Cara Menulis Cerpen untuk Lomba dan Contohnya

Semua orang pasti ingin memenangkan lomba cerpen saat mengikutinya. Lagipula, ambisi biasanya memang menjadi motivasi utama bagi penulis yang berani berkompetisi secara adil. Hanya saja, semua lomba pasti ada menang dan kalahnya. Namun, kalian nggak perlu khawatir, selalu ada cara menulis cerpen untuk lomba yang ampuh mencuri perhatian juri. 

Ikut lomba memang bisa jadi makanan sehari-hari para penulis. Terlebih lagi, lomba memang bisa memberitahu sampai di mana level penulisan kita. Nah, jangan takut! Lomba ternyata juga menghadirkan banyak manfaat tersendiri buat para penulis, termasuk:

  1. Positioning – tahu di mana posisi kita dan bagaimana memperbaiki karya kita. 
  2. Eksplorasi Tema – lomba menulis cerpen bikin kita terpaksa mengeksplorasi tema-tema yang mungkin belum pernah kita tulis sebelumnya.
  3. Mendapat pembaca – menulis buat lomba bikin kita bisa dapat pembaca-pembaca baru. 
  4. Menang atau kalah – tidak masalah karena lomba memberikan pengalaman menulis baru yang bisa kalian gunakan di masa depan.

Lalu, bagaimana caranya memaksimalkan potensi penulisan supaya menang lomba dan dapat perhatian? Ada beberapa tips yang saya kumpulkan dari beberapa pengalaman lomba. Baca terus, ya! 

Cara Menulis Cerpen untuk Mencuri Perhatian Juri di Lomba

Mudah bagi para penulis untuk overthinking saat mengikuti lomba. Padahal, sebenarnya ketenangan diperlukan untuk bisa mencerna seluruh syarat dan ketentuan lomba yang terkadang rumit. Jadi, gimana nih strategi yang enak buat mulai menulis untuk lomba?

1. Cek Dulu Syarat dan Ketentuan Lomba Cerpen

Yang pertama dan yang paling penting, kalian harus menilik terlebih dahulu syarat dan ketentuan lombanya. Bukan cuma untuk mengetahui apakah kalian sudah memenuhi syarat, tetapi kalian juga perlu menyetujui semua ketentuannya sebelum memutuskan untuk mengikuti lomba. 

BACA JUGA:   5 Cara Bikin Konflik Cerita yang Seru untuk Novelmu

Perhatikan bahwa tak semua lomba punya S&K yang sama. Jadi, kalian harus membaca ketentuannya secara teliti untuk mengetahui apakah lomba ini memang pilihan yang tepat. 

Sedikit tips perhatikan beberapa hal berikut:

  • Apakah lomba berbayar?
  • Bagaimana dengan hak cipta karya yang kalian kirim? Beberapa lomba akan menerbitkan karya kalian jadi sebuah antologi. Jadi, jangan lupa tanyakan aturan hak cipta dan hak publikasinya. 
  • Apakah pemilik lomba mengharuskanmu untuk beli buku saat memenangkan lomba?
  • Bagaimana dengan total hadiahnya? Apakah sudah sesuai dengan yang kalian inginkan?

Ingat! Membaca syarat-syarat ini di awal akan membuatmu mengerti konsekuensi dari memenangkan atau mengikuti sebuah lomba. Jika kamu tidak nyaman dengan S&K-nya, kamu bisa saja mencari lomba lain yang lebih sesuai.

Untuk mendapatkan info tentang beragam lomba menulis cerpen, kamu bisa mengikuti postingan @infolombamenulis di Instagram.

2. Kenali Siapa Juri Lomba

Kalian bisa mengetahui skala sebuah lomba dari siapa yang menjadi juri lomba tersebut. Dalam artian, sebuah lomba akan jadi lebih prestigious dengan juri yang benar-benar berasal dari kalangan penulis maupun editor media nasional. 

Biasanya, lomba cerpen yang baik juga akan menyebutkan nama juri dan poin-poin penilaian karya. Dari situ, kalian bisa mencari tahu preferensi masing-masing juri dan membuat karya yang sesuai dengan selera mereka.

Lalu, apakah ini praktik yang adil? Tentu saja, iya. Lomba cerpen maupun lomba penulisan lainnya sangatlah bergantung pada siapa jurinya. Mencuri perhatian juri sama dengan memenangkan lomba itu sendiri. 

Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan meriset preferensi dan gaya penulisan si juri (jika juri adalah seorang penulis). Dengan demikian, kalian sudah berada selangkah lebih maju daripada kompetitor lain yang tidak melakukan riset. 

BACA JUGA:   4 Langkah Menulis Cerpen untuk Tugas Sekolah

3. Menemukan Ide dan Premis Utama untuk Cerpen

Premis adalah ide dasar dari sebuah cerita. Jadi, sebelum kita mulai menuliskan cerpen untuk lomba, kita harus terlebih dahulu menentukan apa sebenarnya cerita yang akan kita tuliskan.

Nah, sangatlah mudah untuk tersesat ketika kita mulai menuliskan fiksi dari pesan moral. Terlebih lagi, pesan moral sendiri sebenarnya bukanlah sebuah bentuk cerita. Oleh karena itu, sebuah premis yang baik akan berfokus pada isi cerita itu sendiri agar dapat menolongmu menyampaikan pesan.

Cara yang tepat untuk mengolah premis dasar sebuah cerita dapat kamu temukan di sini. Pada dasarnya, sebuah premis yang baik akan memiliki elemen seperti:

  • Tokoh utama
  • Tujuan si tokoh
  • Halangan yang harus ia hadapi untuk mencapai tujuannya.

3. Membuat Struktur dan Outline Cerita

Ada banyak sekali struktur yang bisa kalian pilih untuk mempermudah penulisan cerita pendek. Namun, sekadar saran, pilihlah di antara 3 struktur ini untuk mengembangkan cerita pendek yang padat dan tidak lebih dari jumlah kata yang sudah ditentukan penyelenggara lomba. 

Menggunakan struktur memungkinkanmu membuat cerita yang dapat mencuri perhatian pembaca dan para juri. Pasalnya, sebuah cerita yang baik tentu saja harus memenuhi kaidah fiksi. Tanyakan dulu apakah ceritamu ini benar-benar punya bagian awal yang menarik, bagian tengah yang menegangkan dan ending yang memuaskan.

4. Menulis Cerpen untuk Lomba

Saat menuliskan cerpen untuk lomba, kalian harus memikirkan bahwa tulisan tersebut nantinya akan mendapatkan penilaian dari para juri sesuai dengan ketentuan lomba. Oleh karena itu, pastikan kalian menulisnya sesuai syarat dan ketentuan dengan mempertimbangkan juga selera juri.

Ini tentu saja sulit untuk kalian lakukan dalam sekali jalan. Namun, jangan khawatir kalian selalu punya kesempatan untuk mengedit dan menyesuaikan tulisan sendiri sebelum mengirimkannya. Jadi, perhatikan waktu penulisan, ya! Jangan sampai kalian menulis mepet dengan deadline. Pastikan kalian tetap punya waktu untuk mengedit lomba. 

5. Sediakan Waktu yang Cukup untuk Editing dan Revisi

Cerita pendek juga harus diedit terlebih dulu agar bisa jadi sempurna. Untuk memastikan ceritamu telah memenuhi persyaratan pemenang jangan lupa menerapkan teknik self editing. Apa saja yang harus kamu perhatikan saat mengedit cerpen untuk lomba?

  • Jalan ceritanya – apakah sudah sesuai dengan struktur dan outline yang kalian buat?
  • Transisinya – apakah perpindahan scene sudah dilakukan dengan halus?
  • Majas – apakah tulisan sudah memuat majas untuk membuatnya terasa lebih menarik?
  • Gaya bahasa dan diksi – apakah gaya bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan genre dan target pembaca? Kamu juga bisa memilih gaya bahasa yang masuk dalam preferensi para juri.
  • Jumlah katanya – pastikan sudah sesuai dengan ketentuan lomba.
  • PUEBI – cek apakah semua kalimat sudah terstruktur dengan baik dan bebas dari typo.

6. Baca Hasil Karya yang Sudah Pernah Menang Lomba

Membaca hasil karya pemenang lomba akan memberikan gambaran tentang bagaimana penulisan cerita yang ideal. Oleh karena itu, jangan bosan mencari tahu siapa saja pemenang lomba yang pernah kamu ikuti dan bagaimana cara mereka menulis karyanya.

Meskipun kamu mungkin kecewa karena tidak menang, belajar dari para pemenang bisa jadi solusi terbaik untuk mendapatkan hasil yang lebih pada lomba berikutnya. Berikut ini saya berikan salah satu contoh cerpen juara 1 tingkat nasional dari sayembara cerpen tempo 50 tahun

Baca contoh naskah pemenang lomba cerpen di sini!

Contoh karya lomba menulis cerpen ini dapat kalian jadikan inspirasi saat mengikuti lomba lainnya. 

Cara menulis cerpen untuk lomba di atas dapat kalian terapkan saat hendak mengirim tulisan, ya! Tetap semangat dan ikuti terus postingan saya di Instagram maupun di website untuk mendapatkan update tentang teknik dan cara menulis karya fiksi maupun non fiksi. Keep writing!

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

2 komentar pada “Cara Menulis Cerpen untuk Lomba dan Contohnya

  • Januari 17, 2023 pada 6:08 am
    Permalink

    Sayembara cerpen Tempo apakah diadakan setiap tahun, kak? Jadi penasaran pingin ikutan kalau ada lagi

    Balas
    • Januari 19, 2023 pada 1:22 am
      Permalink

      kayaknya enggak, kak. Waktu itu event khusus 50 tahun.

      Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *