4 Tahap dalam Proses Self-Editing Tulisan

Meskipun aku termasuk writer yang aktif, aku nggak selalu punya editor yang bisa memeriksa hasil tulisanku. Tapi, aku berusaha untuk menerapkan proses self-editing yang runut dan berulang-ulang agar tulisanku tetap terjaga kualitasnya. Gimana tahapan dan prosesnya? Baca terus sampai habis! 

Tahap 1 Self-Editing: Structural Editing

Swasunting atau self-editing adalah proses yang dimulai dengan structural editing. Di tahapan editing ini, kamu harus fokus pada elemen besar dari tulisanmu seperti tema, alur/kronologi dan pengembangan tokoh.

Tujuan dari structural editing adalah untuk meningkatkan koherensi, alur, dan dampak dari keseluruhan karya. Jadi, sebelum kamu melangkah lebih jauh, pastikan bahwa kerangka dasar tulisanmu sudah kokoh dan logis.

Estimasi Durasi

Waktu yang dibutuhkan untuk structural editing bisa bervariasi, tergantung pada panjang dan kompleksitas tulisan. Namun, umumnya, tahap ini bisa memakan waktu antara 1-3 jam untuk tulisan pendek, seperti artikel atau esai, dan bisa lebih lama untuk naskah buku atau karya yang lebih panjang.

Apa Saja yang Diperiksa?

  1. Plot – Pastikan alur ceritamu mengalir secara logis dan efektif. Ini adalah saat kamu memeriksa apakah setiap bagian dari ceritamu terhubung dengan baik. 
  2. Pengembangan Tokoh – Lihat konsistensi dan kedalaman dari setiap tokoh. Tokoh yang kuat akan membuat ceritamu lebih hidup dan memikat.
  3. Tema dan Setting – Bagaimana tema dan latar mendukung narasi? Periksa apakah keduanya sudah muncul dengan baik dalam cerita atau apakah ada yang perlu diubah.
  4. Gaya Penulisan – Ini adalah tahap untuk memeriksa gaya dan tone keseluruhan tulisanmu. Apakah tone cerita sudah konsisten? Apakah gayanya sudah efektif untuk menjangkau audiens?

Tips Praktis

  • Baca Berulang Kali – Kadang-kadang, membaca tulisanmu berulang kali bisa membantu menemukan inkonsistensi atau bagian yang kurang mengalir dengan baik.
  • Cocokkan dengan Kerangka/Outline – Sebelum mulai editing, kamu bisa mencocokkan isi tulisan dengan kerangka atau outline yang sudah kamu buat sebelumnya. Punya outline bikin structural editing selesai lebih cepat. 
BACA JUGA:   Apa Itu Swasunting dan Kenapa Penulis Wajib Menguasainya (Serius, Ini Penting!)

Tahap 2 Self-Editing: Line Editing

Setelah kamu memastikan bahwa kerangka cerita sudah pas dengan structural editing, maka kamu sudah bisa memulai line editing. Tahap ini mengajak kita untuk menyelami tulisan lebih dalam dan memeriksa setiap baris dan detail dalam tulisanmu.

Line editing bertujuan untuk memoles tulisanmu sehingga jadi lebih enak dibaca. Lebih daripada itu, line editing membantumu meningkatkan kualitas tulisan dari aspek kebahasaan dan gaya penulisan.

Estimasi Durasi

Waktu yang dibutuhkan untuk line editing bisa bervariasi tergantung pada panjang dan kompleksitas tulisan. Biasanya, untuk tulisan yang lebih pendek sekitar 1000-3000 kata, proses ini bisa memakan waktu sekitar 2-4 jam. Sedangkan tulisan yang lebih panjang mungkin membutuhkan lebih banyak waktu.

Apa Saja yang Diperiksa? 

  • Struktur Kalimat – Pastikan setiap kalimat terstruktur dengan jelas, ringkas, dan dibangun dengan baik. Ini saatnya mencari dan membasmi kalimat yang bertele-tele.
  • Pilihan Kata – Saring pilihan katamu. Tambahkan detail atau majas jika memang diperlukan.
  • Flow Tulisan – Perhatikan ritme dan kecepatan kalimatmu (panjang pendek kalimat). Sesuaikan agar rangkaian kalimatmu jadi lebih enak dibaca.

Tips Praktis

  • Baca dengan Suara – Membaca tulisanmu dengan bersuara dapat membantumu menangkap kesalahan ritme dan flow yang mungkin tidak kamu sadari saat membaca dalam hati.
  • Gunakan Online Tools – Kamu bisa menggunakan chat GPT atau copilot untuk membantu mengidentifikasi kalimat yang terlalu panjang atau rumit, serta menyaring pilihan kata.

Tahap 3 Self-Editing: Copy Editing 

Setelah memperhalus struktur dan kalimat melalui structural editing dan line editing, langkah selanjutnya dalam proses self-editing adalah copy editing. Tahap ini berfokus pada penyempurnaan mekanik tulisanmu.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tulisanmu bebas dari kesalahan tata bahasa dan ejaan, serta konsisten dalam gaya dan tone. Copy editing juga bertujuan untuk menghilangkan kekakuan dan transisi yang tidak efektif sehingga bikin tulisan jadi lebih padat dan mudah dibaca.

BACA JUGA:   Proofreading: Pengertian, Fokus dan Hasilnya

Estimasi Durasi

Sama seperti tahapan sebelumnya, durasi copy editing dapat bervariasi. Untuk artikel atau esai pendek, proses ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam, sementara untuk karya yang lebih panjang mungkin memerlukan waktu yang lebih lama.

