10 Cara Membangun Latar Belakang Tokoh dalam Cerita

Membangun latar belakang tokoh dalam cerita itu seperti merakit puzzle yang membuat tokoh kamu terasa hidup dan nyata. 

Latar belakang ini nggak cuma sekedar asal-usul tokoh saja, tapi juga segala hal yang membentuk siapa mereka hari ini, apa yang mereka inginkan, dan mengapa mereka bertindak seperti itu. 

Yuk, kita bahas cara-cara kreatif untuk mendorong penokohan dalam ceritamu!

1. Mulai dari Dasar

Pertama-tama, tentukan dasar-dasar seperti nama, usia, dan tempat tinggal tokoh kamu. Ini mungkin terdengar sepele, tapi detail-detail dasar ini bisa memberikan kamu titik awal yang solid.

Contoh: Jika tokoh kamu tinggal di kota kecil yang semua orang saling kenal, mungkin dia tipe orang yang terbuka dan ramah. Namun, dia bisa juga jadi orang yang merasa ingin kabur dari kota kecil tersebut.

2. Keluarga dan Asal-usul

Keluarga dan asal-usul tokoh kamu sangat mempengaruhi kepribadian dan tindakan mereka. Apakah mereka berasal dari keluarga yang hangat dan mendukung, atau mungkin mereka tumbuh dalam kondisi yang sulit?

Contoh: Seorang tokoh yang tumbuh di keluarga musisi mungkin memiliki bakat alami dalam musik. Namun, dia juga mungkin merasa tertekan untuk memenuhi harapan keluarga.

3. Pendidikan dan Karir

Pendidikan dan karir tidak hanya menunjukkan tingkat kecerdasan tokoh, tapi juga passion dan ambisi mereka. Apakah mereka putus sekolah tapi punya keahlian khusus? Atau mungkin mereka lulusan universitas top tapi memilih karir yang tidak terduga?

BACA JUGA:   5 Teknik Menulis Fiksi yang Wajib Kamu Ketahui

Contoh: Seorang tokoh yang merupakan hacker autodidak mungkin memiliki cerita menarik tentang bagaimana dia belajar sendiri dan apa yang mendorongnya ke dunia cyber.

4. Pengalaman Masa Lalu

Pengalaman masa lalu sering kali menjadi alasan mengapa tokoh bertindak atau merasa tertentu dalam cerita. Momen-momen penting atau traumatis bisa menjadi kunci untuk memahami motivasi mereka.

Contoh: Seorang tokoh yang selamat dari kecelakaan pesawat mungkin memiliki ketakutan terbang. Atau, sebaliknya, dia bisa juga berubah jadi lebih menghargai hidup.

5. Hubungan

Hubungan tokoh dengan orang lain bisa memberikan dimensi yang lebih dalam pada karakter mereka. Bagaimana interaksi mereka dengan keluarga, teman, atau musuh?

Contoh: Tokoh yang memiliki sahabat sejak kecil mungkin menunjukkan loyalitas dan nilai persahabatan yang tinggi.

6. Konflik dan Tantangan

Setiap tokoh perlu menghadapi konflik atau tantangan, baik internal maupun eksternal, yang menunjukkan kekuatan dan kelemahan mereka.

Contoh: Tokoh yang berjuang melawan ketagihan alkohol mungkin menunjukkan perjuangan internal yang intens dan upaya untuk berubah.

7. Kebiasaan dan Hobi

Kebiasaan sehari-hari dan hobi bisa memberikan insight kecil tapi penting tentang apa yang membuat tokoh kamu unik.

Contoh: Tokoh yang suka berkebun mungkin menemukan ketenangan dan kesederhanaan dalam merawat tanaman, mencerminkan sisi yang lebih lembut dari karakternya.

8. Mimpi dan Ketakutan

Apa yang paling diinginkan dan ditakuti oleh tokoh kamu? Ini bisa menjadi pendorong kuat dalam cerita kamu.

Contoh: Seorang tokoh yang bermimpi membuka restoran sendiri mungkin harus menghadapi ketakutannya akan kegagalan dan penolakan.

9. Nilai dan Kepercayaan

Apa yang tokoh kamu percayai? Nilai dan kepercayaan ini bisa mempengaruhi setiap keputusan yang mereka buat.

BACA JUGA:   5 Tips Menggambarkan Social Anxiety pada Tokoh Cerita

Contoh: Tokoh yang memiliki kepercayaan kuat terhadap keadilan mungkin akan selalu berusaha untuk melakukan yang benar, bahkan jika itu berarti mengorbankan kepentingan pribadinya.

10. Detail-detail Kecil

Jangan lupa tentang detail-detail kecil yang membuat tokoh kamu terasa hidup. Ini bisa berupa cara mereka tersenyum, bagaimana mereka reaksi ketika gugup, atau bahkan makanan favorit mereka.

Contoh: Tokoh yang selalu memakai jam tangan yang sama, bisa jadi memakainya bukan karena nilai jam tersebut. Tapi, ia melakukannya karena itu pemberian dari seseorang yang berarti bagi mereka.

Dengan menggabungkan semua elemen ini, kamu bisa menciptakan tokoh yang kaya dan kompleks. Ingat, tokoh yang terasa hidup adalah kunci untuk cerita yang berkesan dan menggugah emosi. Jadi, jangan lupa mencatat latar belakang tokoh dengan baik. Selamat menulis!

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *