Apa Itu Artikel Opini?
Tidak semua orang bisa menguasai penulisan opini.
Pasalnya, opini merupakan jenis tulisan yang mengharuskan penulisnya punya kemampuan literasi yang mumpuni.
Saat menulis artikel opini, kalian harus berani mengungkap dan menganalisis sebuah masalah sekaligus memberikan pandangan pribadi terhadap masalah tersebut.
Semua usaha ini tentu saja harus berlandaskan fakta dan data yang akurat serta analisa yang tepat sasaran.
Cukup tertantang untuk melakukannya?
Di artikel ini, saya akan membagikan panduan singkat soal penulisan artikel opini.
Apa itu Artikel Opini?
Artikel opini adalah tulisan yang berisi pendapat, analisis, atau sudut pandang pribadi penulis terhadap suatu isu, peristiwa, atau kebijakan.
Tujuannya adalah untuk memengaruhi pembaca, memicu diskusi, atau memberikan interpretasi subjektif atas fakta.
Sederhananya:
Artikel opini = pendapat pribadi + argumen. |
Kalian bisa membaca tulisan opini di media massa, seperti koran, majalah, blog, atau situs web berita.
Saya sendiri sangat menikmati membaca kolom opini di Majalah Tempo yang terbit mingguan.
Namun, kalian juga bisa membaca opini berkualitas di situs seperti kompasiana, indonesia.id, dan medium.
Saya sendiri sudah menuliskan beberapa artikel opini.
Kalian bisa membaca kategori Kolom di website ini untuk mendapatkan gambaran soal tulisan opini.
Tulisan opini umumnya berbeda dengan jenis tulisan lainnya, seperti berita atau artikel ilmiah, karena fokusnya lebih pada interpretasi, evaluasi, dan komentar subjektif terhadap suatu masalah.
Penulis opini biasanya menggunakan penalaran dan argumen logis untuk mendukung pendapat mereka.
Selain itu, penulis juga harus menyertakan bukti dan contoh konkret untuk memperkaya argumennya.
Tulisan opini tidak harus sepenuhnya objektif, karena tulisan ini berfungsi untuk mengkomunikasikan pandangan pribadi dan penilaian penulis.
Tulisan opini dapat membahas berbagai topik, termasuk isu-isu politik, sosial, budaya, lingkungan, hiburan, dan banyak lagi.
Opini dapat mencakup analisis kejadian terkini, komentar tentang kebijakan publik, ulasan tentang karya seni atau film, atau pemikiran tentang masalah etis dan filosofis.
Tulisan opini juga memberikan ruang bagi pembaca untuk merespons atau memberikan tanggapan terhadap pandangan penulis melalui surat pembaca atau komentar.
Dalam konteks demokrasi, tulisan opini memainkan peran penting dalam mendorong diskusi, mempengaruhi opini publik, dan mempromosikan kebebasan berekspresi.
Sejak Kapan Kita Menulis Opini?
Artikel opini berkembang seiring dengan kemunculan media massa dan demokratisasi informasi.

Awalnya, artikel jenis ini muncul pada abad ke-18 di koran cetak The Spectator (Inggris) dan The Federalist Papers (AS).
Kedua media menuliskan esai opini dengan tujuan untuk membagikan pandangan dan edukasi politik kepada publik.
Di abad ke-19, tulisan opini semakin berkembang.
Koran seperti The New York Times mulai menyisipkan kolom editorial dalam setiap publikasinya.
Kemudian pada abad ke-20, kolom opini semakin populer dan media juga mulai membedakan antara berita objektif dan opini.
Di Indonesia sendiri, kita bisa menikmati kolom opini di media cetak seperti Tempo dan Kompas.
Selain opini berbentuk esai, koran Jawa Pos juga membuka rubrik surat pembaca sebagai ruang penyampaian pendapat.
Di masa kini, kebebasan berbicara membuat penulis bisa menyampaikan opininya di platform manapun.
Kalian kini sudah bisa menuliskan opini di blog, platform online dan media sosial.
5 Jenis Artikel Opini
Artikel opini dibagi jadi beberapa jenis berdasarkan siapa penulisnya dan apa tujuannya. Pelajari pembagiannya di sini!
1. Editorial
Editorial adalah opini yang dituliskan oleh tim redaksi media atau pimpinan redaksi.
Tulisan jenis ini biasanya dibuat untuk mengkomunikasikan pandangan resmi sebuah media terhadap suatu isu tertentu.
Dengan kata lain, editorial merupakan opini yang bersifat kolektif.
Dalam artian, ada kesamaan pandangan yang dibawa oleh semua anggota media.
Jadi, editorial mewakili banyak orang bukan hanya satu individu saja.
Kalian biasanya bisa membaca editorial di halaman khusus milik media.
Kalian bisa membaca contoh editorial dari Majalah Tempo di sini.
2. Kolom Opini
Kolom opini adalah opini yang ditulis oleh kolumnis tetap di sebuah media. Biasanya, kolumnis ini adalah ahli di bidangnya, jurnalis, atau tokoh publik.
Pendapat yang ada di kolom opini bersifat individu atau mengandung perspektif pribadi penulis.
Tak seperti editorial yang cenderung memakai bahasa baku, kolom opini punya gaya penulisan yang lebih bebas.
Kolumnis boleh saja menulis kolomnya dengan gaya akademis, sarkastik, maupun humoris.
Namun, fokusnya masih sama dengan opini pada umumnya yaitu berpendapat atas isu aktual dan tematik sesuai dengan expertise dari kolumnisnya.
Di situs ini, saya punya kolom opini berjudul Cara Berperang Melawan Kebodohan, kalian bisa membacanya sebagai contoh.
3. Surat Pembaca
Surat pembaca adalah jenis artikel opini yang ditulis oleh pembaca atau masyarakat umum.
Biasanya, surat pembaca berisi tanggapan, kritik, atau saran terhadap isu yang telah dimuat di media.
Ciri khas surat pembaca adalah tulisan yang pendek, langsung ke inti persoalan, dan tidak bertele-tele.
Isi surat pembaca bisa beragam, mulai dari protes terhadap layanan publik, tanggapan terhadap artikel berita, hingga saran untuk perbaikan kebijakan.
4. Esai Opini
Esai Opini adalah jenis artikel opini yang ditulis oleh akademisi, peneliti, atau penulis profesional.
Berbeda dengan opini populer, esai opini memiliki ciri khas yang lebih mendalam, analitis, dan berbasis data atau riset.
Struktur penulisannya cenderung formal dengan argumen yang sistematis, sehingga pembaca dapat mengikuti alur pemikiran penulis dengan jelas.
Tujuan utama esai opini adalah untuk memengaruhi kebijakan publik atau mengubah pemikiran pembaca melalui analisis yang kuat dan berbasis fakta.
Esai jenis ini sering digunakan untuk membahas isu-isu kompleks yang memerlukan pendekatan ilmiah atau keahlian khusus, sehingga memberikan perspektif yang lebih komprehensif dan terpercaya bagi pembaca.
Contoh esai opini antara lain esai soal Mitigasi Risiko Korupsi dalam Program Makan Siang Gratis yang ditulis oleh Agus Sarwono, seorang peneliti tata kelola demokrasi di Transparency International Indonesia.
5. Opini Populer
Opini Populer (Lifestyle/Casual) adalah jenis artikel opini yang ditulis oleh penulis umum, termasuk penulis non-profesional.
Ciri khas dari opini populer adalah gaya bahasanya yang santai, mudah dipahami, dan sering kali mengangkat topik-topik sehari-hari yang relevan dengan kehidupan masyarakat, seperti kesehatan mental, gaya hidup, atau perkembangan teknologi.
Jenis opini ini biasanya lebih ringan dibandingkan esai opini atau kolom opini, sehingga lebih mudah dijangkau oleh khalayak luas.
Opini populer sering dimuat di media daring atau majalah populer yang mengutamakan keterbacaan dan daya tarik pembaca.
Meskipun bersifat santai, opini populer tetap memiliki kekuatan untuk memengaruhi pemikiran pembaca, terutama dalam menyoroti fenomena sosial atau budaya yang sedang terjadi.
Kalian bisa membaca banyak varian opini populer di Medium, Kompasiana dan Indonesiana.id
Ringkasan Perbedaan Jenis Artikel Opini
Jenis | Penulis | Gaya | Tujuan |
---|---|---|---|
Editorial | Tim redaksi | Formal, kolektif | Mewakili suara institusi |
Kolom Opini | Kolumnis ahli | Analitis/bebas | Memengaruhi pemikiran |
Surat Pembaca | Masyarakat umum | Singkat & langsung | Menyampaikan aspirasi |
Esai Opini | Akademisi/peneliti | Struktural & data | Edukasi publik |
Opini Populer | Penulis umum | Santai | Menghibur & menginspirasi |
Struktur Penulisan Opini

Struktur dalam penulisan opini membantu memastikan bahwa tulisan memiliki alur yang teratur dan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Meskipun tidak ada aturan yang baku, kamu bisa menggunakan struktur ini untuk menulis artikel opini!
1. Pendahuluan (Introduction) |
– Paragraf pertama berfungsi untuk menarik perhatian pembaca dengan kalimat pembuka yang kuat, anekdot, pertanyaan retoris, atau pernyataan menarik. – Menyajikan latar belakang atau konteks singkat mengenai topik yang akan dibahas. – Menggambarkan isu atau permasalahan yang menjadi fokus opini. |
2. Pernyataan Pendapat (Thesis Statement) |
– Menyampaikan dengan jelas dan tegas pendapat atau posisi yang akan dijelaskan dan didukung dalam tulisan opini. – Pernyataan pendapat biasanya ditempatkan di akhir pendahuluan dan berfungsi sebagai panduan bagi pembaca tentang arah dan tujuan tulisan. |
3. Argumentasi dan Analisis |
– Bagian ini berisi argumen-argumen yang mendukung pendapat penulis. Setiap argumen biasanya diungkapkan dalam paragraf tersendiri.Setiap argumen harus disertai dengan bukti, fakta, statistik, contoh konkret, atau kutipan dari sumber yang kredibel untuk mendukung klaim yang diajukan. – Analisis yang mendalam dilakukan untuk menguraikan dan menjelaskan relevansi serta implikasi dari argumen-argumen tersebut. |
4. Refutasi atau Sanggahan |
– Bagian ini dapat digunakan untuk mengantisipasi dan menanggapi argumen atau pandangan yang berlawanan dengan pendapat penulis. – Penulis dapat memperkuat pendapatnya dengan menghadapi argumen yang berlawanan, menunjukkan kelemahan atau ketidakvalidan argumen tersebut, dan menyajikan bukti atau alasan yang mendukung pendapatnya. |
5. Kesimpulan |
– Bagian ini menyimpulkan dan merekapitulasi argumen-argumen yang telah dijelaskan sebelumnya. – Kesimpulan dapat digunakan untuk memperkuat kembali pernyataan pendapat yang telah diungkapkan di awal tulisan. – Bisa juga digunakan untuk mengajak pembaca untuk berpikir lebih lanjut, mengambil tindakan, atau mengajukan pertanyaan penting terkait topik yang dibahas. |
Contoh Artikel Opini Sesuai Struktur
Pendahuluan |
Literasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan membaca, menulis, dan memahami informasi merupakan pondasi utama bagi perkembangan pribadi, kemajuan karir, dan partisipasi aktif dalam masyarakat. Tulisan ini akan mengenai pentingnya literasi dan dampaknya bagi individu dan masyarakat. |
Thesis Statement |
Dalam era banjir informasi, literasi bukan hanya mencakup soal kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga tentang kemampuan untuk menganalisis dan memahami informasi dengan kritis. |
Argumentasi dan Analisis |
Literasi memberikan individu kebebasan untuk memperoleh dan memproses informasi dengan lebih baik. Dengan kemampuan membaca yang baik, individu dapat mengakses berbagai sumber pengetahuan, termasuk buku, artikel, dan jurnal ilmiah. Hal ini membuka peluang untuk memperluas wawasan, meningkatkan pemahaman, dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam berbagai bidang. Selain itu, literasi juga memungkinkan individu untuk menyampaikan ide dan pendapat dengan lebih efektif. Kemampuan menulis yang baik memungkinkan kita untuk mengkomunikasikan gagasan dengan jelas dan persuasif kepada orang lain. |
Refutasi |
Namun, beberapa orang berpendapat bahwa di era digital ini, kemampuan literasi tradisional sudah tidak lagi relevan. Mereka menyatakan bahwa kemajuan teknologi telah menghadirkan teks pendek yang populer seperti pesan singkat atau media sosial, sehingga kemampuan literasi seharusnya lebih fokus pada pemahaman singkat dan praktis. Meskipun demikian, literasi yang mendalam dan komprehensif tetap penting dalam memahami konten yang kompleks. Dengan literasi, pembaca teks populer dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam. |
Kesimpulan |
Kesimpulannya, literasi tidak bisa diabaikan begitu saja. Literasi memberikan kekuatan pada individu untuk mengakses informasi, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan berkomunikasi dengan efektif. Dalam era informasi yang terus berkembang ini, kemampuan literasi akan menjadi modal penting bagi kemajuan personal, sosial, dan profesional. Oleh karena itu, perlu upaya lebih dalam mempromosikan dan mendorong literasi di semua tingkatan masyarakat, sehingga setiap individu dapat mengambil manfaat dari keajaiban dunia tulisan dan pengetahuan yang luas. |
Struktur artikel opini ini bisa kalian terapkan ke segala bentuk opini.
Tentu saja, kualitas tulisannya akan sangat bergantung pada keahlian dan frekuensi menulis kalian.
Jadi, jangan lupa untuk selalu meluangkan waktu untuk menulis, ya!
Pingback: Memahami Struktur Artikel Opini Lengkap dengan Contohnya - Tika Widya
Pingback: 5 Tips Menulis Opini Anti Gagal, Coba Dulu! - Tika Widya