Apa Itu Esai? Pengertian dan Ciri-Cirinya
Kemampuan menulis esai wajib dimiliki seorang penulis profesional maupun pemula yang baru mulai terjun ke industri.
Di bangku sekolah, kemampuan menulis esai bisa menjamin seseorang mendapatkan nilai yang baik di hampir semua mata pelajaran. Namun, di dunia penulisan, esai jadi standar dasar. Belum penulis kalau belum pernah menulis esai.
Nah, jadi apa pengertian esai, fungsi dan ciri-cirinya? Bagaimana satu format tulisan ini bisa jadi bekal penting untuk penulis dalam menjajaki industri literasi? Saya akan menjawabnya melalui artikel ini.
Pengertian Esai

Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu melalui sudut pandang pribadi penulisnya.
Dalam pengertian esai yang saya ambil dari KBBI ini terkandung beberapa unsur penting.
Pertama, esai digolongkan sebagai karangan prosa, artinya bentuknya naratif. Dengan kata lain, esai seharusnya punya struktur yang mirip dengan cerita atau narasi, bukan struktur ilmiah yang kaku seperti makalah atau laporan formal. Gaya penulisan prosa memberi kebebasan pada penulis untuk mengeksplorasi ide secara spontan dan personal.
Kedua, esai seharusnya “membahas suatu masalah secara sepintas lalu.” Ini menandakan bahwa pembahasan di dalamnya tidak bersifat mendalam atau sistematis. Penulis menyampaikan kesan, opini, atau refleksi terhadap suatu isu, bukan analisis mendetail atau penguraian tuntas. Fokusnya lebih ke intisari perasaan atau pemikiran yang menyentuh inti persoalan daripada mengeksplorasi latar belakang teoritis secara menyeluruh.
Ketiga, frasa “dari sudut pandang pribadi penulisnya” menegaskan bahwa esai adalah ekspresi subjektif. Esai merupakan ruang ekspresi bagi penulis. Dalam artian, esai bisa berisi cerita, perasaan, kritik, maupun renungan yang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, kepekaan, dan sudut pandang unik penulis. Tidak ada klaim objektivitas total, melainkan tulus menyampaikan apa yang dirasakan dan dipikirkan.
Jadi, berlandaskan KBBI, esai adalah tulisan prosa yang ringkas dan sarat dengan warna pribadi penulis. Esai merupakan ruang yang tepat bagi penulis yang ingin menceritakan pengalaman pribadinya maupun bersuara mengenai sebuah isu.
Fungsi Esai
Fungsi esai cukup beragam, tapi inti utamanya adalah sebagai wadah ekspresi pemikiran dan pandangan pribadi penulis. Di sini, saya menuliskan beberapa fungsi penulisan esai yang lainnya.
1. Menyampaikan Ide dan Opini
Esai memberi ruang bagi penulis untuk mengutarakan pandangan terhadap suatu topik, entah itu persoalan sosial, budaya, politik, sastra, atau pengalaman pribadi. Fungsi ini membuat esai menjadi media komunikasi yang lebih bebas dibanding karya ilmiah.
2. Mengajak Pembaca untuk Merenung atau Berdiskusi
Karena esai berangkat dari sudut pandang subjektif, pembaca diajak untuk melihat masalah dari kacamata penulis. Format tulisan seperti ini bisa memicu refleksi, membuka perspektif baru, atau memancing diskusi.
3. Menggugah Emosi dan Pemikiran
Esai dapat digunakan untuk memantik emosi pembaca. Lewat membaca esai, pembaca dapat merasakan empati, semangat, atau bahkan muncul rasa ingin tahu sehingga pembaca terdorong untuk memikirkan ulang pandangannya terhadap topik atau isu yang diulik dalam sebuah esai.
4. Melatih Kemampuan Menulis dan Berpikir Kritis
Bagi penulis, membuat esai membantu melatih keterampilan menyusun argumen, merangkai kalimat efektif, dan mengasah logika berpikir. Proses menulisnya mendorong penulis untuk mengidentifikasi ide utama, memilah informasi, dan menghubungkannya secara runtut.
5. Mengabadikan Pemikiran atau Pengalaman
Esai bisa menjadi jejak pikiran di mana penulis bisa merekam pandangan, perasaan, dan pengalaman pada suatu waktu. Di kemudian hari, tulisan ini bisa menjadi dokumentasi berharga, baik untuk penulis maupun pembaca yang ingin memahami konteks tulisanya.
Ciri-ciri Esai
Silakan merujuk pada tabel di bawah ini untuk mendapat gambaran soal karakteristik esai dan ciri-cirinya.
Ciri-Ciri Esai | Penjelasan Singkat |
Bentuknya prosa | Ditulis dalam bentuk narasi atau deskripsi yang mengalir, bukan puisi atau dialog. |
Sudut pandang pribadi penulis | Memuat opini, refleksi, atau pandangan subjektif penulis terhadap topik tertentu. |
Pembahasan singkat dan padat | Membahas topik secara sepintas, fokus pada inti masalah, tidak mendetail seperti karya ilmiah. |
Gaya penulisan bebas | Tidak terikat format akademik yang kaku; bahasa bisa ekspresif dan personal. |
Mengandung argumen yang didukung fakta | Opini disertai data, contoh, atau referensi untuk memperkuat gagasan. |
Struktur sederhana | Umumnya terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup. |
Apa Bedanya Esai dengan Karya Tulis Lainnya?
Perbedaan esai dengan karya tulis lainnya terletak terutama pada sifatnya yang subjektif, fleksibel, dan tidak terlalu menekankan kelengkapan data atau kedalaman analisis.
Esai menonjolkan sudut pandang pribadi penulis terhadap suatu masalah. Tulisan ini lebih sering berisi refleksi atau gagasan yang lahir dari pengalaman, pengamatan, atau renungan penulis, kemudian disampaikan dalam bentuk prosa yang komunikatif.
Berbeda dengan makalah atau artikel ilmiah yang mengutamakan objektivitas, esai justru mempersilakan subjektivitas penulis mewarnai tulisan, sehingga pembaca bisa merasakan “suara” penulis secara langsung.
Makalah, misalnya, disusun dengan struktur baku dan memerlukan landasan teori yang jelas. Tujuannya adalah menganalisis atau menjelaskan suatu topik secara sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademik.
Artikel ilmiah lebih ketat lagi: tulisan jenis ini dibangun dari penelitian, metodologi yang teruji, serta analisis data yang komprehensif. Di sisi lain, opini di media massa memang sama-sama subjektif seperti esai, namun biasanya terikat pada isu aktual, ruang publikasi yang terbatas, dan format penulisan yang disesuaikan dengan gaya redaksi.
Esai juga berbeda dari karya fiksi seperti cerpen atau novel. Cerpen dan novel mengandalkan cerita, tokoh, serta alur untuk menyampaikan pesan, sedangkan esai menggunakan argumen atau paparan langsung.
Dari sini bisa terlihat bahwa esai berada di wilayah unik: esai bukanlah laporan ilmiah, berita, maupun fiksi murni. Esai adalah perpaduan antara fakta, opini, dan gaya personal, yang menjadikannya medium efektif untuk menyampaikan gagasan secara ringkas namun tetap bernuansa pribadi.
Kemampuan Menulis Esai = Bekal Utama Penulis

Kemampuan menulis esai bisa menjadi bekal penting bagi seorang penulis profesional karena esai melatih kombinasi keterampilan yang esensial yaitu berpikir kritis, menyusun argumen, dan menyampaikan ide dengan gaya yang memikat.
Lebih dari itu, kemampuan menulis esai pasti akan dibutuhkan oleh semua orang yang sedang mengenyam pendidikan di bangku sekolah maupun kuliah. Dengan kata lain, esai adalah jenis tulisan yang harusnya dikuasai oleh semua orang, bukan hanya penulis saja.
Dalam menulis esai, penulis dituntut untuk memilih topik, merumuskan sudut pandang, lalu mengolahnya menjadi narasi yang jelas dan meyakinkan.
Proses ini membangun kepekaan dalam memilah informasi, menata alur pikiran, dan menghubungkan gagasan dengan bukti atau ilustrasi yang relevan di semua jenis tulisan profesional, baik jurnalistik, akademis, maupun kreatif.
Selain itu, esai melatih penulis untuk menampilkan “suara” atau gaya pribadi. Di dunia profesional, identitas penulis inilah yang sering menjadi pembeda utama di tengah banyaknya konten yang beredar.
Melalui esai, penulis belajar mengekspresikan opini tanpa kehilangan kejelasan pesan, menjaga ritme kalimat, dan menyesuaikan bahasa untuk audiens tertentu. Hal ini membuat tulisan terasa hidup dan memiliki daya tarik emosional, sesuatu yang juga krusial dalam penulisan opini, kolom, atau naskah kreatif.
Selanjutnya, kemampuan menulis esai dapat melatih fleksibilitas penulis karena esai bisa mencakup berbagai topik. Penulis bisa menggunakan esai untuk mengeksplorasi sosial, budaya, hingga refleksi personal sehingga penulis terbiasa berpindah konteks dan menyesuaikan pendekatan.
Skill ini menjadi modal besar ketika penulis harus mengerjakan proyek dengan ragam gaya dan format, misalnya laporan mendalam, naskah iklan, atau artikel majalah.
Esai juga bisa menjadi sumber pendapatan, misalnya melalui lomba penulisan esai yang sering diadakan di pertengahan tahun. Selain itu, esai bisa diadaptasi menjadi konten blog atau dikirim ke koran dan majalah sebagai jalur monetisasi.
Ada banyak sekali manfaat dari menguasai jenis tulisan ini. Oleh karena itu, penulis harus belajar pengertian esai, fungsi, dan ciri-cirinya demi memahami konsep dan mindset yang dibutuhkan sebelum menuliskannya.