Aturan Penulisan Ibu Kota yang Benar Sesuai KBBI dan PUEBI

Ada banyak aturan penulisan yang perlu kamu perhatikan untuk memastikan tulisanmu enak dibaca. Salah satu frasa yang seringkali membuat para penulis ragu adalah “ibu kota”. Jadi, bagaimana aturan penulisan ibu kota yang benar? 

Apakah penulisannya pakai spasi atau tanpa spasi? Dan kapan kamu harus menggunakan huruf kapital? 

Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang aturan penulisan “ibu kota” yang tepat menurut KBBI dan PUEBI. Simak pembahasannya, agar kamu bisa menulis dengan lebih percaya diri dan akurat!

Aturan Penulisan Ibu Kota: Pakai Spasi atau Tidak Pakai Spasi?

Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang benar untuk istilah ini adalah dengan menggunakan spasi, yaitu “ibu kota”. 

Istilah ini mengacu pada kota tempat kedudukan pusat pemerintahan suatu negara, termasuk unsur-unsur administratif seperti eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

penulisan ibu kota yang benar
Screenshot dari KBBI

Jadi, menurut KBBI, penulisan yang baku adalah “ibu kota”, dan bentuk “ibukota” yang digabung tanpa spasi merupakan bentuk tidak baku. 

Penulisan dengan spasi ini mengikuti aturan baku Bahasa Indonesia yang digunakan untuk memastikan kejelasan dan pemahaman yang tepat tentang peran dan fungsi ibu kota.

Mari kita lihat beberapa contohnya! 

Contoh Benar (Baku)Contoh Salah (Tidak Baku)
Jakarta adalah ibu kota negara.Jakarta adalah ibukota Indonesia.
Pemerintahan berpusat di ibu kota negara.Pemerintahan berpusat di ibukota negara.
Setiap negara memiliki ibu kota sebagai pusat aktivitasnya.Setiap negara memiliki ibukota sebagai pusat aktivitasnya.
Pembangunan infrastruktur di ibu kota terus meningkat.Pembangunan infrastruktur di ibukota terus meningkat.

Penggunaan Huruf Kapital untuk Ibu Kota

Penggunaan huruf kapital pada kata “ibu kota” dalam Bahasa Indonesia diatur berdasarkan konteks penggunaannya sebagai nama diri. 

BACA JUGA:   Cara Menulis Setengah Kilo Sesuai PUEBI

Sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama-nama geografi. Ini termasuk penggunaan huruf kapital ketika menyebut “Ibu Kota” sebagai bagian dari nama resmi atau ketika diikuti dengan nama khusus kota tersebut.

Mari kita lihat contohnya! 

1. Ketika Digunakan Sebagai Nama Diri

“Pertumbuhan ekonomi Ibu Kota Jakarta berdampak signifikan terhadap perekonomian nasional Indonesia.”

Di sini, “Ibu Kota” digunakan sebagai bagian dari nama diri dan menyebutkan lokasi spesifik, sehingga setiap kata diawali dengan huruf kapital.

Contoh lain yang serupa dengan penggunaan nama kota lain di Indonesia: “Ibu Kota Semarang”, “Ibu Kota Medan”, dan “Ibu Kota Balikpapan”.

2. Ketika Tidak Digunakan sebagai Nama Diri

“Banyak orang yang merantau dari desa ke ibu kota.” 

Di sini, kata “ibu kota” tidak digunakan sebagai nama diri, melainkan sebagai kata benda umum, sehingga tidak diawali dengan huruf kapital.

Supaya tidak salah, kamu harus belajar membedakan antara penggunaan “ibu kota” sebagai nama diri, yang memerlukan huruf kapital, dan sebagai kata benda umum, yang tidak memerlukan huruf kapital. 

Coba cek contoh lain di sini!

PenggunaanContoh Kalimat
Sebagai Nama Diri1. Ibu Kota Jakarta telah dipilih sebagai tuan rumah untuk konferensi ekonomi Asia tahun depan.
2. Festival film internasional tahun ini akan diadakan di Ibu Kota Jakarta.
3. Proyek revitalisasi kawasan pusat bisnis Ibu Kota Jakarta diharapkan dapat menarik lebih banyak investor asing.
Bukan Sebagai Nama Diri1. Setiap tahun, ribuan orang berpindah ke ibu kota untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
2. Pemerintah sedang mengkaji ulang kebijakan zonasi di ibu kota untuk mengurangi kemacetan.
3. Harga properti di ibu kota terus meningkat akibat tingginya permintaan.

Belajar menempatkan huruf kapital dengan baik akan membantu menjaga ketepatan dalam penulisan. 

BACA JUGA:   4 Aturan Penulisan Novel yang Baik dan Benar

Pesan untuk Penulis

Dengan memahami dan menerapkan aturan penulisan “ibu kota” yang benar, kamu bisa meningkatkan kualitas tulisanmu. Jika kamu merasa ragu atau bingung, carilah informasi ke sumber yang dapat dipercaya seperti KBBI dan PUEBI. 

Menghormati aturan penulisan akan menunjukkan kemampuanmu, penguasaan bahasamu, dan jadi bentuk penghormatan kepada pembaca yang akan menikmati hasil tulisanmu. 

Ayo, berkomitmen untuk terus belajar dan menerapkan aturan penulisan ibu kota yang benar! 

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *