Artikel ini mendapatkan juara 1 di Lomba Blog IDWebhost dan AgreeSIP
Ada semacam prasangka umum di Indonesia ketika bicara soal freelance writer. Banyak yang mengira profesi ini menuntut kamu untuk jadi orang yang tanpa nama dan tanpa wajah.
Ya, kan jualan tulisan, ngapain juga pake wajah dan nama…
Hmm… you have no idea berapa banyak potensi bisnis yang terlewat dari pola pikir seperti ini.
Tahun 2023 lalu, ada setidaknya 27% tenaga kerja di Indonesia yang beralih profesi menjadi freelancer. Tentu saja, tidak semuanya bekerja sebagai penulis. Anggap cuma sepertiga saja yang bekerja sebagai freelance writer.
Ada berapa tuh? Saya hitung, ya.
9% dari seluruh tenaga kerja Indonesia adalah 12,4 juta. Iya, itu semuanya manusia loh, bukan cuma angka.
Dengan kata lain, ketika kamu memilih menjadi freelance writer, maka kamu harus berkompetisi dengan 12,4 juta orang ini untuk mendapatkan pekerjaan dan klien yang konstan.
Yakin kamu bisa melakukannya tanpa wajah dan tanpa nama?
Nope, been there, done that! Jadi, saya bisa langsung mengatakan bahwa kamu 100% butuh yang namanya personal branding untuk bisa menonjol di tengah kerumunan yang berisi 12,4 juta kompetitor ini.
Oleh karena itu, dalam postingan kali ini, saya akan membahas bagaimana cara agar kamu bisa mulai personal branding dengan website dan menjangkau lebih banyak klien.
Media Sosial itu Oke, Tapi NGGAK CUKUP!
Yep, kalian mungkin beranggapan bahwa media sosial adalah segalanya. Beberapa yang mengenal saya dari sosmed pun mungkin akan mengatakan bahwa nggak sepantasnya saya bilang medsos itu nggak cukup. Well, awalnya saya memang berpikiran sama dengan kalian, kok.
Halah… personal branding ya lewat Instagram saja.
Tapi, coba saya tunjukin pengalaman saya sebelum bisa mencapai tingkat follower dan engagement yang sekarang ini.
Ini adalah postingan @tikawidya.writer saat pertama kali mulai bermedsos. I was literally nobody, too. Nggak ada like atau engagement, kalo adapun itu cuma temen (yang saya sogok dulu hehehe).
Tapi, setelah sebulan posting konten secara reguler. Saya berhasil mendapatkan ini:
Awalnya, saya mengira ini perkara hoki. Tetapi setelah menyelidiki dan merisetnya lebih lanjut, saya yakin bahwa ini bukan kebetulan belaka. Soalnya, di saat yang sama saya juga membangun website saya.
Dan ternyata keberadaan website ini penting. Pasalnya, banyak follower yang mengaku bahwa mereka mengunjungi website dulu sebelum akhirnya menemukan instagram saya. Tentu saja, fakta ini cukup eye-opening, ya.
Saya akhirnya mencapai sebuah epiphany.
Ada Apa dengan Website?
Situs web dapat berfungsi sebagai penghubung untuk semua aktivitas online-mu. Lebih daripada itu, website juga akan membantumu menunjukkan keahlianmu pada dunia dengan cara yang berbeda dari media sosial.
Situs web akan menjadi kesan pertama ketika bertemu dengan calon klien, pemberi kerja, atau mitra. Ini akan menjadi tempat di mana kamu bisa menceritakan dirimu, memamerkan karyamu, dan memberikan nilai lebih kepada audiens.
Apa cuma itu saja? Ya, enggak. Ini deretan alasan mengapa kamu harus punya website untuk personal branding:
1. Online Presence
Memiliki situs web memungkinkanmu membangun online presence. Apalagi, kamu bisa langsung menunjukkan keahlian dan pengalaman lewat postingan website. Ini penting karena freelance writer biasanya bekerja dengan klien yang ingin melakukan publikasi online. Jadi, menunjukkan kemampuanmu dalam mengelola website tentu akan menjadi nilai lebih di mata klien.
Faktanya, ada banyak klien potensial yang akan melakukan pencarian online terlebih dahulu sebelum membuat keputusan untuk bekerja denganmu. Nah, situs web dapat membantumu memberi kesan pertama yang positif karena kamu akan terlihat ahli dan punya otoritas di bidang penulisan artikel online.
Dengan memiliki website, kamu juga dapat memperoleh kredibilitas dan kepercayaan dari audiens. Ini akan membuat kamu terlihat menonjol di antara para pesaing dan membuat kesan terbaik di mata calon klien.
2. Portfolio
Sebagai seorang freelance writer, kamu pasti sudah tahu bahwa tidak semua pekerjaan penulisanmu akan memuat namamu. Beberapa pekerjaan khusus bahkan mengharuskanmu menandatangani Non Disclosure Agreement yang menyebutkan bahwa kamu tidak bisa mengakui tulisanmu sendiri. Jadi, bagaimana lagi kamu akan membangun portfolio jika bukan dengan menulis sendiri di website milikmu?
Situs web bisa kamu gunakan untuk memamerkan tulisanmu kepada audiens dan tentunya calon klien. Langsung maupun tidak langsung, kamu bisa menggunakannya sebagai portfolio pribadi. Dalam artian, kamu bisa memakai artikel-artikel dalam website sebagai contoh tulisan ketika klien menanyakannya.
Ini sangat penting bagi penulis lepas yang bekerja di bidang kreatif. Dengan memamerkan portofolio di situs web, kamu dapat memberi gambaran tentang kualitas pekerjaanmu kepada calon klien. Tentu saja, ini bisa bikin kamu memenangkan lebih banyak klien dan mengembangkan bisnismu.
3. Aktualisasi Diri
Dengan memiliki website, kamu dapat menceritakan kisahmu sendiri dengan kata-katamu sendiri. Ini juga bisa jadi nilai lebih di hadapan klien karena dapat memberikan konteks untuk pekerjaan dan pengalaman kamu.
4. Stay Connected Sekaligus Memberi Manfaat
Situs web dapat membantu kamu terhubung dengan calon klien atau pemberi kerja karena menyediakan cara bagi mereka untuk menghubungimu secara langsung. Kamu juga dapat menggunakannya untuk membagikan keahlian dan memberikan manfaat kepada audiens.
Dengan menyediakan konten yang valuable di website, kamu dapat membangun kepercayaan dengan audiens. Ini dapat menghasilkan lebih banyak peluang karena akhirnya kamu punya personal brand yang lebih kuat.
Strategi Bikin Website untuk Bisnis Penulisanmu
Nah, setelah kamu paham betapa pentingnya website, saya akan menjelaskan gimana cara mulai bikin website.
Ada 2 opsi di sini:
- Opsi gratis: bisa pakai blogspot, wordpress, atau blogger gratisan.
- Opsi berbayar: beli domain dan sewa hosting dulu (akan saya jelaskan lebih lanjut)
Bagusan yang mana?
Keduanya sama-sama bagus, kok. Dalam artian, baik website gratisan maupun yang berbayar tetap bisa tampil di search engine.
Tapi, ingat!
Di sini, kamu mau mengembangkan bisnis sebagai freelance writer bukan mau menulis untuk memenuhi hobi saja. Jadi, sebaiknya kamu menggunakan website berbayar untuk menunjukkan komitmen dan profesionalisme kamu di hadapan klien.
Budget-nya Dari Mana?
Saya tahu, kalau kamu masih pemula kamu pasti sulit meluangkan sedikit anggaran buat bikin website. Namun, nggak ada masalah yang tanpa solusi loh.
Kamu bisa mendapatkan dana modal tunai dengan cara Gadai BPKB Online di AgreeSIP.
Nah, tentu saja kamu bisa menggadaikan berbagai macam kendaraan bermotor untuk mendapatkan modal membangun website. Kamu bisa:
- Gadai BPKB Mobil
- Gadai BPKB Motor
Jangan lupa pilih aplikasi finansial yang profesional, ya. Aplikasi AgreeSIP menyediakan layanan Gadai BPKB Terdekat di berbagai kota dengan simulasi yang jelas.
Pastikan kamu sudah mengecek persyaratan, bunga dan denda pinjaman sebelum mengajukan pinjaman untuk modal bikin web.
Perlu digarisbawahi, bikin web ini sebenarnya nggak memakan banyak biaya, tapi jangan pinjam modal dalam jumlah pas. Lebihin sedikit supaya kamu punya budget untuk menyewa professional lain yang akan mendukung kelancaran pembuatan web.
Mulai Dari Mana?
Nah, kata banyak penulis pemula bikin website profesional itu rumit. Apa sih domain? Apa tuh hosting? Nggak paham, gue…
Di sini, saya akan berusaha menjelaskannya dengan cara yang sederhana.
Domain = nama/alamat untuk website kamu |
Hosting = rumah untuk website kamu |
Buat bikin website yang bisa menunjukkan skill kamu sebagai freelance writer, kamu butuh keduanya.
1. Domain
Memilih nama website-mu adalah tugas yang susah-susah gampang. Namun, ini adalah langkah penting untuk mulai mengembangkan online presence. Kamu bisa mengikuti tips berikut untuk menemukan domain yang tepat.
- Keep it simple – cari nama yang mudah diingat dan dibaca. Contohnya: tikawidya.com merupakan versi pendek nama lengkap saya “Maria Kartika Widyamurti”. Dipendekin gini biar audiens lebih gampang ingat.
- Harus relevan – pilih nama domain yang relevan sama personal brand kamu. Misalnya: kalau kamu mau mengembangkan bisnis penulisan maka kamu bisa menempatkan keyword “menulis” dalam nama domain. Contoh: tikamenulis.com, tikamenulis.id, dan lain sebagainya.
- Harus pendek – semakin pendek semakin mudah diingat. Kalau bisa jangan bikin domain yang memuat lebih dari 15 huruf.
Perhatikan! Nama domain adalah hal pertama yang akan dilihat calon klien saat mengunjungi website. Jadi, pastikan nama domain-mu mudah diingat, relvan dan mudah ditemukan.
2. Hosting
Setelah kamu dapat nama domain, maka selanjutnya kamu bisa membeli nama sekaligus hosting di provider hosting Indonesia.
Ini beberapa langkah mudah menggunakan layanan hosting yang bisa kamu ikuti:
- Pikirin kebutuhan kamu dulu – Pertimbangan berapa banyak traffic yang kamu inginkan dan seberapa kompleks websitemu. Ini akan membantumu menentukan jenis hosting yang tepat.
- Pilih provider yang terpercaya – Cek testimoni dan coba tanya-tanya dulu ke temen, saudara, keluarga apakah mereka punya rekomendasi.
- Siapkan budget – Pilih paket hosting murah yang sesuai dengan budget kamu sendiri.
- One stop solution – Cari provider yang bantu kamu ngurusin domain dan hosting sekaligus. Biasanya bentuknya sudah satu paket. Jadi, kamu beli hosting sekalian beli domain murah meriah.
- Email bisnis – Lebih bagus lagi kalau kamu pilih layanan yang juga menyediakan email bisnis. Email bisnis personal bikin kamu terlihat ekstra profesional lagi di hadapan klien. Ini bisa jadi tambahan penting untuk bisnis penulisanmu.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini kamu dapat dengan mudah menemukan provider yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu.
Sedikit Tips: Kamu bisa pakai layanan IDwebhost yang menurut saya menawarkan paket terlengkap dan termurah se-Indonesia. Untuk freelance writer, pilih Paket Cute aja. Kamu sudah dapat gratis domain plus hosting dengan traffic sampai 30.000 pengunjung per bulan.
3. Konten
Bikin konten untuk situs web pribadi mungkin tampak menakutkan di awalnya, tetapi setelah mulai kamu pasti akan merasa senang. Berikut adalah beberapa langkah mudah yang bisa kamu ikuti:
1. Tentukan tujuanmu dulu – Pikirkan tentang apa yang ingin kamu capai dengan websitemu. Apakah kamu ingin memamerkan karya, mempromosikan bisnis, atau sekadar membagikan pemikiran kepada dunia? Setelah kamu punya gagasan yang jelas, maka kamu akan mendapatkan gambaran isi kontenmu.
2. Pilih niche – Tentukan topik yang ingin kamu kejar di situs web. Topik bisa apa saja mulai dari perjalanan, makanan, hobi hingga teknologi. Memilih niche akan membantumu membuat konten yang tertarget.
3. Buat content plan – Rencanakan konten yang ingin kamu buat. Pastikan untuk membuat jadwal dan menaatinya untuk memastikan ketersediaan konten secara konsisten.
4. Tulis konten berkualitas – Saat membuat konten, fokuslah pada kualitas daripada kuantitas. Pastikan konten kamu ditulis dengan baik, informatif, dan menarik. Gunakan gambar dan media lain untuk menyempurnakan konten dan membuatnya lebih menarik secara visual.
5. Promosikan konten Anda – Setelah membuat konten, promosikanlah konten kamu. Bagikan konten di media sosial dan platform online lainnya untuk meningkatkan visibilitas dan menarik pembaca baru.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat mulai membuat konten untuk situs web pribadi dan membangun online presence yang kuat. Ingatlah untuk tetap fokus, konsisten, dan buat konten yang relevan dan berharga bagi audiens yang akan jadi klien kamu di masa depan.
Website Bikin Kamu Kebanjiran Klien
Membuat situs web adalah langkah penting dalam membangun online presence-mu. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat membuat situs web yang membantumu tampil menonjol di market freelance dan pastinya kebanjiran klien.
Kendati demikian, ingatlah untuk selalu memperbarui situs web kamu dan terus memberikan value kepada audiens untuk membangun brand pribadi yang kuat dari waktu ke waktu. Selamat mencoba, writers! Good luck!