Apa yang Dimaksud dengan Fiksi?

Sering nggak, kamu baca cerita atau nonton film yang bikin kamu terbawa suasana?

Entah itu cerita tentang petualangan, cinta, atau misteri yang bikin deg-degan, semua itu adalah contoh fiksi.

Aku sendiri sering banget tenggelam dalam dunia fiksi, baik saat membaca novel atau nonton film.

Dulu, aku pun penasaran, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan fiksi?

Writers, kalau kamu juga punya pertanyaan serupa, yuk kita bahas bareng apa itu fiksi dan kenapa genre ini begitu menarik.

Pengertian Fiksi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fiksi adalah cerita rekaan atau khayalan yang tidak berdasarkan kenyataan.

Secara lebih luas, fiksi mencakup segala jenis cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi penulisnya.

Dalam sastra, fiksi adalah genre yang menampilkan peristiwa dan karakter imajiner.

Berbeda dengan nonfiksi yang didasarkan pada kejadian dan tokoh nyata, fiksi sepenuhnya merupakan hasil kreativitas dan imajinasi penulis.

Fiksi dapat berbentuk novel, cerita pendek, hingga drama panggung.

Ciri-Ciri Karya Fiksi

Fiksi itu punya beberapa ciri khas yang bikin beda dari jenis tulisan lainnya.

1. Narasi yang Diciptakan Penulis

Cerita fiksi tidak selalu berlandaskan kisah nyata.

Penulis bisa menciptakan atau menambahkan alur cerita, tokoh, dan latar dari imajinasinya sendiri.

Misalnya, dalam cerita Harry Potter, dunia sihir, Hogwarts, dan karakter seperti Harry dan Hermione semuanya diciptakan oleh J.K. Rowling dan tidak bisa kita temukan di dunia nyata.

BACA JUGA:   10 Contoh Premis Cerita untuk Semua Genre Fiksi

2. Penciptaan Dunia Baru

Salah satu hal yang bikin fiksi menarik adalah kemampuan penulis untuk menciptakan dunia baru yang unik dan detail.

Contohnya, dalam novel The Hobbit karya J.R.R. Tolkien, kamu akan menemukan dunia fantasi Middle-Earth yang penuh dengan makhluk unik dan petualangan epik.

World-building inilah yang membuat pembaca merasa seolah-olah mereka benar-benar berada di dalam cerita tersebut.

3. Simbol dan Tema

Fiksi menyampaikan pesan kepada pembaca melalui simbolisme dan tema-tema yang diangkat.

Misalnya, dalam novel 1984 karya George Orwell yang bertema tentang kekuasaan dan kebebasan, ada simbol tokoh “Big Brother” yang merepresentasikan otoritas dan pengekangan.

4. Perkembangan Karakter

Karakter atau tokoh dalam cerita fiksi umumnya memiliki latar belakang dan kepribadian yang dikembangkan dengan baik.

Hal ini membuat mereka terasa hidup dan relevan bagi pembaca.

Contohnya: Tokoh Elizabeth Bennet dalam Pride and Prejudice karya Jane Austen yang memiliki kepribadian kuat dan pemikiran kritis.

Sifatnya ini bikin dia berhasil jadi tokoh perempuan yang menarik dan relatable hingga saat ini.

Contoh Fiksi Populer

Masih bingung? Ini beberapa contoh karya fiksi populer yang bisa kamu jadikan referensi bacaan.

1. The Hobbit oleh J.R.R. Tolkien

Novel fantasi klasik ini menceritakan petualangan Bilbo Baggins dalam dunia Middle-Earth.

Novel ini menjadi salah satu karya paling berpengaruh dalam genre fantasi.

2. Harry Potter oleh J.K. Rowling

Kisah penyihir muda yang terlibat dalam pertempuran antara penyihir baik dan penyihir jahat.

Seri ini sudah menjadi ikon dalam dunia literatur fiksi modern.

3. Laskar Pelangi oleh Andrea Hirata

Meski berlatar belakang nyata, kisah tentang perjuangan anak-anak dari pelosok Belitung ini dikemas dalam gaya bercerita yang sangat inspiratif.

BACA JUGA:   6 Gaya Penulisan Cerita Religi yang Benar

Jadi, kamu harus baca contoh fiksi semi-autobiografi ini.

4. 1984 oleh George Orwell

Novel distopia ini menggambarkan dunia di bawah kendali otoriter yang penuh dengan pengawasan dan manipulasi informasi.

1984 menjadi salah satu karya klasik yang tetap relevan hingga kini.

5. Pride and Prejudice oleh Jane Austen

Kisah ini menggambarkan kehidupan cinta dan dilema sosial pada abad ke-19 di Inggris, dengan karakter yang kompleks dan humor satir yang masih relevan hingga sekarang.

Bingung Cara Menulis Fiksi? Aku Punya Solusinya!

Writers, kendala utama saat menulis fiksi adalah menyusun alur cerita yang solid.

Tahukah kamu, 89% penulis pernah gagal menyelesaikan ceritanya karena tidak punya rancangan alur yang jelas.

Aku sendiri pernah mengalami kebuntuan itu, tapi setelah menemukan metode yang tepat, menulis jadi jauh lebih lancar.

Nah, buat kamu yang ingin belajar lebih mendalam, aku punya kelas khusus yang bisa jadi solusi buat masalah ini: Kelas Menulis Privat: Developing Your Story.

Di kelas ini, kamu akan mendapat pendampingan langsung dari aku, Tika Widya, penulis yang sudah menerbitkan karya secara internasional dan diakui sebagai Emerging Writer oleh AAWP.

Kelas ini dirancang untuk membantu kamu keluar dari kebuntuan cerita dan mengembangkan ide menjadi cerita yang solid.

Yuk, langsung gabung dan belajar fiksi bareng aku di kelas ini. Mulai dari konsep sampai jadi alur cerita yang solid, semua akan kita bahas tuntas!

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *