Writers, kamu mungkin pernah bertanya-tanya soal manfaat dari melakukan swasunting atau self-editing. Ngapain sih kamu harus repot melakukan semuanya sendiri? Apa sebenarnya fungsi self-editing?
Tapi, bukan itu saja loh manfaat self-editing buat penulis! Berikut adalah tujuh fungsi utama dari self-editing yang dapat membantu penulis dalam berbagai aspek.
1. Menghemat Biaya Produksi Tulisan
Penulis pasti butuh budget yang cukup untuk bisa menggunakan jasa editor profesional. Kalau kamu baru mulai menulis, kamu mungkin belum bisa mengakses jasa editor untuk memastikan tulisanmu lebih berkualitas. Nah, solusinya adalah melakukan self-editing.
Dengan self-editing, kamu bisa menghilangkan kebutuhan biaya editing karena kamu bisa melakukannya sendiri. Misalnya nih, seorang penulis novel yang memilih untuk melakukan self-editing sebelum mengirimkan manuskripnya ke penerbit bisa menghemat biaya editing hingga 50%. Jadi, kamu dan penerbit sama-sama untung.
2. Bikin Tulisan Jadi Lebih Jelas dan Tidak Bertele-tele
Dengan melakukan self-editing, kamu bisa memperjelas tulisanmu. Rangkaian proses self-editing yang tepat akan membantumu mengidentifikasi bagian yang bertele-tele atau kurang jelas, sehingga pesan yang ingin disampaikan bisa tersampaikan dengan lebih efektif. Contohnya, kamu bisa mengurangi penggunaan kata-kata filler seperti “sebenarnya” atau “hanya” ketika kamu mulai tahapan line editing mandiri.
3. Memastikan Kepuasan Pembaca
Ketika tulisanmu jelas dan mudah dimengerti, pembaca akan merasa lebih puas. Misalnya begini, lewat proses self-editing, kamu bisa menghilangkan diksi yang terlalu kompleks dari tulisanmu. Dengan demikian, tulisan jadi lebih mudah dipahami oleh audiens yang lebih luas.
4. Menerapkan Proses Iteratif dalam Menulis
Menulis adalah proses yang berulang. Setiap kali melakukan self-editing, kamu bisa memperbaiki tulisanmu sebelumnya dan meningkatkan kualitas tulisan secara keseluruhan.
Sedikit tips, kamu bisa menerapkan tiga sampai lima kali putaran self-editing untuk meningkatkan kualitas tulisan dan memeriksa semua elemennya sebelum publikasi.
5. Bisa Dapat Feedback dalam Waktu Singkat
Berbeda dengan menunggu feedback dari orang lain, self-editing memberikanmu kesempatan untuk segera menilai dan memperbaiki tulisanmu. Ini bakal berguna banget ketika kamu bekerja dengan deadline ketat.
Misalnya, kamu harus meninjau kembali press release yang harus dikirimkan pada hari yang sama. Kamu tidak akan bisa menggunakan jasa editing dari orang lain. Yang bisa kamu lakukan adalah menerapkan proses self-editing untuk memastikan tidak ada kesalahan tipografi dan informasi sebelum distribusi.
6. Meningkatkan Skill Menulis
Kalau kamu sering melakukan self-editing, aku bisa jamin kemampuanmu dalam mengenali kesalahan dan memperbaiki struktur kalimat akan mengalami peningkatan secara berkala.
Manfaat ini bisa langsung aku rasakan di awal karir menulisku dulu. Jadi, setelah tiga bulan rutin melakukan self-editing, tulisanku emang jadi semakin padat, jelas dan rapi bahkan sejak draft pertama.
7. Kepemilikan dan Keamanan Karya
Dengan melakukan self-editing, kamu menjadi lebih mengenal karyamu sendiri. Selain itu, self-editing juga membatasi keterlibatan orang lain ketika kamu berkarya. Ini akan membantu menjaga keamanan dan kepemilikan tulisanmu.
Contohnya begini, penulis yang secara teratur melakukan self-editing lebih mudah mengidentifikasi ketika karya mereka digunakan tanpa izin karena mereka sangat familiar dengan nuansa tulisannya. Makanya, karya kamu akan lebih terlindung juga.
Self-editing merupakan keterampilan yang penting bagi setiap penulis. Meskipun tidak menggantikan sepenuhnya peran editor profesional, self-editing bisa membantu kamu menciptakan karya yang lebih berkualitas.
Nah, jika kamu tertarik untuk belajar lebih dalam tentang fungsi self-editing, gabunglah dengan Komunitas Belajar Nulis by Tika Widya di mana kamu bisa berkembang bersama 1800+ penulis lainnya.