Penulisan rapor yang benar dalam dokumen pendidikan kerap memicu kebingungan di kalangan penulis. Kata seperti “rapot”, “raport”, hingga “report” masih sering muncul dalam laporan akademik, surat edaran sekolah, dan komunikasi resmi.
Padahal, hanya satu bentuk yang diakui sebagai baku menurut kaidah bahasa Indonesia. Pemahaman terhadap aturan penulisan yang tepat sangatlah penting untuk menjaga kredibilitas teks dalam konteks akademis.
Apa Itu Rapor? Ini Pengertian Resminya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata rapor memiliki dua makna:
- Laporan resmi kepada pihak yang wajib menerima;
- Buku yang berisi nilai kepandaian dan prestasi belajar murid di sekolah, berfungsi sebagai laporan guru kepada orang tua atau wali murid.
Kata ini umumnya ditemukan dalam dokumen pendidikan seperti laporan hasil belajar, surat pemberitahuan hasil ujian, atau arsip sekolah. Banyak orang masih keliru menuliskannya karena pelafalan sehari-hari yang terdengar seperti “rapot” atau karena pengaruh kata serapan dari bahasa Inggris seperti “report”.
Aturan Penulisan Sesuai Kaidah Bahasa
Bentuk baku kata yang digunakan dalam tulisan formal harus mengacu pada entri dalam KBBI. Oleh karena itu:
- Penulisan yang benar: rapor
- Penulisan yang tidak baku: rapot, raport, report
Karena kata “rapor” telah menjadi bagian dari kosakata baku dalam KBBI, maka penggunaannya dalam dokumen resmi harus mengikuti bentuk ini tanpa perlu dimiringkan atau diberi tanda kutip.
Contoh Penggunaan dalam Kalimat
Masih banyak penulis yang menggunakan bentuk tidak baku karena terbiasa mendengar pelafalan yang salah. Berikut ini contoh kalimat salah dan penulisannya yang benar:
| Kalimat Salah | Kalimat Benar |
| Anak saya mendapatkan raport minggu ini. | Anak saya mendapatkan rapor minggu ini. |
| Guru akan membagikan rapot hari Jumat. | Guru akan membagikan rapor hari Jumat. |
| Report nilai sudah diserahkan ke wali kelas. | Rapor nilai sudah diserahkan ke wali kelas. |
| Saya belum tanda tangan raport anak saya. | Saya belum tanda tangan rapor anak saya. |
Penutup
Penulis yang bekerja di bidang akademis harus membiasakan diri menggunakan bentuk kata baku sesuai aturan yang berlaku. Salah satu contohnya adalah penulisan rapor yang benar, yang seringkali terabaikan dalam komunikasi formal di lingkungan pendidikan. Dengan penggunaan istilah yang tepat, pesan yang ingin disampaikan akan lebih jelas, kredibel, dan sesuai standar bahasa yang baik.

Tinggalkan Balasan