Menulis Artikel Opini: Pengertian, Struktur, Cara dan Contohnya

Tidak semua orang bisa menguasai penulisan opini. Pasalnya, opini merupakan salah satu jenis tulisan yang cukup menantang. Terlebih lagi, dalam menulis artikel opini, kamu harus menyatakan pendapat dan membuat pembaca ikut yakin dengan apa yang kamu percaya. 

Cukup tertantang untuk melakukannya? Sahabat menulis favorit kamu sudah menyiapkan panduan lengkap penulisan opini di sini! 

Apa itu Artikel Opini?

Artikel opini adalah jenis tulisan yang mengungkapkan pendapat atau pandangan subjektif seseorang tentang suatu isu atau topik tertentu. 

Kamu bisa menemukan tulisan opini dalam media massa, seperti surat kabar, majalah, blog, atau situs web berita. 

“Tujuan utama dari tulisan opini adalah untuk menyampaikan sudut pandang penulis dan mengajak pembaca untuk mempertimbangkan atau memahami perspektif baru.”

Tulisan opini umumnya berbeda dengan jenis tulisan lainnya, seperti berita atau artikel ilmiah, karena fokusnya lebih pada interpretasi, evaluasi, dan komentar subjektif terhadap suatu masalah. 

Penulis opini biasanya menggunakan penalaran dan argumen logis untuk mendukung pendapat mereka, seringkali dengan menggunakan bukti atau contoh konkret. 

Namun, perlu kamu ingat bahwa tulisan opini tidak harus sepenuhnya objektif, karena mereka mencerminkan pandangan pribadi dan penilaian penulis.

Tulisan opini dapat membahas berbagai topik, termasuk isu-isu politik, sosial, budaya, lingkungan, hiburan, dan banyak lagi. 

Opini dapat mencakup analisis kejadian terkini, komentar tentang kebijakan publik, ulasan tentang karya seni atau film, atau pemikiran tentang masalah etis dan filosofis.

Tulisan opini juga memberikan ruang bagi pembaca untuk merespons atau memberikan tanggapan terhadap pandangan penulis melalui surat pembaca atau komentar. 

Dalam konteks demokrasi, tulisan opini memainkan peran penting dalam mendorong diskusi, mempengaruhi opini publik, dan mempromosikan kebebasan berekspresi.

Pengertian Tulisan Opini Menurut Para Ahli

Tulisan opini telah menjadi subjek kajian dan pemahaman para ahli dalam bidang jurnalisme, komunikasi, dan sastra. Berikut ini beberapa pengertian tulisan opini menurut para ahli:

  1. Doris Graber: Doris Graber, seorang pakar ilmu politik asal Amerika, menggambarkan tulisan opini sebagai “tulisan yang menyampaikan pandangan, interpretasi, atau penilaian subjektif penulis tentang suatu isu atau peristiwa yang menarik perhatian publik.”
  2. David S. Broder: David S. Broder, seorang jurnalis menjelaskan tulisan opini sebagai “sarana bagi penulis untuk mengungkapkan pikiran mereka sendiri tentang isu-isu yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.”
  3. Roy Peter Clark: Roy Peter Clark, seorang penulis, mengartikan tulisan opini sebagai “jenis tulisan yang membantu pembaca memahami masalah kompleks dan mengajak mereka untuk mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda-beda.”
  4. George Orwell: George Orwell, seorang penulis dan esais terkenal, menggambarkan tulisan opini sebagai “sebuah perangkat literatur yang memungkinkan penulis menyuarakan opini dan menyampaikan pesan-pesan yang kontroversial atau berani.”
  5. Stanley Fish: Stanley Fish, seorang kritikus sastra dan penulis, menyatakan bahwa tulisan opini adalah “tulisan yang memengaruhi pembaca dengan mengungkapkan sudut pandang subjektif penulis, menggunakan argumen dan strategi retorika untuk mempengaruhi opini dan keyakinan mereka.”

Pandangan para ahli ini menggambarkan tulisan opini sebagai bentuk ekspresi subjektif penulis yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca dengan argumen, penilaian, dan interpretasi mereka tentang suatu isu. 

BACA JUGA:   5 Tips Menulis Opini Anti Gagal, Coba Dulu!

Tujuan Penulisan Opini

Tujuan menulis artikel opini dapat bervariasi tergantung pada konteks dan niat dari penulisnya. 

Namun, ada beberapa tujuan umum dalam penulisan opini, antara lain:

  1. Mengekspresikan Pendapat Subjektif: Tujuan utama menulis artikel opini adalah untuk menyampaikan pendapat atau pandangan subjektif penulis tentang suatu isu atau topik. Jadi, opini memungkinkan penulis untuk berbagi keyakinan, nilai-nilai, dan sikap mereka terhadap masalah yang dianggap penting.
  2. Memengaruhi Keyakinan: Tulisan opini bertujuan untuk memengaruhi pembaca dengan argumen dan logika yang kuat. Dengan demikian, penulis berharap dapat memengaruhi pandangan pembaca, membuka wawasan baru, atau mengubah tindakan dan sikap mereka terhadap suatu isu.
  3. Memicu Diskusi dan Debat: Penulisan opini seringkali bertujuan untuk memicu diskusi, debat, dan pertukaran gagasan antara pembaca. Jadi, opini juga seringkali memberikan sudut pandang yang berbeda atau menantang pemikiran baru.
  4. Mendorong Perubahan atau Tindakan: Tulisan opini juga bisa bertujuan untuk mendorong perubahan atau tindakan dalam masyarakat. Penulis dapat menggunakan argumen mereka untuk mengadvokasi kebijakan tertentu, menyuarakan keadilan sosial, atau mendorong perubahan positif dalam kebijakan, perilaku, dan pandangan yang ada.
  5. Membangun Kesadaran dan Pemahaman: Penulisan opini bisa bertujuan untuk membangun kesadaran dan pemahaman tentang isu yang kurang diperhatikan atau kontroversial. Melalui argumen yang terbukti dan informasi yang akurat, penulis berharap dapat meningkatkan pemahaman pembaca tentang isu tersebut dan memicu tindakan atau pengkajian lebih lanjut.
  6. Menghibur atau Menginspirasi: Selain mengungkapkan pendapat dan memengaruhi pembaca, tulisan opini juga bisa bertujuan untuk menghibur atau menginspirasi. Jadi, penulis dapat menggunakan gaya penulisan yang menarik, humor, atau anekdot yang relevan untuk menarik minat pembaca.

7 Jenis-jenis Tulisan Opini Paling Populer

Ada beberapa jenis penulisan artikel opini. Berikut ini beberapa contohnya:

1. Artikel Opini

Artikel opini adalah jenis tulisan opini yang lebih panjang dan terperinci. Biasanya kamu bisa menemukan artikel jenis ini di surat kabar, majalah, atau situs web berita. Artikel opini seringkali mencakup analisis mendalam tentang isu-isu kontroversial atau peristiwa terkini, dengan argumen yang terstruktur.

2. Editorial 

Editorial adalah jenis penulisan opini yang muncul dalam surat kabar atau majalah sebagai pandangan resmi dari redaksi terkait suatu isu. Lebih daripada itu, editorial mencerminkan sikap, pandangan, atau penilaian kolektif dari redaksi media tentang isu-isu penting.

3. Kolom Opini

Kolom opini adalah penulisan opini yang muncul di media massa secara reguler. Biasanya, kolom ini biasanya berisi karya penulis yang memiliki pandangan atau keahlian khusus dalam topik tertentu. 

4. Surat Pembaca 

Surat pembaca adalah jenis penulisan opini yang ditulis oleh pembaca dan dikirim ke media massa. Lebih daripada itu, surat ini biasanya berisi respons terhadap artikel, editorial, atau opini yang telah diterbitkan sebelumnya. Jadi, surat pembaca memberikan kesempatan bagi pembaca untuk menyuarakan pendapat mereka sendiri.

5. Blog Opini 

Blog opini adalah platform online di mana individu atau penulis independen membagikan pendapat, analisis, atau pemikiran mereka tentang isu-isu yang mereka anggap penting. Menulis di blog opini milik sendiri akan memberikan kebebasan untuk mengungkapkan pandangan subjektif mereka secara pribadi, tanpa batasan redaksi atau kebijakan editorial.

6. Esai Opini

Esai opini adalah tulisan opini yang lebih formal dan terorganisir dengan baik. Jenis opini ini umumnya lebih panjang dan mencakup pemikiran yang lebih mendalam tentang suatu isu. Lebih daripada itu, penulis menggunakan esai opini untuk menguraikan argumen mereka secara rinci. Kemudian, mendukung pendapat mereka dengan bukti atau logika yang kuat.

BACA JUGA:   5 Fungsi Penulisan Editorial di Media

7. Naskah Pidato

Naskah pidato adalah penulisan opini untuk dibaca secara lisan dalam pidato atau presentasi. Kamu bisa membuat naskah pidato dalam berbagai konteks, seperti konferensi, debat, atau acara publik. Pada dasarnya, naskah pidato berisi argumen, pemikiran, atau pesan opini penulis yang ingin kamu sampaikan kepada audiens.

Struktur Penulisan Opini

Struktur penulisan artikel opini
Struktur Artikel Opini

Struktur dalam penulisan opini membantu memastikan bahwa tulisan memiliki alur yang teratur dan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Meskipun tidak ada aturan yang baku, kamu bisa menggunakan struktur ini untuk menulis artikel opini! 

1. Pendahuluan (Introduction)
– Paragraf pertama berfungsi untuk menarik perhatian pembaca dengan kalimat pembuka yang kuat, anekdot, pertanyaan retoris, atau pernyataan menarik.
– Menyajikan latar belakang atau konteks singkat mengenai topik yang akan dibahas.
– Menggambarkan isu atau permasalahan yang menjadi fokus opini.
2. Pernyataan Pendapat (Thesis Statement)
– Menyampaikan dengan jelas dan tegas pendapat atau posisi yang akan dijelaskan dan didukung dalam tulisan opini.
– Pernyataan pendapat biasanya ditempatkan di akhir pendahuluan dan berfungsi sebagai panduan bagi pembaca tentang arah dan tujuan tulisan.
3. Argumentasi dan Analisis
– Bagian ini berisi argumen-argumen yang mendukung pendapat penulis. Setiap argumen biasanya diungkapkan dalam paragraf tersendiri.Setiap argumen harus disertai dengan bukti, fakta, statistik, contoh konkret, atau kutipan dari sumber yang kredibel untuk mendukung klaim yang diajukan.
– Analisis yang mendalam dilakukan untuk menguraikan dan menjelaskan relevansi serta implikasi dari argumen-argumen tersebut.
4. Refutasi atau Penentangan
– Bagian ini dapat digunakan untuk mengantisipasi dan menanggapi argumen atau pandangan yang berlawanan dengan pendapat penulis.
– Penulis dapat memperkuat pendapatnya dengan menghadapi argumen yang berlawanan, menunjukkan kelemahan atau ketidakvalidan argumen tersebut, dan menyajikan bukti atau alasan yang mendukung pendapatnya.
5. Kesimpulan
– Bagian ini menyimpulkan dan merekapitulasi argumen-argumen yang telah dijelaskan sebelumnya.
– Kesimpulan dapat digunakan untuk memperkuat kembali pernyataan pendapat yang telah diungkapkan di awal tulisan.
– Bisa juga digunakan untuk mengajak pembaca untuk berpikir lebih lanjut, mengambil tindakan, atau mengajukan pertanyaan penting terkait topik yang dibahas.

Contoh Artikel Opini Sesuai Struktur

Pendahuluan
Literasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan membaca, menulis, dan memahami informasi merupakan pondasi utama bagi perkembangan pribadi, kemajuan karir, dan partisipasi aktif dalam masyarakat. Tulisan ini akan mengenai pentingnya literasi dan dampaknya bagi individu dan masyarakat.
Thesis Statement
Dalam era banjir informasi, literasi bukan hanya mencakup soal kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga tentang kemampuan untuk menganalisis dan memahami informasi dengan kritis.
Argumentasi dan Analisis
Literasi memberikan individu kebebasan untuk memperoleh dan memproses informasi dengan lebih baik. Dengan kemampuan membaca yang baik, individu dapat mengakses berbagai sumber pengetahuan, termasuk buku, artikel, dan jurnal ilmiah. Hal ini membuka peluang untuk memperluas wawasan, meningkatkan pemahaman, dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam berbagai bidang.
Selain itu, literasi juga memungkinkan individu untuk menyampaikan ide dan pendapat dengan lebih efektif. Kemampuan menulis yang baik memungkinkan kita untuk mengkomunikasikan gagasan dengan jelas dan persuasif kepada orang lain.
Refutasi
Namun, beberapa orang berpendapat bahwa di era digital ini, kemampuan literasi tradisional sudah tidak lagi relevan. Mereka menyatakan bahwa kemajuan teknologi telah menghadirkan teks pendek yang populer seperti pesan singkat atau media sosial, sehingga kemampuan literasi seharusnya lebih fokus pada pemahaman singkat dan praktis. Meskipun demikian, literasi yang mendalam dan komprehensif tetap penting dalam memahami konten yang kompleks. Dengan literasi, pembaca teks populer dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
Kesimpulan
Kesimpulannya, literasi tidak bisa diabaikan begitu saja. Literasi memberikan kekuatan pada individu untuk mengakses informasi, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan berkomunikasi dengan efektif. Dalam era informasi yang terus berkembang ini, kemampuan literasi akan menjadi modal penting bagi kemajuan personal, sosial, dan profesional. Oleh karena itu, perlu upaya lebih dalam mempromosikan dan mendorong literasi di semua tingkatan masyarakat, sehingga setiap individu dapat mengambil manfaat dari keajaiban dunia tulisan dan pengetahuan yang luas.

10 Cara Menulis Artikel Opini yang Benar

6 cara menulis artikel opini yang benar
Image created by Tika Widya using DALL-E 3

Menulis artikel opini membutuhkan perencanaan dan strategi yang baik. Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk membuat artikel opini:

BACA JUGA:   7 Tips Menulis di Media Cetak, Penulis Harus Baca!

1. Tentukan Topik yang Relevan

Pertama-tama, pilihlah topik yang aktual, menarik, dan relevan dengan minat kamu sendiri. Kemudian, pastikan topikmu memiliki dampak sosial atau kepentingan publik. Misalnya, isu lingkungan, politik, sosial, atau ekonomi.

2. Lakukan Riset Mendalam

Selanjutnya, kumpulkan informasi dan bukti yang akurat tentang topik yang sudah kamu pilih. Umumnya, kamu bisa baca artikel, jurnal, dan sumber-sumber terpercaya untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang isu tersebut.

3. Bentuk Pendapat Anda

Kemudian, buatlah pernyataan pendapat (thesis statement) yang jelas. Terlebih lagi, pernyataan ini akan menjadi landasan artikel opinimu. Lebih daripada itu, thesis statement juga akan menjadi panduan penting saat penyusunan argumen.

4. Organisir Struktur Artikel

Kamu bisa membuat outline artikel terlebih dulu dengan menggunakan struktur di atas. Selanjutnya, tulislah opinimu. Kemudian, pastikan setiap bagian mengalir secara logis dan saling terhubung.

5. Pendahuluan Harus Menarik

Artikel opini juga butuh hook yang menarik. Jadi, kamu bisa menggunakan pernyataan terbuka, fakta menarik, kutipan, atau pertanyaan retoris untuk bikin topikmu jadi lebih relate dengan pembaca.

6. Bikin Thesis Statement yang Kuat

Kamu harus meletakkan thesis statement dengan jelas dalam beberapa paragraf awal. Lebih daripada itu, kamu juga harus memastikan bahwa thesis statement sudah  menggambarkan posisimu dengan tegas.

7. Argumentasi dan Analisis

Kembangkan argumen Anda secara rinci dalam beberapa paragraf. Jangan lupa untuk menggunakan bukti, data, fakta, dan kutipan dari sumber terpercaya untuk mendukung opini. Selanjutnya, berikan analisis mendalam tentang implikasi dan konsekuensi dari opinimu.

8. Refutasi Argumen yang Berlawanan

Identifikasi argumen yang berlawanan dan berikan tanggapan yang persuasif. Selanjutnya, kamu bisa mendebat argumen lawan dengan fakta dan bukti yang kuat. Jelaskan mengapa pendapat Anda lebih beralasan dan valid.

9. Kesimpulan yang Jelas

Selanjutnya, buatlah kesimpulan yang jelas untuk mengakhiri artikel opini. Caranya adalah dengan meringkas kembali argumen dan bukti utama yang telah kamu sampaikan. Kemudian, berikan pesan akhir yang memotivasi dan mengajak pembaca untuk bertindak atau mempertimbangkan pandanganmu.

10. Edit dan Revisi

Setelah menulis artikel opini, luangkan waktu untuk merevisi dan mengeditnya. Kamu harus memeriksa tata bahasa, ejaan, kohesi, dan konsistensi tulisan. Selain itu, pastikan argumen kamu sudah jelas dan logis. Terakhir, baca ulang artikelmu untuk memastikan bahwa pesan yang ingin kamu sampaikan terdengar kuat dan efektif.

Gaya Bahasa dalam Penulisan Opini

Gaya bahasa yang tepat dalam artikel opini adalah gaya yang memadukan kejelasan, kekuatan persuasif, dan pengaruh emosional. Ini beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat menggunakan bahasa untuk menulis artikel opini:

1. Kekuatan Argumen

Pertama-tama, gunakan bahasa yang kuat dan meyakinkan untuk menyampaikan argumen. Jadi, pilih kata-kata yang tegas dan jelas untuk mengkomunikasikan pendapatmu. Hindari penggunaan kata-kata samar atau ambigu karena dapat mengaburkan pesanmu.

Contoh: “Krisis iklim adalah tantangan global yang mendesak dan tidak dapat diabaikan. Kita tidak boleh menunda jika kita ingin melindungi masa depan planet ini.”

2. Tata Bahasa yang Baik

Pastikan artikel sudah menggunakan tata bahasa yang baik dan benar. Kamu bisa mengeceknya dengan menggunakan panduan EYD edisi V.  Perhatikan tata bahasa seperti penggunaan subjek, predikat, objek, dan konjungsi yang sesuai. Kemudian, baca dan edit tulisanmu berkali-kali sehingga tidak ada kesalahan. 

Contoh: “Kemampuan literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga memahami konteks dan menganalisis informasi secara kritis.”

3. Bahasa yang Mudah Dipahami

Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Hindari penggunaan istilah teknis yang mungkin tidak dipahami oleh semua pembaca. Selanjutnya, sederhanakan frasa atau konsep yang kompleks agar mudah dipahami oleh berbagai lapisan pembaca.

Contoh: “Kita harus meningkatkan kesadaran akan isu lingkungan di kalangan masyarakat agar dapat mengambil tindakan yang konkret.”

4. Kekuatan Retorika

Gunakan gaya bahasa retorika untuk mempengaruhi emosi pembaca. Ini bisa membangkitkan emosi, menarik simpati, atau mengejutkan pembaca. 

Contoh: “Kita memiliki tanggung jawab moral untuk melindungi alam ini, menjaga sumber daya alam yang terbatas, dan mewariskan dunia yang lebih baik kepada generasi mendatang.”

5. Keberagaman Gaya Bahasa

Gunakan variasi gaya bahasa untuk menjaga keberagaman dan keseimbangan dalam tulisan Anda. Selanjutnya, pastikan ada kombinasi kalimat pendek dan panjang, pernyataan langsung, pertanyaan retoris, analogi, atau kutipan untuk menjaga ketertarikan pembaca.

Contoh: “Mengapa kita harus memprioritaskan literasi? Karena literasi adalah kunci pembuka pintu menuju pengetahuan, kesempatan, dan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar kita.”

Ingatlah bahwa gaya bahasa yang tepat dapat membuat artikel opini kamu lebih efektif dalam mempengaruhi pembaca. Jadi, gunakanlah bahasa dengan hati-hati dan perhatikan audiensmu.

Tips dan Trik Menulis Opini yang Menarik 

Berikut adalah 5 tips dan trik dalam menulis artikel opini beserta contohnya:

1. Tulis Thesis Statement dengan Jelas

Tip: Gunakan pernyataan langsung dan kuat untuk menyampaikan pendapatmu.

Contoh: “Penambahan pajak karbon adalah langkah penting yang harus diambil untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan melawan perubahan iklim.”

2. Dukung Pernyataanmu dengan Fakta dan Data

Tip: Sertakan data, penelitian, atau kutipan dari sumber terpercaya untuk mendukung argumenmu.

Contoh: “Menurut laporan PBB, peningkatan suhu global telah menyebabkan naiknya permukaan air laut sebesar 3 mm per tahun, yang berdampak pada kenaikan risiko banjir di wilayah pesisir.”

3. Tanggapi Pendapat yang Kontradiktif

Tip: Identifikasi argumen yang berlawanan dan berikan tanggapan yang persuasif.

Contoh: “Beberapa orang berpendapat bahwa energi fosil masih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi global. Namun, dengan kemajuan teknologi energi terbarukan dan potensi ekonomi yang signifikan, kita dapat beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan.”

4. Pakai Bahasa Persuasif

Tip: Gunakan gaya penulisan yang kreatif, kata-kata kuat, dan retorika untuk memengaruhi pembaca.

Contoh: “Kita tidak boleh mengabaikan fakta ini. Saat kita membiarkan kebijakan lingkungan yang salah terus berlaku, kita sedang membiarkan masa depan anak cucu kita terenggut oleh kepahitan perubahan iklim.”

5. Kesimpulan yang Kuat

Tip: Gunakan kesimpulan untuk merangkum argumen kamu. Ini berguna untuk mengajak pembaca untuk mempertimbangkan pendapatmu.

Contoh: “Dalam menghadapi krisis iklim ini, saatnya kita bersatu dan mengambil tindakan nyata. Dengan kebijakan yang berani, investasi dalam energi terbarukan, dan perubahan gaya hidup yang lebih berkelanjutan, kita dapat melindungi planet ini untuk generasi mendatang.”

Dengan menggunakan tips dan trik ini, kamu dapat meningkatkan kualitas penulisan opini sehingga membuatnya lebih persuasif serta berdampak.

Pertanyaan Umum Tentang Penulisan Opini

1. Apa itu tulisan opini?

Tulisan opini adalah jenis tulisan yang berisi pendapat, pandangan, atau sikap pribadi penulis terhadap suatu isu atau permasalahan tertentu.

2. Bagaimana cara menulis pendapat secara persuasif dalam opini?

Untuk menulis pendapat secara persuasif dalam opini, kamu harus menggunakan argumen yang logis, dukungan bukti yang kuat, retorika persuasif, dan bahasa yang menarik. Kemudian, pastikan untuk menyajikan informasi yang objektif dan relevan, serta menanggapi pendapat yang berbeda dengan bijaksana.

3. Apa perbedaan antara opini dan fakta?

Opini adalah pendapat subjektif seseorang tentang suatu hal, sedangkan fakta adalah pernyataan objektif yang berdasarkan data atau bukti yang tersedia. Jadi, opini bersifat pribadi dan dapat bervariasi antar individu, sedangkan fakta adalah informasi yang dapat diverifikasi secara empiris.

4. Bagaimana cara mengorganisir struktur dalam penulisan opini?

Struktur penulisan opini umumnya terdiri dari pendahuluan (introduction), pernyataan pendapat (thesis statement), argumen dan analisis, refutasi atau penentangan, dan kesimpulan (conclusion). Pendahuluan menarik perhatian, pernyataan pendapat menyampaikan posisi, argumen mendukung pendapat, refutasi menanggapi argumen yang berlawanan, dan kesimpulan merekapitulasi argumen dan memberikan kesan kuat.

5. Apa yang harus disertakan dalam pendahuluan opini?

Pendahuluan opini harus memperkenalkan topik secara singkat, menarik perhatian pembaca dengan kalimat pembuka yang kuat, dan mengarahkan pembaca ke pernyataan pendapat. Selain itu, kamu bisa menyertakan latar belakang singkat untuk memberikan konteks kepada pembaca.

Cara menulis artikel opini ini bisa kamu terapkan ke segala bentuk opini. Tentu saja, kualitas tulisannya akan sangat bergantung pada frekuensi menulismu. Jadi, jangan lupa untuk selalu meluangkan waktu untuk menulis, ya! Semangat!

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

2 komentar pada “Menulis Artikel Opini: Pengertian, Struktur, Cara dan Contohnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *