Site icon Tika Widya

Structural Editing: Pengertian, Fokus dan Hasilnya

structural editing

Kali ini aku akan membahas tentang structural editing, tahapan pertama dari seluruh rangkaian proses editing. Nah, apa pengertian structural editing? Yuk, kita bahas lebih dalam!

Apa Itu Structural Editing?

Structural editing adalah tahap pertama dalam proses editing yang fokus pada elemen besar dari sebuah karya tulis. Structural editing sering juga disebut developmental editing.

Tujuannya adalah untuk memperbaiki dan menyempurnakan keseluruhan struktur cerita agar lebih koheren, logis, dan berdampak. 

Structural editing memastikan bahwa alur cerita, pengembangan karakter, tema, dan setting berfungsi secara efektif dalam narasi.

4 Tahapan Editing yang Benar

Apa yang Diperiksa dalam Structural Editing?

Nah, kamu pasti penasaran apa saja yang diperiksa saat structural editing. Ini adalah aspek tulisan yang seharusnya diperiksa dalam structural editing:

1. Alur

Structural editor akan memastikan bahwa alur cerita mengalir dengan logis dan efektif. Mereka akan memeriksa apakah setiap bagian dari plot mendukung keseluruhan narasi dan apakah ada inkonsistensi atau lubang dalam cerita.

Contoh: Mengubah urutan adegan untuk memastikan alur cerita lebih jelas dan tidak membingungkan pembaca.

Alasan: Menjaga alur cerita tetap logis dan menarik adalah kunci untuk mempertahankan perhatian pembaca.

2. Pengembangan Tokoh

Structural editor akan memeriksa konsistensi dan kedalaman penggambaran tokoh. Mereka akan memastikan bahwa tokoh berkembang dengan cara yang masuk akal dan mendukung cerita.

Contoh: Menambahkan adegan yang menunjukkan perkembangan tokoh utama dari pemalu menjadi lebih berani.

Alasan: Pengembangan tokoh yang konsisten dan realistis membantu pembaca terhubung dengan cerita.

3. Tema dan Setting

Structural editor akan menilai bagaimana tema dan setting berkontribusi pada narasi. Mereka akan memastikan bahwa setting dan tema digunakan secara efektif untuk mendukung cerita.

Contoh: Memperkuat deskripsi setting untuk mencerminkan tema utama cerita.

Alasan: Setting dan tema yang kuat dapat menambah kedalaman dan makna pada cerita.

4. Gaya Penulisan

Structural editor akan memeriksa gaya penulisan secara keseluruhan. Mereka akan memastikan bahwa style dan tone yang kamu gunakan sudah sesuai dengan tujuan dan audiens dari tulisan.

Contoh: Mengubah gaya penulisan dari formal menjadi lebih santai jika ditujukan untuk pembaca umum.

Alasan: Gaya dan nada yang konsisten dengan tujuan dan audiens membantu menyampaikan pesan dengan lebih efektif.

Hasil dari Structural Editing

Setelah melalui proses structural editing, tulisan kamu akan menjadi lebih koheren, mengalir dengan baik, dan memiliki dampak yang lebih besar pada pembaca. 

Structural editing memastikan bahwa semua elemen cerita bekerja sama untuk menciptakan narasi yang kuat dan menarik. 

Hasil akhirnya adalah karya tulis yang lebih menyatu, dengan alur yang jelas, tokoh yang berkembang dengan baik, dan tema yang terintegrasi dengan baik ke dalam cerita. Setelah melewati tahapan ini, tulisanmu akan masuk ke tahap line editing, copy editing dan proofreading.

Pesan untuk Penulis

Sebagai penulis, kamu tidak boleh melewatkan tahap structural editing. Untuk belajar lebih banyak soal editing, kamu bisa bergabung dengan Komunitas Belajar Nulis by Tika Widya yang sudah berisi lebih dari 1800+ penulis dari seluruh Indonesia. 

Di sana, kamu bisa belajar banyak hal dari sesama penulis dan editor yang lebih berpengalaman. Proses ini akan membantu meningkatkan kualitas tulisan kamu dan memberi kamu perspektif baru tentang bagaimana membuat cerita yang menarik.

Sekian dulu pembahasanku tentang structural editing. Semoga artikel ini bermanfaat dan membuat kamu lebih paham tentang pentingnya structural editing dalam proses penulisan. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Exit mobile version