Logline: Pengertian, Template, dan Cara Penulisannya

Sebelum sebuah film bisa diproduksi, filmmaker harus meyakinkan produser dengan sebaris kata-kata yang disebut logline. Logline ini mirip premis film tetapi dalam versi yang lebih sederhana lagi karena fungsinya adalah untuk meyakinkan dan memantik rasa penasaran si produser film. 

Dalam artikel kali ini, aku bakal bahas pengertian logline, bedanya dengan premis, cara membuatnya dan kemungkinan kolaborasi dengan AI dalam penulisan logline. Penasaran? Baca sampai habis! 

Pengertian Logline vs Premis

Logline adalah ide cerita dalam bentuk yang lebih sederhana dari premis. Isinya kurang lebih sama dengan premis yaitu, esensi dari keseluruhan cerita yang bakalan kamu tulis. 

Bedanya, logline ini jauh lebih padat daripada premis. Logline biasanya hanya terdiri dari 25 kata – 40 kata saja (1-2 kalimat). Sedangkan, premis bisa mencapai 3 kalimat panjang. 

Elemen logline juga jauh lebih sedikit daripada premis cerita

Logline hanya harus memuat tokoh, tujuan dan halangan. 

Sedangkan, premis yang baik biasanya berisi enam elemen penting yaitu tokoh, situasi, tujuan, bencana, konflik dan lawan. 

Tujuan penulisan pun juga berbeda, ya. Penulis biasanya memerlukan premis untuk mengembangkan alur ceritanya. Sedangkan, logline lebih berguna untuk pitching ide cerita ke pihak lain seperti penerbit atau produser. 

Nah, dari sini sudah terasa bedanya, kan? Aku bikinin tabel perbedaan premis dan logline biar kalian bisa langsung membandingkan keduanya. 

AspekPremisLogline
DefinisiPremis adalah landasan, fondasi atau esensi dari cerita.Logline adalah versi lebih padat dari premis. 
PanjangPremis bisa mencapai 3 kalimat panjang dan lebih detail.Logline biasanya terdiri dari 25-40 kata saja, sangat padat.
ElemenPremis mencakup enam elemen penting: tokoh, situasi, tujuan, bencana, konflik, dan lawan.Logline lebih sederhana, hanya memuat elemen utama seperti tokoh, tujuan, dan halangan.
Tujuan PenulisanPremis digunakan oleh penulis untuk mengembangkan alur cerita dan sebagai panduan dalam proses penulisan.Logline lebih sering digunakan untuk pitching ide cerita kepada pihak seperti penerbit atau produser.
KegunaanMembantu penulis memahami dan mengembangkan keseluruhan struktur cerita.Membantu menarik minat penerbit, produser, atau pembaca dengan cara yang cepat dan efisien.
Contoh“Rano, seorang detektif muda di desa terpencil, ingin segera mendapatkan kasus dan menyelesaikannya agar bisa bertugas di kota besar. Ketika seorang anak di desanya hilang, penyelidikan Rano malah mengungkap konspirasi kriminal yang melibatkan kepala polisi setempat. Rano harus segera menemukan anak yang hilang dan membongkar kebobrokan di dalam tubuh kepolisian sebelum nyawanya ikut melayang.” “Seorang detektif pemula ingin menyelesaikan kasus agar bisa pindah kota. Tapi kasus konspirasi hilangnya seorang anak menahannya.”

Formula untuk Menulis Logline 

Kita lanjut lagi, ya. Setelah memahami pengertian logline, kalian mungkin penasaran soal bagaimana cara menulis logline. 

BACA JUGA:   Perbedaan Naskah dan Skenario yang Perlu Kamu Ketahui

Kita bisa menulis logline kalau sudah tahu minimal tiga hal ini: 

  1. Tokoh utama – Siapa sih tokoh utama ceritanya? 
  2. Tujuan – Apa tujuan konkretnya? 
  3. Halangan – Apa yang menghalangi si tokoh utama mendapatkan tujuannya. 

Coba kita lihat contoh logline yang ada di tabel perbandingan tadi! 

“Seorang detektif pemula ingin menyelesaikan kasus agar bisa pindah kota. Tapi, konspirasi di balik hilangnya seorang anak menahannya.”

Kita cek dulu logline ini, yuk! Apakah elemen dalam logline sudah lengkap? 

  1. Siapa tokoh utamanya? Seorang detektif pemula. 
  2. Apa tujuan konkretnya? Menyelesaikan kasus agar bisa pindah kota. 
  3. Apa yang menghalanginya? Konspirasi di balik hilangnya seorang anak. 

Tuh, logline di atas ternyata sudah lengkap! 

Nah, formula buat bikin logline juga cukup jelas. 

Logline = Tokoh Utama + Tujuan Konkret + Halangan

Cukup mudah, ya? 

Asal tiga elemen di atas sudah lengkap maka loglinemu sudah jadi. Nah, masalahnya logline ini berfungsi untuk meyakinkan penerbit atau produser untuk bermitra denganmu. Apa iya pakai logline sederhana saja sudah cukup? 

Kamu mungkin perlu menunjukkan usaha ekstra dengan menggunakan template logline yang sudah aku siapin ini. 

Template Logline: 

“Setelah [sesuatu terjadi], seorang [protagonis] harus [melakukan sesuatu] untuk [tujuan] dengan melawan [antagonis]

Kalau kamu pakai template ini, logline-mu akan terkesan lebih menarik di mata editor, penerbit, maupun produser. 

Coba kita aplikasikan ke cerita tadi! 

“Setelah hilangnya seorang anak, seorang detektif pemula harus menguak konspirasi internal di kepolisian yang melibatkan kepala polisi” 

Nah, mana yang lebih menarik? Yang versi awal atau yang pakai template? 

Menurutku, template logline bikin ceritanya terkesan besar dan lebih pas buat pitching. Tapi, kamu harus sesuaikan lagi dengan orang yang kamu ajak bicara. Ada yang lebih suka versi awal, ada yang lebih suka versi template. Choose wisely! 

Bisakah Menulis Logline dengan AI? 

Lanjut dikit, ada beberapa penulis yang tanya ke aku soal bisa tidaknya kita menulis logline pakai AI seperti ChatGPT. 

BACA JUGA:   10 Contoh Premis Cerita untuk Semua Genre Fiksi

Sebenarnya, bisa. Tetapi, aku mau menekankan dulu di sini. Kalau kamu ingin bikin karya yang baik, unggul, dan berkualitas, maka ada satu nasihat penting. 

AI adalah pelayan yang baik tetapi tuan yang buruk. Jangan suruh dia jadi tuanmu tapi manfaatkan dia sebagai pelayanmu. 

Tika Widya

Dalam konteks penulisan, si tuan adalah pemilik ide yang mengatur segalanya sampai ke pengembangan idenya. Akan jadi aneh, jika posisi ini malah kamu serahkan ke pelayan. 

Hasilnya? Karya tersebut tidak akan punya kualitas yang baik karena porsi kerjanya salah. 

Jadi, aku mau menekankan. Kamu boleh aja pakai AI, tapi gunakan dia sebagai pembantu dalam menulis. Tugas pembantu hanyalah merapikan, membersihkan, membungkus, memeriksa. Sebatas itu saja. Jangan suruh dia mengerjakan apa yang jadi tanggung jawab para Tuan. 

Kalau masih ngotot pakai AI, nih aku kasih beberapa logline buatan ChatGPT 3.5. Yakin masih beranggapan AI bagus buat cari ide? 

GenreContoh Logline
Drama“Seorang wanita berusaha untuk sukses di kota besar.”
Komedi“Seorang pria yang lucu mengalami serangkaian kejadian yang lucu.”
Horor“Sebuah rumah tua dengan hantu yang menakutkan.”
Sci-Fi“Orang-orang di masa depan berhadapan dengan teknologi baru.”
Thriller“Seorang wanita menemukan dirinya dalam bahaya.”
Fantasi“Seorang anak laki-laki menjelajahi dunia ajaib.”
Misteri“Detektif mencoba memecahkan kasus sulit.”
Romance“Dua orang jatuh cinta meskipun ada perbedaan di antara mereka.”

Pesan untuk Penulis 

Tidak ada pesan yang macam-macam kali ini. Aku rasa semua penulis pasti sudah bisa menulis logline dengan baik karena kemudahannya. 

Yang terpenting, jangan menyerah ketika logline ditolak sama produser! Kamu bisa tawarin idemu ke pihak lain lagi atau mengganti dan memperbaikinya. Dunia kreatif pasti akan ramah pada pekerja yang gigih. Tetap semangat, ya! 

BACA JUGA:   Premis Cerita: Pengertian, Isi, Contoh dan Cara Membuatnya

Nah, untuk kalian yang masih pengen sharing, diskusi dan bertanya soal logline, kalian bisa langsung join ke Komunitas Belajar Nulis by Tika Widya. Di dalamnya, kalian bisa ketemu sama 1800+ penulis dari seluruh Indonesia yang aktif menulis dan berbagi. See you there! 

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *