Pilih Ruangguru, Karena Jenius Bukan Dilahirkan tapi Dilatih
Sebelum jadi penulis, saya bekerja sebagai tutor privat untuk kebutuhan sekolah anak-anak.
Tentu saja, ini kehidupan yang sangat berbeda. Sebagai penulis, saya kini harus berhadapan dengan klien yang tak jarang berasal dari brand-brand terbesar di Indonesia. Tapi, dulu, saya mengampu klien imut-imut yang justru jauh lebih relentless daripada apa yang harus saya jumpai sekarang.
The truth is, children have their own way to amaze you.
Beberapa dari mereka memilih untuk mengejar passion di bidang-bidang kreatif.
Namun, sebagian kecil (yang sangat langka) memilih jalur akademis yang menuntut mereka untuk menjadi orang jenius.
Haus belajar mungkin hanya idiom yang lebih mudah dikatakan daripada dilakukan.
Terlebih lagi, kalau kamu harus berhadapan dengan anak yang terobsesi untuk selalu belajar setiap hari, setiap jam, setiap menit…
Nah, ini adalah cerita tentang si gadis ambisius yang mungkin pernah kita temui di sekolah, di tempat kerja, atau di sosok semua orang jenius yang bikin kita iri sama segala pencapaiannya.
Ketemu Si Paling Ambisius
Seumur hidup, saya selalu mengira bahwa saya termasuk orang yang suka belajar. Saya cukup haus akan pengetahuan baru dan paling tidak, saya masih gemar membaca riset teknologi hingga hari ini.
Ini tidak saya temui di kalangan teman-teman saya. Otomatis, saya merasa bahwa passion belajar ini sudah yang terdepan lah ya.
Namun, itu sebelum jalan hidup mempertemukan saya dengan si gadis 14 tahun yang sering membuat kepala guru lesnya pening karena hmmm… GILA BELAJAR.
Saat saya bertemu dengannya, saya sudah bekerja sebagai tutor selama 3 tahun, mengajar sekitar lebih dari 78 anak-anak dan remaja.
Tapi, tidak seorang pun dari 78 anak ini yang punya passion seheboh gadis ini.
Sebut saja namanya SAGI (karena zodiaknya sagitarius dan karena nggak mungkin juga saya menyebarkan nama asli seorang anak untuk menulis cerita ini).
Ibunya menghubungi saya pertama kali hanya karena sudah menyerah mendampingi pola belajarnya yang gila-gilaan.
“Mbak, saya bisa ikutan gila kalau nemenin dia tiap hari,” begitu kata ibu Sagi.
Setelah wawancara singkat, saya diminta hadir dan menemaninya belajar setiap hari dari jam tujuh hingga jam sembilan malam.
Menemani, ya… Bukan mengajari.
Pada dasarnya, yang saya lakukan hanyalah mendengarkan dia mengoceh soal fakta-fakta menarik yang belum pernah saya dengar sebelumnya, sambil melihatnya mengerjakan pe-er atau proyek.
Oke… easy job! Itulah yang saya pikirkan saat menerima pekerjaan ini di awal.
Belajar yang BENERAN Setiap Saat
It was in the dead of a rainy night. Sekitar jam dua dini hari. Seminggu setelah saya menerima pekerjaan sebagai pendamping belajar Sagi.
Handphone mendadak berdering seperti kesetanan. Dan, seperti yang sudah kalian kira, SAGI menelepon saja, jam 2 pagi, berkali-kali, ugh!
Ternyata, dia mengeluh karena nggak bisa menyelesaikan problem matematika yang diberikan gurunya di pagi sebelumnya.
Okeee… Saya membuka buku matematika dan memandunya mengerjakan soal itu hanya karena saya mengagumi semangat belajarnya.
Lagipula, ini baru terjadi pertama kali. Mungkin, Sagi hanya tegang dan membutuhkan bantuan sekali ini.
Tentu saja tidak.
Setelah sekali menurutinya mengerjakan soal dini hari, telpon itu terjadi semakin sering.
Sagi menelepon saat saya sedang tidur, sedang berkendara, sedang memasak, sedang mandi, sedang mengajar murid lain dan ini semua membuat saya semakin panik!
Di satu sisi, saya suka kegigihan Sagi dalam belajar. Faktanya, dari 78 murid, hanya dia yang belajar karena menyukainya.
Namun, di sisi lain, ini membuat saya hampir gila karena harus menerima panggilan telepon lebih dari 25 kali dalam sehari!
Dalam tahap ini, saya mendadak memahami semua keluhan ibunya.
Something had to be done!
Ruang Guru: Pilihan Terbaik untuk Si Ambisius
Mungkin bukan hanya Sagi, saya yakin, ada banyak anak di luar sana yang punya kebutuhan untuk belajar setiap saat dan di mana saja.
Sayangnya, guru maupun orang tua tidak selalu bisa available 24 jam untuk mendampingi anak-anak paling ambisius ini.
Oleh karena itulah, kita semua mungkin membutuhkan solusi baru untuk memenuhi kebutuhan si ambisius Sagi.
Nggak mungkin juga kan, begadang setiap hari atau menghentikan jadwal pembelajaran lain hanya untuk menerima telepon Sagi?
Itulah yang kemudian membawa saya pada aplikasi Ruangguru.
“Pake ini aja kalau ada yang mau kamu pelajari saat kita tidak sedang bertemu,” ujar saya pada Sagi di suatu malam.
Tentu saja, ia bertanya aplikasi apa itu.
“Aplikasi yang bikin kamu nggak perlu lagi telepon orang yang sedang tidur buat nanyain materi pelajaran,” jawab saya dengan agak sengit.
Dia pun nyengir…
Nyobain Ruangguru
Namanya adalah aplikasi Ruangguru. Kamu bisa mengunduh aplikasi ini dari Google Playstore.
Ruangguru menawarkan layanan Ruangbelajar di mana murid bisa mengakses beragam materi kelas, kuis dan soal-soal latihan untuk ujian.
Di opsi gratisannya, kamu bisa menonton konsep kilat soal tentang materi kelas yang ingin kamu pelajari.
Namun, versi berbayarnya menghadirkan pembahasan sub bab materi dengan lengkap dan juga memberikan kuis untuk menguji pemahamanmu.
Nah, yang paling penting adalah kamu bisa membuka video atau mengerjakan kuisnya kapan saja dan di mana saja.
Inilah yang bikin Sagi sangat menyukainya (dan kemudian menyelamatkan saya dari teror teleponnya)
Sekali coba, Sagi langsung memutuskan untuk berlangganan Ruangguru.
Nah, asal tahu saja, Sagi adalah murid kelas 11.
Ada beberapa opsi pembayaran untuk Sagi!
1. Ruangbelajar SMA/SMK
Paket ini sudah termasuk video interaktif pembelajaran, video premium, lebih dari 400.000 latihan soal dan tryout.
Harganya pun cukup terjangkau, ya! Dan, kamu bakal dapat diskon 50% kalau bayar lewat https://bayar.ruangguru.com/
2. Ruangbelajar SMA/SMK + Roboguru Plus Premium
Ruangguru punya fitur Roboguru atau tutor expert yang bisa menjawab pertanyaan murid dalam 24 jam.
Selain itu, mereka juga punya Roboguru Plus yang bisa menjawab pertanyaan secara instan dengan biaya koin Roboguru.
Memilih paket dengan tambahan Roboguru memungkinkan kalian untuk berinteraksi secara langsung dengan jajaran tutor expert Roboguru.
Jadi, selain semua keuntungan dari paket pertama, kamu juga bisa mendapatkan peluang untuk langsung bertanya ke tutor kapan saja dengan paket kedua ini hanya dengan menambah biaya.
Nah, jika kamu membeli paket ini lewat https://bayar.ruangguru.com/ maka kamu akan mendapatkan diskon hingga 50%.
Biaya Langganan Ruangbelajar di Aplikasi Ruangguru
Paket langganan Ruangbelajar punya tarif yang berbeda-beda tergantung pada berapa lama kamu akan menggunakannya.
Cek dulu tabel berikut ini!
Durasi Berlangganan | Paket Ruangbelajar | Paket Ruangbelajar + Roboguru |
1 Bulan | Rp270.000 | Rp329.000 |
3 Bulan | Rp299.000 | Rp449.000 |
1 tahun | Rp699.000 | Rp999.000 |
2 tahun | Rp999.000 | Rp1.299.000 |
Setelah mempertimbangkan kebutuhannya, Sagi pun memilih untuk menjajal paket Ruangbelajar + Roboguru selama tiga bulan.
Hasilnya?
Selama tiga bulan saya terbebas dari serangan telepon dini hari dan Sagi pun bisa belajar dari mana saja lalu menceritakan pengalamannya pada saya saat sesi pendampingan berlangsung.
Horeee!
Genius is Made, Not Born
Bagi Sagi, menjadi jenius adalah keharusan.
Dan, bagi Sagi juga, menjadi jenius membutuhkan usaha dan kerja keras. Makanya, ia merasa harus selalu belajar di mana saja dan kapan saja.
Bahkan Einstein pun setuju dengan Sagi, makanya ia pernah ngeyel kalau ia bukan dilahirkan jenius tapi beneran bekerja keras untuk itu.
“Genius is made, not born,” kata Einstein.
Perkataannya ini juga didukung oleh Laszlo Polgar, seorang psikolog asal Hungaria.
Menurut Polgar, kamu bisa jadi jenius dengan training spesifik (yang pada dasarnya bisa kamu lakukan sendiri).
Really?
Untuk memverifikasi teorinya ini, Polgar membuat sebuah eksperimen bersama seorang guru perempuan di tahun 1970-an. Dalam eksperimennya, ia membesarkan tiga orang anak dengan training khusus untuk menghasilkan orang jenius.
Anak-anak itu bernama: Zsuzsa, Zsófia, dan Judit.
Setelah gagal dengan training pada tahap awal eksperimen mereka, Polgar memutuskan untuk melatih anak-anaknya bermain catur.
Setelah bertahun-tahun bekerja keras, apa hasilnya?
Judit dan Zsuzsa menjadi pemain catur terbaik pertama di dunia. Bahkan sofia yang konon tidak sesukses saudaranya didapuk sebagai pemain catur terbaik keenam di dunia.
Jadi, Butuh Kerja Keras…
So, it’s true… kerja keras bisa bikin siapa saja jadi Jenius.
Dan kerja keras itu juga nggak bisa hanya dari si anak saja. Kalau bisa semuanya mendukung, baik itu orangtua, guru dan lingkungan sekitar.
Itu saja biasanya belum cukup, loh! Terlebih lagi, anak yang haus belajar biasanya nggak bisa berhenti. Mereka butuh pendampingan dan dukungan 24/7.
Untungnya, ada aplikasi Ruangguru yang bikin semuanya jadi lebih possible!
Si paling ambisius bisa mengaksesnya kapan saja dan di mana saja untuk mengisi waktu senggang mereka!
Praktis, bukan?
Jadi, kenapa nggak mencoba menghadirkan Ruangguru untuk anak-anak ini dan menyaksikan mereka berubah dari si ambisius menjadi si jenius?
Asal kamu tahu, saya cukup beruntung.
Saya menyaksikan perkembangan Sagi dari SMA hingga kini menempuh S2 nya di Korea di usia 22 tahun.
Apa dia masih sering mengganggu saya di tengah malam?
Masih sih tapi nggak setiap hari juga hahaha…
Kadang-kadang saja dia menelpon saya dan memberitahu betapa beruntungnya ia karena punya seorang tutor pribadi yang nggak segan mengenalkan solusi digital belajar untuk dia yang suka belajar.
Pengen jadi seperti Sagi?
Saya sudah bisikin rahasianya, ya!
Pilih Ruangguru, karena jenius bukan dilahirkan tapi dilatih… di mana saja dan kapan saja!