Site icon Tika Widya

5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Penulis saat Self-Editing

kesalahan self editing

Writers, pernah nggak sih kamu merasa frustasi saat mengedit tulisan sendiri? Atau malah bingung kenapa naskah yang sudah di-edit tetap saja terasa kurang pas? Tenang, kamu nggak sendirian! Banyak penulis, termasuk aku, sering melakukan beberapa kesalahan self-editing yang sebenarnya bisa dihindari. 

Yuk, kita bahas kesalahan-kesalahan tersebut supaya kamu nggak jatuh ke jurang yang sama!

1. Mengedit Saat Menulis

Kesalahan pertama yang sering dilakukan adalah mengedit saat menulis. Menulis dan mengedit sebenarnya adalah dua proses yang berbeda. 

Saat menulis, fokuslah pada aliran pikiran kreatifmu. Kalau kamu terus-menerus berhenti untuk mengedit, ide-ide brilian yang muncul bisa saja hilang begitu saja. 

Jadi, sebaiknya, selesaikan dulu draft kasar, baru kemudian mengedit. Ini akan membuat proses menulismu lebih lancar dan produktif.

2. Mencoba Mengedit Semua Hal Sekaligus

Kedua, mengedit semua hal sekaligus bisa sangat melelahkan dan tidak efektif. Cobalah membagi proses editing menjadi empat tahap utama:

Dengan membagi proses editing menjadi beberapa tahap ini, kamu bisa lebih fokus dan detail dalam setiap tahap editing, sehingga hasil akhir tulisanmu akan lebih baik.

3. Hanya Mengandalkan Software atau AI

Mengandalkan software atau AI seperti ChatGPT, Copilot, dan Grammarly memang bisa membantu proses self-editing. Namun, jangan sepenuhnya bergantung pada mereka. 

Software tidak selalu bisa menangkap nuansa atau konteks tertentu dalam tulisanmu. Gunakan mereka sebagai alat bantu, tetapi tetap lakukan pengecekan manual untuk memastikan hasil yang maksimal.

4. Tidak Memberikan Jeda

Seringkali, kita terlalu terburu-buru untuk menyelesaikan editing. Padahal, memberikan jeda waktu antara menulis dan mengedit bisa sangat bermanfaat. 

Saat kamu memberi waktu jeda, kamu akan mendapatkan perspektif baru yang lebih segar dan mampu menangkap kesalahan-kesalahan yang sebelumnya terlewat.

5. Tidak Memperhatikan Efektivitas Kalimat

Kesalahan terakhir yang sering terjadi adalah tidak memperhatikan efektivitas kalimat. Kalimat yang panjang dan bertele-tele bisa membuat pembaca bingung. 

Cobalah untuk memotong kalimat yang terlalu panjang dan hilangkan kata-kata yang tidak perlu. 

Misalnya, daripada menulis “Dia menganggukkan kepalanya sambil tersenyum lebar,” cukup tulis “Dia mengangguk dan tersenyum lebar.”

Pesan untuk Penulis

Self-editing itu butuh latihan dan kesabaran. Jangan menyerah jika tulisanmu belum sempurna. Kalau kamu merasa butuh bantuan atau ingin belajar lebih lanjut tentang self-editing, bergabunglah dengan Komunitas Belajar Nulis by Tika Widya. Di sana, kamu bisa mendapatkan banyak tips, dukungan, dan inspirasi dari 1800+ penulis lainnya. Yuk, kita belajar dan berkembang bersama!

Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu yang sedang berjuang dalam proses memahami kesalahan self-editing. Jangan lupa, kesalahan adalah bagian dari belajar. Semangat menulis dan mengedit, teman-teman!

Exit mobile version