Self-Editing: Pengertian, Manfaat dan Tahapan Swasunting

Jadi penulis yang baik itu tidak mudah. Selain harus piawai dalam menetaskan ide dan merantai kata-kata, kamu juga harus bisa memoles tulisanmu agar layak publikasi. Nah, gimana cara melakukannya? Kamu bisa mulai dengan belajar self-editing. 

Di sini, aku akan membahas pengertian self-editing, manfaatnya, tahapannya, tools bantuan sampai tips praktisnya. Jangan di-skip, ya! Baca terus sampai akhir! 

Apa yang Dimaksud dengan Self-Editing? 

Self-editing adalah sebuah proses meninjau, mengedit dan merevisi tulisanmu secara mandiri. Dalam artian, kamu sendiri yang akan mengedit struktur tulisanmu, memeriksa kalimatmu, mengecek diksi dan memastikan tulisanmu benar-benar sudah berkualitas dan sesuai dengan target. Proses ini juga bisa disebut dengan istilah swasunting. 

Perbandingan Self-Editing dan Editing 

Self-editing tentu berbeda dengan editing yang dilakukan oleh editor profesional. Kamu bisa mempertimbangkan beberapa perbedaan ini sebelum memutuskan hendak melakukan editing sendiri atau menggunakan jasa profesional. 

AspekSelf-EditingEditing Profesional
DefinisiProses peninjauan dan revisi tulisan yang dilakukan oleh penulisnya sendiri.Proses peninjauan dan revisi tulisan yang dilakukan oleh editor profesional.
FokusPenulis memperbaiki kesalahan dasar dan memperhalus tulisan sesuai dengan pengetahuan pribadi.Editor profesional meninjau tulisan dengan perspektif baru, menawarkan perbaikan mendalam pada struktur, gaya, dan kejelasan.
BiayaTidak memerlukan biaya tambahan kecuali waktu yang diinvestasikan oleh penulis.Biaya dapat bervariasi, biasanya berdasarkan panjang tulisan dan detail yang dibutuhkan.
WaktuDapat dilakukan segera oleh penulis kapan saja selama proses penulisan.Bisa memakan waktu beberapa hari hingga minggu tergantung pada kesepakatan dan kebutuhan.
KeahlianBergantung pada kemampuan dan pengetahuan self-editing dari penulis.Editor profesional biasanya punya keahlian khusus dalam bidang bahasa dan sering memiliki spesialisasi dalam genre atau topik tertentu.
HasilMemperbaiki kesalahan umum dan meningkatkan kualitas umum tulisan.Meningkatkan kualitas dan daya tarik profesional tulisan.
ObjektivitasPenulis mungkin kurang objektif karena keterikatan pribadi dengan tulisan.Editor profesional menawarkan perspektif luar yang objektif, yang bisa memperkaya kualitas tulisan.

Menurutku, editor profesional selalu jadi pilihan yang bagus ketika kamu ingin memastikan tulisanmu benar-benar berkualitas. Tetapi, ini tidak selalu pilihan yang terbaik karena kamu juga harus mempertimbangkan batasan budget maupun waktu. Makanya, kamu harus terus berlatih self-editing agar hasilnya bisa selevel dengan hasil editing dari editor profesional. 

BACA JUGA:   Line Editing: Pengertian, Manfaat, Cara, dan Tipsnya

Apa saja Manfaat Self Editing?

Self-editing berguna untuk menghasilkan karya yang berkualitas tinggi dan memberikan banyak manfaat tambahan bagi penulis. Apa saja ya?

1. Meningkatkan Kualitas Tulisan

Self-editing memungkinkan penulis untuk memoles dan memperbaiki karya mereka, sehingga meningkatkan kejelasan, kohesi, dan keefektifan tulisan. Dengan mengulangi proses ini, tulisan menjadi lebih matang dan siap publish.

2. Menghemat Biaya Produksi Tulisan

Menggunakan jasa editor profesional itu memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Self-editing bisa jadi solusi yang hemat.

3. Bikin Tulisan Jadi Lebih Jelas dan Tidak Bertele-tele

Dengan memeriksa ulang tulisan, kamu dapat mengidentifikasi dan menghilangkan bagian yang tidak perlu atau redundan dan membuat tulisan lebih efisien.

4. Memastikan Kepuasan Pembaca

Self-editing membantu memastikan bahwa tulisan memenuhi atau bahkan melebihi harapan pembaca. Dengan menerapkan self-editing, kita bisa menunjukkan penghargaan terhadap pembaca. 

5. Menerapkan Metode Iteratif dalam Menulis

Self-editing adalah bagian dari proses penulisan iteratif, di mana penulis terus mengulang dan memperbaiki karya mereka. Proses ini membantumu mengembangkan ide lebih mendalam dan memperbaiki segala kekurangan.

6. Bisa Dapat Feedback dalam Waktu Singkat

Berbeda dengan menunggu umpan balik dari editor lain, self-editing memungkinkan penulis untuk membuat perubahan segera berdasarkan intuisi dan pemahaman mereka sendiri sehingga mempercepat proses revisi.

7. Meningkatkan Skill Menulis

Self-editing bisa mempertajam berbagai keterampilan penulisan, termasuk kejelasan, struktur, dan gaya. Ini bikin penulis jadi lebih efektif dalam mengkomunikasikan ide mereka.

8. Kepemilikan dan Keamanan Karya

Dengan melakukan self-editing, penulis menjaga kontrol atas karya mereka, memastikan bahwa esensi karya tetap terjaga. Ini juga meningkatkan keamanan karya, karena penulis menjadi lebih akrab dengan konten mereka dan dapat dengan mudah mengenali plagiarisme.

BACA JUGA:   Copy Editing: Pengertian, Fokus dan Hasilnya

4 Tahapan dalam Proses Self-Editing

Proses self-editing seharusnya melibatkan beberapa tahapan terstruktur untuk memastikan efektivitasnya dalam memeriksa tulisan. Ini adalah empat tahap self-editing yang penting:

1. Structural Editing

Pada tahap structural editing, fokus utamanya adalah pada ‘big picture’ atau gambaran besar tulisan. Penulis harus memeriksa dan memastikan bahwa struktur keseluruhan tulisan—termasuk plot, pengembangan tokoh, tema, dan setting sudah punya urutan logis dan efektif. Kamu juga harus memeriksa alur cerita dan memastikan bahwa semua elemen penting sudah saling terkoneksi dengan baik dalam narasi.

2. Line Editing

Setelah struktur keseluruhan sudah solid, tahap selanjutnya adalah line editing. Di sini, kamu harus fokus pada penggunaan bahasa dan cara penyampaian idemu. 

Beberapa tindakan perbaikan yang harus kamu lakukan dalam line editing adalah memperhalus pilihan kata, memeriksa kejelasan kalimat, diksi dan stye, serta memastikan bahwa suara atau ‘voice’ penulis sudah konsisten sepanjang tulisan. Line editing juga membantu menjadikan setiap kalimat seefisien dan seefektif mungkin.

3. Copy Editing

Copy editing berfokus pada akurasi teknis dan konsistensi dalam tulisan. Ini mencakup pemeriksaan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca. 

Copy editing juga memastikan konsistensi dalam format dan gaya, seperti penggunaan huruf kapital, angka, dan elemen format lainnya. Tahap ini penting untuk menghilangkan kesalahan kecil yang bisa mengganggu pembaca atau merusak kredibilitas tulisan.

4. Proofreading

Proofreading adalah pemeriksaan terakhir sebelum tulisan siap untuk diterbitkan atau diserahkan. Pada tahap ini, penulis harus memeriksa ulang tulisan secara keseluruhan untuk menangkap kesalahan apa pun yang mungkin terlewat di tahap-tahap sebelumnya. 

Pada tahap proofreading, kamu juga harus memeriksa kesalahan tipografis dan tata bahasa serta memastikan bahwa semua elemen visual (seperti header, footer, dan nomor halaman) sudah terformat dengan benar.

BACA JUGA:   Apa Itu Swasunting dan Kenapa Penulis Wajib Menguasainya (Serius, Ini Penting!)

6 Tools yang Bisa Bantu Kamu Melakukan Self-Editing 

Dalam proses self-editing, beberapa alat bisa sangat membantu untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi penulisan. Berikut adalah enam tools yang bisa kamu gunakan:

1. EYD V 

EYD V merupakan panduan yang sangat berguna dalam memastikan kamu sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan aturan ejaan. Kamu bisa menggunakan EYD V versi cetak maupun online untuk memudahkan pengecekan cepat.

2. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

KBBI adalah referensi utama untuk menemukan definisi, sinonim, dan antonim kata dalam bahasa Indonesia. KBBI tersedia dalam versi cetak dan online sehingga sangat berguna untuk memastikan penggunaan kata yang tepat dan akurat.

3. Tesaurus Bahasa Indonesia

Tesaurus bisa membantu kamu menemukan kata sinonim atau kata pengganti untuk menghindari pengulangan kata yang berlebihan serta memperkaya pilihan diksi. Tesaurus tersedia dalam format cetak dan online.

4. Chat GPT

Chat GPT bisa membantu dalam evaluasi tulisan, memberikan saran perbaikan, dan bahkan menawarkan alternatif penulisan. Tool ini efektif untuk mendapatkan second opinion secara gratis terkait struktur dan kejelasan tulisanmu.

5. Grammarly

Untuk tulisan dalam bahasa Inggris, Grammarly adalah tool yang bisa bantu kamu dalam memeriksa tata bahasa, ejaan, dan gaya penulisan. Grammarly juga bisa memberi saran perbaikan yang bisa langsung diterapkan untuk memoles tulisan.

6. Hemingway App

Hemingway App adalah tool yang fokus pada koreksi tulisan untuk membuatnya jadi lebih jelas dan berdampak. Tool ini memberikan feedback pada kalimat yang terlalu rumit, saran untuk memperpendek atau memecah kalimat, dan membantu meningkatkan kejelasan dan kekuatan tulisan.

5 Tips Praktis Buat Self-Editing

Self-editing adalah proses revisi tulisan secara mandiri oleh penulisnya. Proses ini hanya bisa efektif jika kamu melakukannya dengan cara yang tepat. 

Jadi, di bagian ini, aku akan memberikan lima tips self-editing praktis yang bisa membantu kamu jadi editor yang lebih efisien dan efektif. 

1. Jangan Mengedit Sambil Menulis

Pisahkan proses menulis dan mengedit. Saat menulis, fokuslah untuk menuangkan ide dan narasi tanpa terganggu oleh keinginan untuk memperbaiki kesalahan kecil. Ini akan membantu kamu menjaga aliran kreatif dan mengurangi kemungkinan writer’s block.

2. Beri Jeda Sebelum Mengedit

Setelah menyelesaikan tulisan, berilah waktu untuk “meninggalkannya” sejenak sebelum mulai mengedit. Jeda ini bisa beberapa jam atau beberapa hari. Tujuannya adalah agar kamu mendapatkan perspektif baru dan melihat kesalahan yang mungkin tidak kamu sadari sebelumnya.

3. Jangan Berusaha Mengedit Semuanya Sekaligus

Mengedit bisa menjadi tugas yang berat jika kamu mencoba memperbaiki setiap aspek sekaligus. Bagilah proses mengedit ke dalam beberapa tahap. Jadi, proses swasunting terasa lebih efisien.

4. Baca Tulisanmu dengan Suara

Salah satu cara efektif untuk menangkap kesalahan atau kalimat yang tidak alami adalah dengan membaca tulisanmu dengan suara keras. Ini bikin kamu bisa mendengar ritme dan aliran tulisan, sehingga lebih mudah menemukan kesalahan tata bahasa atau kata yang aneh.

5. Baca Tulisanmu dari Belakang

Membaca tulisan dari belakang, terutama pada tingkat kalimat atau paragraf, bisa bantu kamu fokus pada struktur kalimat dan tanda baca tanpa terpengaruh oleh konten. Teknik ini sangat berguna dalam menemukan kesalahan kecil yang mungkin kamu lewatkan saat membaca dari awal ke akhir secara normal.

Pesan untuk Penulis

Nah, itulah pengertian self-editing lengkap dengan manfaat dan tahapannya. Aku harap setelah membaca artikel ini, kamu sudah dapat gambaran tentang apa saja yang harus kamu lakukan saat self-editing. Kalau kamu masih bingung, kamu bisa kok sharing, diskusi dan tanya-tanya ke 1800+ penulis lainnya di Komunitas Belajar Nulis by Tika Widya. Di situ, kamu bisa saling membantu dan bahu membahu dengan penulis lain untuk memajukan industri literasi Indonesia! 

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *