Aturan Penulisan Nama Ilmiah Tumbuhan dan Hewan + Contohnya

Terdapat aturan khusus dalam ilmu biologi, salah satunya ketika melakukan penulisan nama ilmiah tumbuhan dan hewan. Aturan penulisan tersebut memiliki istilah binomial nomenklatur atau sistem tata nama ganda dalam penulisan latin. Lalu, bagaimana penerapannya dalam penulisan nama ilmiah hewan dan tumbuhan? 

Pengertian Nama ilmiah

Penggunaan binomial nomenklatur pada nama ilmiah adalah untuk semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata (binomial) berdasarkan sistem taksonomi (biologi) dengan menggunakan nama genus (marga) serta nama spesies (jenis). Contoh nama ilmiah adalah Cepra aegrasus (kambing), Piper betle (sirih), dan lain-lain. 

Aturan Penulisan Nama Ilmiah

Nama ilmiah dengan aturan penulisan menggunakan binomial nomenklatur adalah sistem penulisan yang berasal dari Carolus Linnaeus, yakni Bapak Taksonomi Modern. Binomial nomenklatur terdiri dari kata “bi” yang berarti dua dan “nomen” berarti nama. Maka, secara definisi sistem tersebut menggunakan nama ilmiah yang terdiri dari dua kata Latin. 

Beberapa aturan penulisan nama ilmiah dalam tata nama binomial adalah sebagai berikut:

  • Setiap organisme memiliki nama tertentu. Berbeda spesies, maka nama ilmiahnya pun berbeda.
  • Menggunakan bahasa Latin atau bahasa yang dilatinkan.
  • Selalu menempatkan nama genus di posisi pertama, kemudian nama spesias. Contohnya, Varanus komodoensis (komodo), varanus adalah genus dan komodoensis adalah spesies. 
  • Penulisan nama genus menggunakan huruf kapital di awal, sedangkan nama spesies menggunakan huruf biasa atau huruf kecil, seperti penulisan Varanus komodoensis.
  • Tulisan yang menggunakan mesin ketik atau komputer, nama ilmiah menggunakan huruf miring (italic); Varanus komodoensis, sedangkan pada tulisan tangan menggunakan garis bawah; Varanus komodoensis.
  • Untuk menyantumkan nama penemu, dapat kamu tulis di belakang nama spesies. Misalnya, Rosa hybrida Hort, dengan Hort yang merupakan nama penemunya.
  • Adapun aturan penulisan nama ilmiah sp. Hal itu merupakan singkatan di belakang nama genus, seperti sp, spp, ssp, dan cf yang menggunakan huruf kecil serta tidak miring. Penggunaannya berlaku jika jenis atau spesies tidak diketahui, seperti Citrus sp (jeruk). 
BACA JUGA:   Cara Penulisan Taksonomi yang Benar untuk Hewan dan Tumbuhan

37 Contoh Penulisan Nama Ilmiah yang Benar

NoNama UmumNama Ilmiah
1SingaPanthera leo
2HarimauPanthera tigris
3JerapahGiraffa camelopardalis
4Pohon OakQuercus robur
5TomatSolanum lycopersicum
6Ular Sanca KembangPython bivittatus
7Gajah AfrikaLoxodonta africana
8KaktusCarnegiea gigantea
9Anggrek BulanPhalaenopsis amabilis
10Bunga MatahariHelianthus annuus
11Cacing TanahLumbricus terrestris
12Bunga TulipTulipa gesneriana
13SerigalaCanis lupus
14Kupu-kupu MonarchDanaus plexippus
15Laba-laba Pohon EmasNephila clavipes
16KudaEquus ferus caballus
17Elang BaldHaliaeetus leucocephalus
18GuppyPoecilia reticulata
19Pohon ApelMalus domestica
20Bawang PutihAllium sativum
21Ikan BadutAmphiprioninae
22Bunga RoseRosa spp.
23BambuBambusoideae
24Katak Pohon HijauHyla cinerea
25Lumba-lumbaDelphinus delphis
26Paus OrcaOrcinus orca
27GorilaGorilla beringei
28ManggaMangifera indica
29Panda BesarAiluropoda melanoleuca
30KobraNaja naja
31AyamGallus gallus domesticus
32Pohon CemaraAbies spp.
33Paus BiruBalaenoptera musculus
34BuayaCrocodylus niloticus
35Pinguin KaisarAptenodytes forsteri
36TerataiNymphaea stellata
37Beruang KutubUrsus maritimus

Pastikan kamu mengikuti aturan-aturan penulisan nama ilmiah tumbuhan dan hewan di atas untuk menghindari kesalahan ketika menulis.

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *