Cara Membuat dan Contoh Skenario Iklan Singkat

Membuat iklan adalah salah satu strategi penting untuk memasarkan produk dan mempersuasi banyak orang. Dalam proses pembuatan iklan memerlukan kreativitas dan referensi yang cukup. Mencari berbagai contoh skenario iklan pun bisa dilakukan untuk menambah inspirasi.

Cara membuat iklan

Dalam proses produksi iklan memerlukan beberapa tahapan, mulai dari tahap perencanaan hingga distribusi. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai cara membuat iklan.

1. Perencanaan strategi

Pada tahap perencanaan strategi ini, hal yang perlu kamu pikirkan adalah target pasarmu. Jadi, kenali dengan baik siapa yang akan melihat iklanmu. Kamu bisa melakukannya dengan mengetahui gender, pendidikan, kelas ekonomi, dan sebagainya.

Mengenal target pasar akan membantumu untuk menyesuaikan gaya bahasa ataupun cara penyampaian iklanmu. Maka dari itu, aturlah strategi berdasarkan pertimbangan target pasar.

2. Mulai membuat iklan

Setelah merencanakan, tentu saja kamu perlu mengeksekusinya. Selain itu, Pastikan sebelum membuat iklan, kamu telah menentukan bentuk iklan yang akan dibuat, meliputi bentuk elektronik atau cetak. Selanjutnya, tentukan slogan atau tagline yang menarik dan mudah diingat oleh target pasarmu. Kemudian mulailah untuk memproduksi iklan sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan.

3. Distribusi produk iklan

Akhirnya, setelah produksi iklan selesai, waktunya untuk menentukan cara distribusi. Kamu dapat melakukannya dengan menyesuaikan pada bentuk iklan yang telah kamu buat. Tentunya, bentuk iklan cetak dan elektronik akan didistribusikan dengan cara yang berbeda.

Contoh Skenario Iklan

Berikut adalah beberapa contoh skenario iklan untuk kamu yang sedang mencari ide.

BACA JUGA:   Ini Arti dari Skenario dan Cara Menulisnya!

1. Contoh skenario iklan produk makanan

(Latar suasana hujan yang disertai angin kencang. A dan B kedinginan di meskipun berada di dalam rumah)

A : “Hujannya enggak berhenti dan dingin banget, mana laper lagi.”

B : “Aha, aku tahu!”

(B pergi ke dapur dan membawa keluar dua bungkus mie instan)

A : “Nah, ini nih yang ditunggu-tunggu!”

(A dan B memakan mie instan bersama)

Keduanya : “Mie instan, pengisi perut kapan aja, di mana aja!”

2. Contoh skenario iklan produk minuman

(Latar suasana di kantor dengan A yang sedang bekerja, tetapi mengantuk. Kemudian, datanglah B menghampiri dan menepuk bahu A)

B : “Hei, coba seruput ini, deh.”

(A mencoba kopi yang dibuatkan B. Oleh karena hal itu, seketika rasa kantuknya hilang)

A : “Wah, strong banget!”B : “Balikin energimu dengan Kopi X!”

3. Contoh skenario iklan layanan masyarakat

Sinopsis: A dan B adalah dua siswa SD yang baru pulang sekolah. Mereka memesan minuman dengan bungkus plastik sebelum memulai perjalanan pulang. Ketika selesai minum, A membuang sampah plastiknya dengan sembarangan.

B : “Eh! Jangan buang sampah sembarangan!”

A : “Emangnya kenapa?”

B : “Nanti bisa kebawa air hujan, kemudian numpuk, lalu menyumbat aliran air, trus …”

A : “Trus?” (tanya A dengan wajah ketakutan)

B : “Banjir!”

A : “Ih, enggak mau banjir!” (Kemudian A mengambil sampah yang ia buang sembarangan)

B : “Oleh karena itu, jangan buang sampah sembarangan! Selain kotor, juga bisa mendatangkan banyak bencana!”

Contoh skenario iklan di atas adalah beberapa dari banyaknya topik iklan yang bisa kamu buat. Lebih daripada itu, kamu tentu bisa mengkreasikannya dengan lebih jauh dan kreatif sesuai dengan hal yang ingin kamu promosikan. 

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *