Cara Komunikasi dan Negosiasi dengan Klien untuk Penulis Lepas
Komunikasi dan negosiasi dengan klien adalah dua skill penting yang harus kamu kuasai sebagai penulis lepas.
Mungkin kedengarannya sedikit menakutkan, terutama jika kamu baru memulai, tapi jangan khawatir!
Dengan sedikit latihan dan tips yang tepat, kamu bisa jadi master dalam berkomunikasi dan bernegosiasi. Yuk, kita bahas caranya!
Kenali Klienmu
Pertama-tama, penting untuk mengenal klienmu. Apa yang mereka butuhkan? Apa tujuan mereka?
Semakin banyak kamu tahu, semakin mudah untuk berkomunikasi dengan mereka.
Jangan ragu untuk bertanya banyak hal sebelum memulai proyek. Ini menunjukkan bahwa kamu profesional dan serius dalam mengerjakan tugas.
Contoh Pertanyaan: “Bisa ceritakan lebih detail tentang target audiens artikel ini?”
Jelas dan Langsung
Dalam berkomunikasi, baik via email, telepon, atau pertemuan langsung, usahakan untuk jelas dan langsung pada poinnya. Hindari menggunakan jargon yang mungkin tidak dimengerti oleh klien.
Ini akan membantu menghindari kesalahpahaman dan membuat proses kerja menjadi lebih efisien.
Contoh Pernyataan Lugas: “Berdasarkan brief yang Anda berikan, saya akan menulis artikel dengan fokus pada tips keuangan untuk milenial.”
Tetapkan Harapan yang Realistis
Salah satu kunci sukses dalam negosiasi adalah menetapkan harapan yang realistis.
Jelaskan apa yang bisa dan tidak bisa kamu lakukan, termasuk timeline dan budget. Ini akan membantu menghindari kekecewaan di kemudian hari.
Contoh Penjelasan: “Saya bisa menyelesaikan artikel ini dalam lima hari kerja, dengan asumsi dua kali revisi.”
Jangan Takut untuk Menegosiasikan Harga
Bicara soal uang memang bisa jadi topik yang sensitif, tapi sebagai penulis lepas, kamu harus bisa menegosiasikan harga.
Jangan takut untuk meminta bayaran yang sesuai dengan kualitas kerja dan pengalamanmu. Dan, jelaskan juga mengapa kamu mematok harga tersebut.
Contoh Negosiasi Harga: “Berdasarkan kompleksitas topik dan riset yang dibutuhkan, harga untuk artikel ini adalah …”
Gunakan Kontrak
Kontrak bukan hanya untuk melindungi hakmu, tapi juga sebagai bentuk komitmen kepada klien bahwa kamu serius dalam mengerjakan proyeknya.
Pastikan semua detail seperti scope pekerjaan, deadline, pembayaran, dan hak cipta tercantum dengan jelas. Selanjutnya, komunikasikan ini dengan klien.
Caranya: “Saya akan mengirimkan draft kontrak yang mencakup detail proyek, timeline, dan ketentuan pembayaran.”
Jadilah Fleksibel tapi Tetap pada Batasmu
Dalam negosiasi, penting untuk menunjukkan fleksibilitas. Mungkin ada saat di mana kamu perlu menyesuaikan timeline atau scope pekerjaan.
Namun, tetaplah pada batasmu dan jangan mengorbankan kesejahteraanmu sendiri.
Contoh: “Saya bisa menyesuaikan deadline menjadi lebih cepat, tapi akan ada biaya tambahan untuk kerja cepat ini.”
Komunikasi Adalah Kunci
Selama proyek berlangsung, teruslah berkomunikasi dengan klienmu.
Beri mereka update tentang progresmu dan jangan ragu untuk bertanya jika kamu membutuhkan klarifikasi.
Komunikasi yang baik akan membangun hubungan yang baik dengan klienmu.
Cara Memberi Update: “Saya ingin memberi tahu bahwa draft pertama sudah 50% selesai. Apakah ada waktu minggu ini untuk membahas feedback?”
Terima Feedback
Tidak semua feedback akan positif, dan itu oke. Yang penting adalah bagaimana kamu menerima dan menggunakan feedback tersebut untuk meningkatkan kualitas kerjamu.
Tunjukkan profesionalismemu dengan menerima feedback dengan sikap terbuka.
Contoh: “Terima kasih atas feedbacknya. Saya akan revisi bagian yang disebutkan untuk memperbaikinya.”
Komunikasi dan negosiasi adalah proses belajar yang terus-menerus. Semakin sering kamu melakukannya, semakin baik kamu akan menjadi. Jangan biarkan ketakutan menghalangi kamu untuk mendapatkan apa yang kamu layak dapatkan.