh kok memisahkan kata-kata dalam sebuah frase keyword supaya judul artikelmu jadi lebih enak dibaca.
Kedua, usahakan panjang judulnya berada di rentang 50–60 karakter.
Judul yang terlalu panjang biasanya akan terpotong di hasil pencarian Google, apalagi kalau pakai simbol atau tanda baca yang nggak umum.
Hal lain yang nggak kalah penting: hindari clickbait.
Judul yang terlalu bombastis tapi isinya nggak sesuai justru bikin pembaca kecewa, dan kalau bounce rate tinggi, peringkat artikelmu di SERP juga bisa turun.
Intinya, tetap utamakan kejelasan dan kesesuaian isi judul dengan konten artikelnya.
5. Pilih yang Paling Bagus
Nah, terakhir, setelah kamu mengedit semua opsi judul, kamu bisa pilih satu yang terbaik. Tips saya:
- Pilih yang paling ringkas tapi paling “nendang”
- Coba bacakan keras-keras, yang paling enak dibaca biasanya yang paling sering di-klik.
- Tanyakan ke teman: mana yang paling bikin mereka penasaran?
Biar lebih jelas, saya kasih contoh studi kasus, ya.
Misalnya saya lagi bikin artikel dengan keyword utama “laptop murah untuk mahasiswa.”
Saya bikin beberapa opsi judul:
- 7 Rekomendasi Laptop Murah untuk Mahasiswa di Bawah 5 Juta
- Laptop Murah Terbaik untuk Mahasiswa Aktif Tahun Ini
- Daftar Laptop Terjangkau yang Cocok Buat Tugas Kuliah
- Laptop Budget-Friendly: Solusi Mahasiswa Hemat
- Tips Memilih Laptop Murah yang Tahan Lama untuk Kuliah
Sekarang mari kita analisa.
Judul pertama mengandung angka dan batas harga spesifik, sehingga bisa langsung kasih ekspektasi yang jelas buat pembaca dan ini bagus untuk CTR.
Opsi kedua pakai kata “terbaik” dan “tahun ini,” yang memberi kesan update dan relevan, tapi belum ada angka atau batas harga.
Judul ketiga lebih netral dan fungsional, tapi kurang daya tarik emosional.
Opsi keempat pakai bahasa yang catchy, tapi kurang eksplisit soal manfaat atau daftar isinya.
Judul kelima lebih edukatif tapi nggak menunjukkan bahwa akan ada list atau rekomendasi produk.
Dari semua itu, saya akan pilih judul pertama karena paling jelas, pakai angka, keyword-nya masuk semua, dan langsung menyasar kebutuhan utama audiens: cari laptop murah yang bisa diandalkan.
Ini juga contoh ideal judul yang disukai Google dan pembaca sekaligus.
Harus Terus Latihan!
Writers, bikin judul itu memang butuh latihan.
Makin sering kalian coba, makin meningkat juga skill kalian.
Yang penting, jangan bikin judul asal-asalan.
Judul itu pintu masuk. Kalau pintunya aja nggak menarik, siapa yang mau masuk?
Kalau kalian ingin belajar bareng tentang strategi menulis artikel SEO dari hulu ke hilir, kalian bisa ikutan Kelas Privat Website Content Writing. Kita bisa latihan bareng sampai kamu nemu gaya dan pendekatanmu sendiri.
Kelas Menulis Privat: Website Content Writing
Pelajari dasar-dasar content writing, SEO, dan kolaborasi dengan AI dalam Kelas Menulis Privat: Website Content Writing bersama Tika Widya, yang telah menangani lebih dari 914 proyek profesional. Tingkatkan kemampuanmu dengan sesi intensif, tugas praktis, dan feedback berkualitas.