Apa Saja yang Diperiksa?

  1. Tata Bahasa dan Ejaan – Pastikan tidak ada kesalahan tata bahasa atau ejaan yang bisa mengganggu kejelasan tulisan.
  2. Style dan tone – Gaya dan tone dari tulisan harus konsisten dan tidak berubah-ubah dari awal hingga akhir.
  3. Kekakuan dan Transisi yang Tidak Efektif – Memperhalus bagian yang terasa kaku atau transisi yang membuat pembaca bingung.

Tips Praktis

  • Gunakan Tools Pengecekan Grammar – Grammarly dan Hemingway App bisa bantu kamu cek tata bahasa Inggris yang baik dan benar. Untuk bahasa Indonesia, gunakan PUEBI, EYD V dan KBBI. 
  • Baca dan Bandingkan dengan Pedoman Publikasi – Jika tulisanmu ditujukan untuk media atau publikasi tertentu, periksa dulu pedoman atau gaya publikasi tersebut agar tulisan benar-benar sesuai.

Tahap 4 Self-Editing: Proofreading

Setelah melalui structural editing, line editing, dan copy editing, kita sampai pada langkah terakhir dalam proses self-editing, yaitu proofreading. Tahap ini adalah pemeriksaan terakhir sebelum tulisanmu siap untuk diterbitkan.

Tujuan proofreading adalah untuk menangkap dan memperbaiki kesalahan-kesalahan kecil yang mungkin terlewat di tahapan editing sebelumnya. Proofreading memastikan bahwa tulisanmu benar-benar bersih dari kesalahan sebelum mencapai pembaca.

Estimasi Durasi

Durasi proofreading bisa beragam, tergantung pada panjang dan kompleksitas tulisan. Namun, untuk kebanyakan tulisan, proses ini bisa memakan waktu antara 30 menit hingga beberapa jam.

Apa Saja yang Diperiksa?

  1. Tata Bahasa, Ejaan, dan Tanda Baca – Pastikan tidak ada kesalahan dalam tata bahasa, ejaan, dan penggunaan tanda baca.
  2. Kapitalisasi dan Format – Menjaga konsistensi dalam penggunaan huruf kapital dan format tulisan.
  3. Tata Letak Halaman – Memperbaiki masalah seperti header, nomor halaman, dan aset visual yang mungkin tidak konsisten atau salah tempat.
BACA JUGA:   5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Penulis saat Self-Editing

Tips Praktis

  • Besarkan Font – Zoom in atau besarkan font sementara untuk membantu menangkap kesalahan yang mungkin tidak terlihat pada tampilan biasa.
  • Baca dari Belakang ke Depan – Untuk fokus pada tata bahasa dan tanda baca, cobalah membaca tulisanmu dari belakang ke depan. Ini membantu otakmu melihat kata-kata dan kalimat dari perspektif baru.

Setelah proofreading, tulisanmu seharusnya bebas dari kesalahan kecil dan siap untuk diterbitkan. Proses ini adalah langkah terakhir untuk memastikan bahwa karyamu dipersembahkan dengan sebaik mungkin kepada pembaca.

Perbandingan 4 Tahapan Self-Editing 

Tahap EditingTujuan UtamaFokus EditingEstimasi Durasi (Tulisan pendek 1000-3000 kata)
Structural EditingMeningkatkan koherensi, alur, dan dampak dari keseluruhan karya.Plot, Pengembangan Tokoh, Tema dan Setting, Gaya Penulisan1-3 jam
Line EditingMeningkatkan kualitas tulisan dari aspek kebahasaan dan gaya penulisan.Struktur Kalimat,  Pilihan Kata, Flow Tulisan2-4 jam
Copy EditingMemastikan tulisan bebas dari kesalahan tata bahasa dan ejaan, serta konsisten dalam gaya dan nada.Tata Bahasa dan Ejaan,  Style dan tone, Mengatasi Kekakuan dan Transisi yang Tidak Efektif1-2 jam
ProofreadingMenangkap dan memperbaiki kesalahan kecil sebelum publikasi.Tata Bahasa, Ejaan, dan Tanda Baca,  Kapitalisasi dan Format, Tata Letak Halaman30 menit – beberapa jam

Pesan untuk Penulis

Empat tahapan self editing di atas bisa kamu kerjakan secara berurutan dan berulang-ulang. Kalau kamu terbatas waktu, kamu juga boleh pilih tahapan yang paling cepat saja seperti copy editing atau proofreading. Namun, kalau orientasimu terletak pada kualitas kamu harus meluangkan waktu untuk melakukan semua tahap, ya. 

Nah, kalau boleh aku ringkas sedikit, langkah-langkah self-editing itu jadinya ada empat: 

  1. Structural editing untuk memastikan fondasi tulisannya sudah oke. 
  2. Line editing untuk menambah, mengurangi dan memperbaiki narasi dan kalimatnya. 
  3. Copy editing untuk memastikan mekanik tulisan sudah rapi. 
  4. Dan, proofreading di mana kamu harus baca ulang semuanya untuk pengecekan terakhir. 

Sudah jelas atau malah masih bingung? Yuk, luapkan kebingungan kamu di Komunitas Belajar Nulis by Tika Widya. Di sana, kamu bisa sharing, diskusi dan berbagi pencerahan bareng 1800+ penulis dari seluruh Indonesia. Yuk, curhat langsung soal proses self-editing yang selama ini kamu lakukan! 

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *