Site icon Tika Widya

Cara Menulis Novel Mulai dari Premis

Cara Menulis Novel Mulai dari Premis

Cara Menulis Novel Mulai dari Premis

Teman-teman penulis, sudahkah kamu menerapkan cara menulis novel yang ideal? Menulis novel itu seharusnya dimulai dari premis.

Tahukah kamu bahwa ide adalah gagasan yang sering muncul tapi juga mudah sekali untuk terlupakan? 

Oleh karena itulah, kamu perlu memahami  bagaimana cara menuangkan gagasan cerita menjadi sebuah premis. Terlebih lagi, jika yang ingin kamu lakukan adalah menuliskan sebuah novel. 

Premis adalah ide dasar dari sebuah cerita. Premis seharusnya mampu menyampaikan keseluruhan cerita kamu dalam satu sampai dua kalimat singkat. 

Tidak hanya berfungsi dalam pengembangan tulisan, sebuah premis juga akan menjadi ujung tombak proposal novel kamu. Pasalnya, kebanyakan penerbit akan meminta kamu untuk mencantumkannya saat mengirimkan naskah. 

Key Takeaways: 
1. Ada 3 elemen dalam premis yaitu tokoh utama, goals, dan rintangan/krisis.
2. Ketahui cara membuat premis sebagai langkah awal dalam menulis novel. 
3. Premis dapat mengatasi writer’s block
4. Premis berguna sebagai pondasi dan landasan dalam menulis novel. 

Mengingat premis merupakan modal utama dalam menulis dan mengembangkan cerita, maka aku akan menjelaskan cara membuat premis untuk mengawali menulis novel pada artikel ini. Selamat membaca! 

Elemen-elemen dalam Premis Cerita Sederhana

Ada 3 elemen utama yang harus ada dalam sebuah premis cerita sederhana. Apa saja itu? 

  1. Tokoh utama: premis harus menjelaskan siapa protagonis dalam cerita kamu. Contohnya, “Lana seorang penulis muda.” 
  2. Goals: Kamu juga harus menyertakan apa yang diinginkan si karakter utama. Contohnya, “Lana seorang penulis muda ingin membuat mantan pacarnya kembali kepadanya.” 
  3. Rintangan: Tambahkan krisis yang membuat protagonis-mu tidak akan semudah itu mendapatkan keinginannya. 

Hasilnya akan terlihat seperti ini: 

Lana seorang penulis muda ingin membuat mantan pacarnya kembali kepadanya namun ia harus terlebih dahulu berurusan dengan pacar si mantan yang juga merupakan sahabatnya. 

Bagaimana Cara Menulis Novel Bagi Pemula? Mulailah dari Premis

Colygraphia atau writer’s block dapat dengan mudah menyerang penulis hebat sekalipun. 

Namun, kamu bisa dengan mudah mengatasinya jika kamu memiliki premis cerita. 

Oleh karena itu, simaklah langkah-langkah menulis premis berikut ini agar kamu bisa segera menunjukkan karya kamu yang luar biasa kepada para pembaca. 

1. Mulai dari Menentukan Elemen-Elemen Utama dari Cerita 

Sebuah cerita adalah metafora dari perjalanan yang akhirnya mengubah jalan hidup seseorang. Oleh karena itu, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah memilih protagonis atau hero of the story

Ia bisa saja seorang pelaut maupun broker saham. Yang jelas, kamu nantinya harus nyaman berurusan dengan orang ini hingga draft novel kamu selesai. 

Selanjutnya, pastikan juga bahwa tokoh utama kamu punya keinginan atau impian yang akan dikejarnya di jalinan cerita. 

Impian tersebut bisa berupa keinginan maupun kebutuhan. Yang jelas kamu nantinya akan menantang tokoh utama dengan rintangan yang akan menghambatnya dalam meraih impian. 

Mudah bukan? Hanya dengan 3 elemen utama ini kamu sudah mendapatkan ringkasan paling pendek dari kisah yang akan kamu tuliskan. 

2. Apakah Kamu Sudah Punya Cerita? 

Setelah membuat premis dengan semua elemen di atas, yakinkah kamu dengan ceritamu? Jika masih belum puas kamu maka bisa jadi ada yang salah. 

Penulis, kamu harus memperhatikan bahwa kadang kita sendiri masih sulit membedakan sebuah situasi dan sebuah rintangan. Padahal, ada perbedaan yang cukup mendasar di antara keduanya. 

Jangan khawatir! Ada cara mudah untuk mengidentifikasi apakah premis kamu sudah betul-betul sempurna. 

Jika iya maka kamu sudah punya cerita. Sedangkan, jika tidak maka kamu harus bekerja lebih keras untuk menemukan rintangan yang dapat mengupas habis tokoh utama kamu. 

Jika jawabannya adalah iya maka kamu harus segera menggantinya. 

Tanpa rintangan, tokoh utama tidak akan mengalami komplikasi. Ini fatal karena sebuah cerita hanya akan bergerak ketika si tokoh utama mengalami konflik/komplikasi. 

3. Pastikan Bahwa Tokoh Utama Kamu Mempunyai Motivasi yang Kuat 

Banyak cerita yang lahir dari motivasi kuat tokoh utamanya. Misalnya saja, Harry Potter memiliki motivasi bertahan hidup dari Lord Voldemort yang  terus menerus berusaha membunuhnya. 

Tentu saja, kamu tidak harus membuat motivasi yang berhubungan dengan hidup dan mati juga. Namun, pastikan bahwa motivasi si karakter cukup penting sehingga ia dapat menarik pembaca untuk terus mengikuti jalan cerita. 

4. Cukup 1-2 Kalimat Saja 

Gunakan 1-2 kalimat saja dalam membuat premis. Tujuannya adalah supaya kamu dapat menjelaskan ide ceritamu dalam bentuk yang paling sederhana dan paling cepat. 

Tuliskan premis dan bacalah dengan suara! 

Apakah kamu sudah benar-benar menyukai premismu? Apakah premismu sudah cukup singkat, padat, namun tetap menarik? 

Kepadatan sebuah premis memiliki hubungan yang erat dengan kesuksesanmu menerbitkan naskah. Apalagi, saat kamu mengirim proposal naskah kepada penerbit, kemungkinan besar mereka hanya akan membaca premis kamu. 

Tentu saja, mereka akan malas membaca draft novel-mu kalau premisnya sendiri terlalu panjang, berbelit-belit dan tidak menarik. 

Kegunaan Premis dalam Menulis Novel 

Menulis premis dapat mengubah cara menulis kamu menjadi lebih baik dan punya lebih banyak lagi manfaat. Ini alasannya! 

Closing

Menulis novel yang baik dan benar selalu bermula dari premis. Meskipun mungkin kamu sudah setengah jalan dalam menuliskan novelmu, menelaah lagi premis atau mengubah premis dapat melancarkan proses penulisan. 

Premis adalah fondasi dari sebuah novel. Oleh karena itu, ada baiknya kamu tidak terburu-buru menulis sebelum menemukan premis yang oke. 

Exit mobile version