Aturan Penulisan Diserahterimakan yang Benar

Dalam dokumen administrasi, laporan serah terima, atau naskah dinas, kamu mungkin pernah membaca atau menulis kata “diserahterimakan”. Namun, banyak yang masih bingung soal aturan penulisan kata tersebut.  Jadi, bagaimana penulisan diserahterimakan yang benar? Apakah kata ini harus ditulis disambung atau dipisah?

Apa Arti dan Bentuk Dasarnya?

Sebelum membahas penulisannya, kita perlu tahu bentuk dasar kata ini. Kata “diserahterimakan” berasal dari kata dasar “serah terima” yang berarti proses penyerahan dan penerimaan secara resmi, biasanya dalam konteks barang, jabatan, atau dokumen.

Dalam KBBI, kata “serah terima” adalah bentuk majemuk yang diartikan sebagai “proses menyerahkan dan menerima (barang, jabatan, dan sebagainya) antara pihak yang satu dan pihak yang lain”.

Kata ini kemudian mengalami afiksasi:

  • “di-” sebagai awalan pasif
  • “-kan” sebagai akhiran yang menyatakan tindakan

Sehingga terbentuklah satu kata: diserahterimakan.

Disambung atau Dipisah?

Ini pertanyaan yang sering muncul. Apakah penulisannya disambung semua atau dipisah menjadi “di serah terimakan”?

Jawabannya: disambung.

Menurut EYD V, gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai jika maknanya menjadi satu kesatuan dan tidak menimbulkan ambiguitas. Karena “serah terima” sudah dianggap satu makna, maka ketika diberi imbuhan menjadi satu kata, bentuknya ditulis diserahterimakan.

✅ Benar: diserahterimakan
❌ Salah: di serah terimakan
❌ Salah: diserah terima kan

Contoh Penggunaan dalam Kalimat

Agar lebih mudah dipahami, berikut contoh kalimat yang menggunakan kata “diserahterimakan” dengan benar:

  • Seluruh aset akan diserahterimakan kepada pihak ketiga setelah audit selesai.
  • Barang bukti sudah diserahterimakan dari polisi kepada jaksa.
BACA JUGA:   Inilah Contoh Penulisan Endnote yang Benar

Kedua contoh di atas menunjukkan penggunaan kata kerja pasif yang mengandung unsur tindakan formal, sesuai konteks penggunaannya.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Banyak orang masih menulis bentuk ini secara keliru karena:

  • Mengira awalan “di-” selalu ditulis terpisah
  • Tidak mengetahui bahwa “serah terima” sudah dianggap sebagai satu satuan makna
  • Meniru tulisan lain yang tidak sesuai kaidah PUEBI

Padahal, mengikuti kaidah yang tepat tidak hanya membuat tulisan lebih rapi, tapi juga meningkatkan kredibilitas penulis di mata pembaca profesional atau instansi resmi.

Ringkasan

Kata “diserahterimakan” harus ditulis serangkai karena merupakan bentuk afiksasi dari gabungan kata yang telah memiliki satu makna. Penulisan ini sesuai dengan kaidah KBBI dan PUEBI yang berlaku.

Dengan memahami penulisan diserahterimakan yang benar, kamu bisa menghindari kekeliruan kecil yang berdampak besar, terutama saat menyiapkan dokumen resmi atau laporan akademik. Selalu periksa ejaan dan sumber rujukan bahasa sebelum menyusun tulisan penting.

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *