8 Tips Nyaman Menulis di Kafe Sambil Mengejar Deadline

Menulis di kafe bisa jadi salah satu cara paling asyik buat mengusir kejenuhan dan menemukan inspirasi baru. Penulis lepas suka banget kerja dengan suasana yang santai, semerbak kopi, dan sesekali orang lalu lalang. 

Tapi, menulis di kafe juga bisa jadi tantangan tersendiri, apalagi kalau kamu harus mengejar deadline. 

Nah, biar bisa tetap nyaman menulis di kafe tanpa lewati deadline, coba deh ikuti beberapa tips berikut ini.

1. Pilih Kafe yang Tepat

Pertama dan paling penting, pilih kafe yang suasana dan fasilitasnya mendukung untuk menulis. Kamu mungkin lebih suka kafe yang tenang daripada yang ramai dan penuh dengan obrolan keras. 

Pastikan juga kafe itu punya Wi-Fi yang kencang, colokan listrik yang cukup, dan tentu saja, kopi atau teh yang enak.

Pilih: Kafe kecil di sudut jalan dengan dekorasi vintage dan playlist jazz yang menenangkan bisa jadi pilihan yang sempurna. Pastikan kafenya juga nggak terlalu ramai pengunjung. 

2. Bawa Perlengkapanmu

Sebelum berangkat ke kafe, pastikan kamu sudah membawa segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk menulis. Ini termasuk laptop, charger, notebook, pen, dan earphone jika kamu suka menulis sambil mendengarkan musik.

Jadi, coba packing sebuah tas kecil dengan semua perlengkapan menulismu sehingga kamu tidak perlu bolak-balik ke rumah atau kantor hanya karena lupa membawa satu barang penting.

3. Atur Jadwal Menulis

Untuk menghindari terlena dengan suasana santai kafe dan lupa waktu, atur jadwal menulismu. Tentukan berapa lama kamu akan menulis dan beri waktu istirahat. 

BACA JUGA:   Cara Komunikasi dan Negosiasi dengan Klien untuk Penulis Lepas

Misalnya, menulis selama 45 menit dan istirahat 15 menit.

Gunakan teknik Pomodoro ini untuk mengatur sesi menulis dan istirahatmu agar lebih produktif. 

4. Tetapkan Target

Sebelum mulai mengetik, tetapkan target yang ingin kamu capai selama di kafe, entah itu jumlah kata, halaman, atau bab yang harus selesai. Ini akan membantumu tetap fokus dan efisien.

Misalnya, targetkan untuk menyelesaikan setidaknya 500 kata atau satu bab sebelum kamu meninggalkan kafe.

5. Hindari Distaksi

Kafe bisa jadi tempat yang penuh dengan distraksi, dari Wi-Fi gratis yang menggoda untuk scrolling media sosial sampai orang-orang yang berbicara di sebelahmu. 

Cobalah untuk meminimalisir distraksi, mungkin dengan duduk di tempat yang lebih tenang atau menggunakan earphone untuk mendengarkan musik instrumental.

Tips Praktis: Pasang playlist “focus music” di Spotify atau aplikasi musik favoritmu untuk membantumu tetap konsentrasi.

6. Manfaatkan Suasana Kafe

Meskipun ada potensi distraksi, suasana kafe juga bisa memberikan inspirasi. 

Perhatikan sekitarmu, orang-orang yang datang dan pergi, atau dekorasi unik kafe tersebut. Siapa tahu kamu bisa mendapatkan ide baru untuk tulisanmu.

7. Berinteraksi Secukupnya

Terkadang, berinteraksi dengan barista atau pengunjung lain bisa memberikanmu jeda yang dibutuhkan dari menulis. Tapi, ingat untuk tidak terlalu larut dalam obrolan sehingga melupakan tujuan utamamu ke kafe, yaitu menulis.

Jadi, coba tanyakan rekomendasi kopi kepada barista dan ajak dia ngobrol sedikit tentang kopi, tapi setelah itu kembali fokus ke laptopmu.

8. Jangan Lupa Istirahat

Menulis itu marathon, bukan sprint. Jangan memaksakan diri untuk terus menulis sampai kelelahan. 

Beri waktu untuk beristirahat sejenak, mungkin dengan menikmati secangkir kopi atau berjalan-jalan sebentar di luar kafe.

BACA JUGA:   8 Langkah Sederhana Membangun Portfolio Penulis Lepas

Tips Praktis: Setelah menyelesaikan satu bagian penting dari tulisanmu, berdiri dan lakukan peregangan atau pesan kopi baru sebagai reward.

Dengan mengikuti tips-tips ini, kamu bisa menikmati proses menulis di kafe tanpa khawatir akan melewatkan deadline. Ingat, kuncinya adalah persiapan yang baik, fokus, dan tentu saja, menikmati setiap momen proses kreatifmu. Selamat menulis!

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *