10 Langkah-langkah Membuat Blog Paling Simple

Memiliki ruang pribadi di dunia maya bukanlah hal yang asing lagi. Blog, sebagai salah satu wadah ekspresi diri, telah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang. 

Sebagai seseorang yang gemar menulis dan berbagi, saya pribadi melihat blog sebagai jembatan yang menghubungkan pikiran, perasaan, dan ide dengan dunia luar. 

Ada 10 langkah-langkah membuat blog yang perlu kalian lakukan agar blog tidak hanya eksis, tetapi juga berkualitas dan bermanfaat bagi pembacanya. 

DOWNLOAD PDF WEBINAR BLOGGING 101

1. Menentukan Tujuan Terlebih Dahulu 

langkah-langkah membuat blog

Image created by Tika Widya using DALL-E 3

Salah satu langkah awal yang paling esensial sebelum memulai sesuatu adalah menentukan tujuan. Tujuan ini seperti kompas yang akan membimbing kita ke arah yang tepat. 

Dalam konteks membuat blog, tujuan menjadi sangat penting karena dari situ kita bisa menentukan platform mana yang paling sesuai dengan kebutuhan kita.

Misalnya, jika tujuan utamamu hanyalah untuk menyalurkan hobi, berbagi cerita, atau sekadar menuangkan unek-unek pikiran, maka platform blog gratisan bisa menjadi pilihan yang tepat. 

Ada banyak platform gratis yang bisa digunakan, contohnya seperti Kompasiana yang merupakan wadah bagi para penulis Indonesia untuk menulis berbagai topik. Atau Medium, platform internasional yang memungkinkan kita untuk berbagi cerita dengan pembaca dari seluruh dunia. 

Kedua platform tersebut menawarkan kemudahan bagi para penulis tanpa harus repot dengan urusan teknis.

Namun, bila tujuanmu lebih dari sekadar hobi, misalnya ingin membangun konektivitas, meningkatkan personal branding, atau bahkan menciptakan sumber pendapatan, maka memiliki blog profesional menjadi pilihan yang bijaksana. 

Blog profesional biasanya memerlukan investasi lebih, baik dari segi waktu, tenaga, maupun finansial. Namun, kamu memiliki kontrol penuh atas konten, tampilan, hingga monetisasi blog.

Memiliki tujuan yang jelas dalam membuat blog membantu kita untuk lebih fokus dan konsisten. 

Ketika kita tahu apa yang kita inginkan, kita bisa mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien. 

Jadi, sebelum terjun ke dunia perbloggingan, tanyakan pada diri sendiri, “Apa sih tujuanku?” Jawaban atas pertanyaan tersebut akan menjadi panduanmu saat membangun blog.

2. Menentukan niche 

contoh google trends

Setelah kalian memahami tujuan pribadi, langkah berikutnya yang tak kalah penting adalah menentukan niche atau topik spesifik yang akan diangkat dalam blog. 

Niche adalah seperti ‘jantung’ dari blogmu, menjadi pembeda dan identitas khusus di tengah lautan konten di dunia maya.

Mengapa niche itu penting? 

Jadi, beginiā€¦ Anggap saja, kita berada di sebuah pesta buku yang besar dengan ribuan stand dengan buku-buku menarik. Kita tentu tidak akan mengunjungi semua stand, kan? 

Sebaliknya, kita cenderung tertarik untuk mengunjungi stand yang khusus menjual genre buku kesukaan kita. 

Demikian pula dengan blog. Saat kita memiliki niche tertentu, blog kita akan lebih mudah ditemukan oleh pembaca yang memang sedang mencari informasi seputar topik tersebut.

Selain itu, menentukan niche juga membantu kita sebagai penulis untuk lebih fokus dalam menulis. 

Kita akan lebih mudah menemukan inspirasi dan ide-ide segar untuk konten. 

Yang paling penting, dengan konsistensi dalam satu niche, kita dapat membangun kredibilitas dan menjadi referensi di bidang tersebut.

Tips Menentukan Niche

  1. Passion dan Keahlian: Pilihlah niche yang sesuai dengan apa yang kamu sukai dan kuasai. Menulis tentang hal yang kamu cintai akan membuat proses blogging menjadi lebih menyenangkan.
  2. Cek Tren dan Permintaan: Gunakan alat seperti Google Trends untuk melihat topik apa yang sedang tren dan banyak dicari oleh pengguna internet.
  3. Pesaing dan Peluang: Analisis kompetitor di niche yang kamu minati. Apakah pasar tersebut sudah terlalu jenuh? Atau masih ada ruang untuk konten unikmu?
  4. Target Pembaca: Tentukan siapa pembaca sasaranmu. Apakah remaja, ibu rumah tangga, pebisnis muda, atau komunitas tertentu? Hal ini akan membantu dalam menentukan gaya penulisan dan jenis konten.
  5. Konsistensi: Pastikan kamu bisa konsisten dalam menulis di niche yang kamu pilih. Jangan tergoda untuk berpindah-pindah topik hanya karena sedang tren.

Ingat, dalam menentukan niche, yang terpenting adalah kesesuaian dengan dirimu sendiri. Jadi, pilihlah niche yang membuatmu tetap semangat dan berdedikasi dalam menulis!

3. Membeli Domain

nama domain

Image created by Tika Widya using DALL-E 3

Domain adalah identitas unik yang akan membantu pembaca atau pengunjung menemukan blogmu di jagat internet.

Ada beberapa jenis domain yang bisa kamu pilih:

  1. TLD (Top-Level Domain): Ini adalah ekstensi domain yang paling populer. Contohnya adalah .com, .net, dan .org.
  2. Country TLD: Seperti namanya, domain ini berhubungan dengan negara tertentu. Contohnya adalah .id (Indonesia), .us (Amerika Serikat), dan .uk (Inggris).
  3. New gTLDs (Generic Top-Level Domains): Ini adalah ekstensi domain baru yang diperkenalkan untuk memberikan lebih banyak pilihan. Beberapa contohnya adalah .blog, .guru, dan .app.
  4. Third Level Domain/Subdomain: Biasanya digunakan sebagai tambahan dari domain utama dan seringkali disediakan gratis oleh platform blogging. Contohnya adalah namablog.wordpress.com atau namablog.blogspot.com.
BACA JUGA:   10 Cara Menulis Artikel Untuk Pemula, Mudah dan Anti Ribet

TLD seperti .com memang menjadi pilihan banyak orang, terutama bagi mereka yang ingin memaksimalkan potensi pendapatan dari blog. 

Alasannya sederhana: .com lebih mudah diingat dan seringkali dianggap lebih profesional. 

Kamu bisa mengecek ketersediaan nama domain di godaddy.com atau di layanan hosting Indonesia untuk memastikan nama yang kamu inginkan belum diambil orang lain.

Tips Memilih Nama Domain

  1. Sesuai dengan Nama atau Niche: Pilihlah nama domain yang mencerminkan isi dari blogmu atau niche yang kamu tekuni. Misalnya, jika kamu menulis tentang resep masakan, mungkin namadomain resepmasakan.com bisa menjadi pilihan.
  2. Mudah Diingat: Nama domain yang pendek, jelas, dan mudah diingat akan memudahkan pembaca untuk kembali mengunjungi blogmu.
  3. Hindari Angka dan Tanda Hubung: Terkadang, angka dan tanda hubung bisa membingungkan dan sulit diingat.
  4. Sesuaikan dengan Target Pasar: Jika target pasarmu adalah lokal, menggunakan country TLD seperti .id bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika target pasarmu adalah internasional, TLD seperti .com mungkin lebih sesuai.

Memilih nama domain memang perlu pertimbangan matang. Namun, yang terpenting adalah domain tersebut mencerminkan identitas dan tujuan blogmu.

4. Membeli Hosting 

contoh layanan hosting

Saat kita berbicara tentang blog, domain adalah alamatnya dan hosting adalah rumahnya. Tanpa hosting, blog hanyalah sekumpulan kode dan gambar yang tidak memiliki tempat untuk ‘berdiam’. Oleh karena itu, memilih hosting yang tepat sama pentingnya dengan memilih domain.

Ada banyak layanan hosting yang tersedia di pasaran. 

Beberapa di antaranya yang populer di Indonesia adalah Niagahoster, Dewaweb, dan IDWebHost

Setiap penyedia hosting memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, mulai dari kapasitas penyimpanan, kecepatan akses, hingga fitur pendukung lainnya.

Pro Tip: Bagi kamu yang baru memulai perjalanan blogging, membeli paket hosting untuk durasi satu tahun bisa menjadi pilihan yang tepat. 

Mengapa? Karena satu tahun adalah waktu yang cukup untuk mengevaluasi sejauh mana komitmen dan konsistensimu dalam mengelola blog. 

Selain itu, banyak penyedia hosting yang menawarkan paket bundling dengan domain, sehingga kamu bisa mendapatkan dua kebutuhan sekaligus dalam satu paket.

Setelah satu tahun berlalu dan kamu merasa yakin dengan konsistensi serta potensi blogmu, belilah paket hosting dengan durasi yang lebih panjang, seperti tiga tahun atau lebih. 

Dengan begitu, kamu tidak perlu repot-repot memperpanjang kontrak setiap tahunnya dan biasanya akan mendapatkan harga yang lebih ekonomis.

Tips Memilih Hosting

  1. Kapasitas dan Bandwidth: Sesuaikan dengan kebutuhanmu. Jika kamu berencana mengunggah banyak gambar atau video, pilih hosting dengan kapasitas penyimpanan yang besar.
  2. Dukungan Teknis: Pastikan penyedia hosting memiliki layanan dukungan teknis yang responsif. Hal ini sangat membantu saat mengalami masalah teknis.
  3. Fitur Tambahan: Beberapa hosting menawarkan fitur tambahan seperti SSL gratis, backup otomatis, dan lain-lain. Pertimbangkan fitur-fitur tersebut saat memilih.
  4. Ulasan Pelanggan: Cek ulasan dari pelanggan lain. Dari sana, kamu bisa mendapatkan gambaran tentang kualitas layanan hosting tersebut.

Memilih hosting mungkin terdengar teknis dan rumit, tetapi dengan sedikit riset dan pertimbangan, kamu pasti bisa menemukan yang terbaik untuk blogmu.

5. Mengatur Situs 

contoh cms wordpress

Membeli domain dan hosting hanyalah awal dari perjalananmu di dunia blogging. Setelah itu, kamu akan memasuki tahap yang tak kalah pentingnya: mengatur situs. 

Pada tahap ini, kamu akan “membangun” blogmu agar tampak menarik dan fungsional sesuai dengan keinginan.

CMS (Content Management System) adalah platform yang memudahkan kita dalam mengelola konten di situs tanpa perlu memiliki keahlian pemrograman. 

Beberapa CMS populer di antaranya adalah WordPress dan Blogger. Kebanyakan penyedia hosting biasanya sudah menyediakan opsi instalasi otomatis untuk CMS populer, jadi kamu tidak perlu repot-repot menginstalnya secara manual.

Mengatur situs adalah salah satu tahap yang paling menarik. Di sinilah kita bisa berkreasi, menentukan tampilan situs, hingga menambahkan fitur-fitur tambahan yang dibutuhkan.

Tips Mengatur Situs

  1. Pilih Tema yang Responsif: Tema yang responsif akan menyesuaikan tampilan situsmu sesuai dengan ukuran layar perangkat yang digunakan pengunjung, baik itu komputer, tablet, maupun smartphone.
  2. Hindari Terlalu Banyak Plugin: Meski plugin dapat menambahkan fitur tambahan, terlalu banyak plugin bisa memperlambat situsmu. Pilih hanya plugin yang benar-benar kamu butuhkan!
  • Plugin Anti Spam: Spam bisa menjadi gangguan serius bagi situsmu. Untuk melindungi situs dari spam, kamu bisa menggunakan plugin seperti Akismet. Plugin ini akan secara otomatis memfilter komentar yang dicurigai sebagai spam.
  • Plugin Optimasi SEO: SEO (Search Engine Optimization) adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan visibilitas situs di mesin pencari. Plugin seperti Yoast SEO, AIOSEO atau RankMath dapat membantu kamu mengoptimalkan konten agar mudah ditemukan di mesin pencari.
  • Plugin Percepatan Situs: Kecepatan situs mempengaruhi pengalaman pengguna dan ranking SEO. Plugin seperti W3 Total Cache atau WP Super Cache dapat membantu meningkatkan kecepatan situs dengan menyimpan versi statis dari kontenmu, sehingga mempercepat waktu pemuatan.
  1. Backup Rutin: Selalu buat cadangan data situsmu secara rutin. Hal ini untuk antisipasi jika terjadi masalah yang menyebabkan data hilang.
BACA JUGA:   Referensi Cetak atau Referensi Daring, Mana yang Kamu Pilih?

Mengatur situs memang memerlukan waktu dan kesabaran, tetapi hasilnya pasti akan memuaskan. Selamat berkreasi dan semoga sukses dengan situsmu!

6. Merencanakan konten 

breakdown content

Image created by Tika Widya using DALL-E 3

Sebelum menulis konten, ada langkah penting yang seringkali terabaikan, yaitu perencanaan konten. 

Memiliki content planning yang matang bukan hanya memudahkan proses penulisan, tetapi juga memastikan bahwa setiap tulisan yang dihasilkan memiliki tujuan dan sasaran yang jelas.

Merencanakan konten dimulai dengan membuat breakdown niche atau topik utama blogmu. 

Contoh Kasus: 

Jika niche blogmu adalah “kesehatan”, maka ada berbagai sub-topik yang bisa diangkat, seperti “nutrisi”, “olahraga”, “kesehatan mental”, dan “penyakit umum”. 

Dari setiap sub-topik ini, kamu bisa mengeksplorasi lebih lanjut menjadi beberapa keyword atau kata kunci yang spesifik. 

Untuk sub-topik “nutrisi”, misalnya, kamu bisa menulis tentang “manfaat buah-buahan”, “cara menyeimbangkan asupan karbohidrat”, atau “suplemen untuk kesehatan tulang”.

Proses breakdown ini seperti membuat roadmap untuk perjalananmu mengisi blog. 

Dengan peta ini, kamu tahu ke mana harus pergi dan apa yang harus ditulis selanjutnya. Ini juga membantu memastikan konten yang kalian tulis itu selalu segar dan relevan dengan niche blogmu.

Selanjutnya, memanfaatkan alat seperti Google Trends bisa menjadi sumber inspirasi yang tak ternilai. 

Dengan Google Trends, kamu bisa melihat topik atau keyword apa yang sedang populer di kalangan pengguna internet. 

Hal ini bisa membantu kamu menulis konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga sesuai dengan apa yang sedang dicari oleh banyak orang.

Sebagai alternatif: Kalian juga bisa menggunakan Ahrefs, Semrush, UbberSuggest untuk mencari keyword sesuai topik. 

Tips Merencanakan Konten

  1. Buat Daftar Ide: Selalu catat ide-ide yang muncul, entah itu saat sedang membaca, mendengarkan musik, atau bahkan saat sedang berjalan-jalan. Ide bisa datang kapan saja!
  2. Jadwalkan Penulisan: Tentukan kapan kamu akan menulis dan berapa banyak artikel yang ingin kamu publikasikan dalam seminggu atau sebulan. 
  3. Lakukan Riset: Sebelum menulis, lakukan riset untuk memastikan informasimu akurat dan relevan.
  4. Libatkan Pembaca: Sesekali, tanyakan kepada pembaca tentang topik apa yang mereka ingin baca di blogmu. Ini tidak hanya membantu kamu mendapatkan ide, tetapi juga membangun hubungan dengan audiens.

Merencanakan konten mungkin terdengar seperti pekerjaan tambahan, tetapi percayalah, dengan perencanaan yang baik, proses penulisan akan menjadi lebih mudah dan hasilnya pasti lebih memuaskan.

7. Menulis Konten 

content planning

Image created by Tika Widya using DALL-E 3

Menulis konten bukan hanya tentang berapa banyak kata yang ditulis, tetapi lebih kepada bagaimana kata-kata tersebut dapat ‘berbicara’ kepada pembaca.

Pernah mendengar Google Helpful Content Update 2023

Update tersebut menekankan pentingnya membuat konten yang “people-oriented” atau berorientasi pada pembaca. 

Ini adalah sebuah panduan yang mengingatkan kita bahwa di balik setiap klik dan tampilan halaman, ada manusia yang punya kebutuhan, harapan, dan perasaan.

Menulis konten berorientasi pada pembaca berarti kembali ke esensi menulis itu sendiri: komunikasi. 

Apa yang ingin kamu sampaikan? 

Bagaimana caramu menyampaikannya kepada pembaca? 

Apa yang ingin pembaca lakukan setelah membaca tulisanmu? 

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini menjadi landasan dalam menulis konten.

Setelah menulis, tentu saja langkah selanjutnya adalah mengunggah kontenmu ke situs. 

Namun, sebelum itu, ada baiknya melakukan beberapa optimasi. Plugin SEO, seperti “Yoast SEO” atau “All in One SEO Pack”, bisa memberikan saran tentang bagaimana meningkatkan kualitas SEO kontenmu. 

Mungkin ada beberapa kata kunci yang perlu kalian tambahkan, judul yang perlu kalian modifikasi, atau meta deskripsi yang perlu kalian susun.

Tips Menulis Konten

  1. Mendengar Pembaca: Selalu ingat siapa target marketmu. Coba untuk memahami apa yang mereka butuhkan dari kontenmu.
  2. Originalitas: Konten yang orisinil dan autentik selalu lebih berharga. Hindari plagiarisme dan selalu sertakan sumber jika mengutip dari tempat lain.
  3. Struktur yang Jelas: Pembaca cenderung menyukai konten yang terstruktur dengan baik. Gunakan subjudul, daftar poin, dan paragraf yang pendek untuk memudahkan pembacaan.
  4. Berkualitas, Bukan Kuantitas: Lebih baik menulis satu artikel berkualitas tinggi setiap minggu daripada menulis setiap hari tanpa kedalaman isi.

Menulis konten adalah perpaduan antara kreativitas dan ilmu. Di satu sisi, kita bebas berekspresi dengan kata-kata. 

Namun di sisi lain, kita juga perlu memahami teknik dan strategi agar tulisan efektif dan mencapai target.

8. Indexing Kontenmu 

tampilan GSC

Membuat konten yang menarik dan berkualitas tinggi tentu saja menjadi tujuan utama setiap penulis. 

Namun, apa gunanya konten berkualitas jika tidak ditemukan oleh pembaca? 

BACA JUGA:   Apa itu Artikel Populer?

Di sinilah peran “indexing” atau pengindeksan konten oleh mesin pencari seperti Google.

Ketika kamu mengunggah artikel baru di blogmu, mesin pencari tidak langsung mengetahuinya. 

Mereka memerlukan waktu untuk “menemukan” dan “membaca” kontenmu, kemudian mengindeksnya agar muncul dalam hasil pencarian. 

Proses ini bisa memakan waktu, tergantung pada banyak faktor, seperti frekuensi update situs, kualitas konten, dan banyak lagi.

Namun, ada cara untuk memberi tahu mesin pencari bahwa kamu memiliki konten baru yang siap diindeks. 

Salah satunya adalah dengan menggunakan Google Search Console, sebuah layanan gratis dari Google yang membantu pemilik situs memonitor dan mengoptimalkan keberadaan situs mereka di mesin pencari.

Cara Meminta Google Mengindeks Artikelmu

  1. Buka Google Search Console: Pastikan kamu sudah mendaftarkan situsmu di sini.
  2. Pilih Properti Situsmu: Jika kamu memiliki lebih dari satu situs, pilih situs yang ingin kamu kerjakan dari daftar yang ada.
  3. Menuju ke “URL Inspection” (Pemeriksaan URL): Masukkan URL artikel atau halaman yang ingin kamu minta diindeks.
  4. Tekan “Request Indexing” (Minta Pengindeksan): Setelah itu, Google akan memeriksa halaman dan, jika sesuai, akan menambahkannya ke antrean pengindeksan.

Tips Tambahan

  • Pastikan kontenmu sudah dioptimalkan untuk mesin pencari sebelum meminta pengindeksan.
  • Jangan berlebihan dalam meminta pengindeksan. Fokus pada konten-konten penting dan berkualitas.
  • Selalu pantau kinerja situsmu di Google Search Console untuk mendapatkan wawasan dan saran yang berguna.

9. Memasang analytics

tampilan google analytics

Tanpa sebuah alat untuk mengamati, kamu tidak akan tahu siapa saja yang datang ke situsmu, berapa lama mereka berada di dalam, atau apakah mereka kembali lagi. 

Inilah fungsi Google Analytics di dunia digital. Alat ini memberimu analisis mendalam tentang apa yang terjadi di situsmu.

Google Analytics tak hanya menghitung jumlah pengunjung. 

Lebih dari itu, alat ini memberitahumu bagaimana pengunjung berinteraksi dengan kontenmu, dari mana mereka berasal, perangkat apa yang mereka gunakan, dan banyak lagi. 

Dengan informasi ini, kamu bisa mengoptimalkan situsmu sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengunjung.

Proses Memasang Google Analytics

  1. Buat Akun di Google Analytics: Jika kamu sudah memiliki akun Google, proses ini menjadi lebih mudah. Kunjungi situs Google Analytics dan ikuti petunjuk pendaftaran.
  2. Dapatkan Kode Pelacakan: Setelah mendaftar, kamu akan mendapatkan kode pelacakan yang harus ditempatkan di situsmu.
  3. Pasang Kode Pelacakan: Tempatkan kode tersebut di header situsmu. Jika kamu menggunakan CMS seperti WordPress, banyak plugin yang memudahkan pemasangan kode ini.
  4. Tunggu dan Amati: Setelah memasang kode, tunggu beberapa jam atau hari, lalu cek dashboard Google Analytics untuk melihat data yang telah terkumpul.

Tips Maksimalkan Google Analytics

  • Tentukan Tujuan: Apa yang ingin kamu capai dengan situsmu? Apakah itu meningkatkan penjualan, mendapatkan lebih banyak pendaftaran, atau meningkatkan waktu kunjungan? Dengan menentukan tujuan, kamu bisa fokus pada metrik yang relevan.
  • Pelajari Laporan: Google Analytics menawarkan berbagai jenis laporan, mulai dari laporan audiens, akuisisi, perilaku, hingga konversi. Luangkan waktu untuk memahami masing-masing laporan.
  • Bersabar: Seperti yang kamu sebutkan, di awal mungkin traffic situsmu belum terlalu tinggi. Namun, jangan berkecil hati. Teruslah menambah jumlah konten. Biasanya saat jumlah kontenmu mencapai 30-50 artikel, kamu akan melihat peningkatan traffic.

Dengan Google Analytics, kamu memiliki kontrol penuh atas perkembangan situsmu. Kamu tahu apa yang berhasil, apa yang perlu ditingkatkan, dan ke mana arah yang harus diambil.

10. Monetisasi blog 

Image created by Tika Widya using DALL-E 3

Blog masa kini bukan lagi sekadar tempat curhat atau berbagi informasi. Bagi sebagian orang, blog menjadi sumber penghasilan yang potensial. 

Monetisasi blog adalah proses mengubah traffic atau kunjungan ke blog menjadi pendapatan. Sebuah konsep yang menarik, bukan? Ternyata, hobi menulis yang kamu tekuni bisa memberikan keuntungan finansial.

Sejak awal membangun blog atau setidaknya setelah memiliki sekitar 10 artikel, kamu memang bisa mulai memikirkan monetisasi. 

Namun, penting untuk memastikan bahwa konten yang disajikan tetap bermutu dan tidak semata-mata untuk keuntungan.

Mari kita ulas beberapa cara untuk memonetisasi blog!

1. Iklan

Ini adalah cara paling umum. Dengan memasang iklan di blog, kamu akan mendapatkan bayaran berdasarkan jumlah klik atau tampilan.

Contoh: Google AdSense adalah platform iklan paling populer. Namun, jika kamu mencari alternatif, ada banyak pilihan lain seperti Media.net atau Infolinks.

2. Affiliate Marketing

Kamu bisa mempromosikan produk atau layanan orang lain, dan mendapatkan komisi setiap kali ada pembelian melalui link yang kamu pasang.

Contoh: Accesstrade, Indoleads, dan Allstars adalah beberapa platform affiliate marketing yang populer di Indonesia.

3. Backlink

Penempatan tautan di situsmu ke situs lain punya untuk tujuan meningkatkan otoritas dan peringkat situs lain di mesin pencari. Oleh karena itu, biasanya situs lain akan memberimu komisi ketika melakukannya. 

Contoh: Raja Backlink dan SeedBacklink adalah layanan yang memungkinkan kamu menjual backlink di blogmu.

4. Review Produk

Kamu bisa bekerja sama dengan brand untuk menulis ulasan tentang produk atau layanan mereka. Biasanya, kamu akan mendapatkan bayaran atau produk gratis sebagai imbalan.

5. Lomba Blog

Selanjutnya, kamu bisa mengikuti kompetisi menulis yang diadakan oleh berbagai instansi atau brand. Untuk mendapatkan informasi terbaru tentang lomba blog, kamu bisa mengikuti akun IG @infolombablog.

6. Menjual Produk Sendiri

Kamu juga bisa menjual produk sendiri di dalam blog seperti buku, ebook, layanan maupun produk lainnya. Dengan demikian, kamu bisa menghasilkan lebih banyak pendapatan lagi.

Terakhir, monetisasi blog memang menarik, tapi harus dilakukan dengan bijak. 

Kamu tetap harus memprioritaskan kualitas konten dan integritas sebagai penulis. 

Ingat, kepercayaan pembaca adalah aset berharga yang tak ternilai harganya. 

Jadi, jangan sampai, dalam upaya memonetisasi, kamu kehilangan kepercayaan tersebut.

Inilah 10 langkah-langkah membuat blog. Namun, yakinlah memulai blog adalah langkah pertama dari seribu petualangan yang menanti. Selamat menulis, writers!

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *