5 Format dan Aturan Penulisan Novel di Word
Memulai menulis novel tentu memerlukan semangat dan ide yang meluap-luap. Namun, tak hanya itu, penulisan yang rapi dan sesuai standar juga tak kalah pentingnya, lho! Terutama jika kamu berencana untuk menerbitkan karyamu kelak. Nah, bagi kamu yang memilih Microsoft Word sebagai teman setia dalam menulis, ada 5 format dan aturan penulisan novel yang perlu kamu ketahui agar tulisanmu terlihat profesional. Yuk, belajar bareng agar karyamu tak hanya menarik dari segi cerita, tapi juga tampilannya!
5 Format dan Aturan Penulisan Novel di Microsoft Word
Pertama-tama, kamu harus tahu dulu format penulisan novel yang tepat. Cobalah setting halaman dokumenmu dengan standar penulisan di bawah ini. Pastikan semua halaman menggunakan format yang sama. Jadi, kamu tidak akan perlu menggantinya lagi nanti.
- Font: Pilih Times New Roman. Font ini mudah dibaca dan sering menjadi standar dalam industri penerbitan.
- Ukuran Font: Untuk isi cerita, gunakan size 12pt. Sementara untuk judul novel, gunakan size 28. Jika ada sub-judul atau bab, gunakan size 14.
- Paragraf: Aturlah teks dengan ‘justify’ agar rata kiri dan kanan, memberikan tampilan yang rapi pada setiap halaman.
- Spasi: Gunakan spasi 1,15 untuk kenyamanan pembaca.
- Ukuran Kertas: Gunakan ukuran A5 atau ukuran buku novel standar seperti 13 x 19 cm atau 14 x 20 cm. Ukuran ini nyaman di tangan dan mudah untuk dibawa.
Komponen Penting dalam Format Novel
Image created by DALL-E 3
Setiap karya sastra, terutama novel, memiliki beberapa komponen penting dalam formatnya. Komponen-komponen ini berfungsi untuk memandu pembaca, merapikan tampilan, dan memberikan informasi tambahan tentang penulis. Mari kita telusuri lebih jauh masing-masing komponen tersebut:
1. Judul Novel
Judul menjadi “pintu masuk” pertama bagi pembaca. Jadi, judul harus dapat mencerminkan esensi cerita dan menarik minat pembaca untuk membuka dan membaca novel tersebut.
Contoh: “Laskar Pelangi” – Judul ini menarik perhatian karena kata “Laskar” biasanya diasosiasikan dengan kelompok atau pasukan, sementara “Pelangi” mencerminkan warna-warni dan harapan. Kedua kata ini bersama-sama menciptakan rasa ingin tahu tentang cerita di balik judul tersebut.
2. Daftar Isi
Meskipun tidak semua novel memiliki daftar isi, memiliki satu dapat membantu pembaca menavigasi cerita, terutama jika novel tersebut panjang atau terbagi dalam beberapa bagian atau bab.
Contoh:
Bab 1: Permulaan Cerita
Bab 2: Kenangan Masa Lalu
… dan seterusnya.
3. Sub-Judul/Bab
Bab membantu mengorganisir cerita dan memberikan tempat beristirahat bagi pembaca. Setiap bab biasanya berfokus pada tema atau peristiwa tertentu dalam cerita.
Contoh:
Bab 1: Permulaan Cerita – Di sini, kamu mungkin akan memperkenalkan karakter utama dan latar belakang mereka.
Bab 2: Kenangan Masa Lalu – Bab ini bisa berfokus pada kenangan atau flashbacks dari karakter utama.
4. Biodata Penulis
Fungsi biodata penulis adalah memberikan konteks tentang siapa penulis dan latar belakangnya. Ini memberikan kesempatan bagi pembaca untuk terhubung dengan penulis pada tingkat pribadi.
Contoh: “Dian adalah penulis muda asal Bandung. Ia telah menulis beberapa kisah pendek sebelum menerbitkan novel pertamanya. Dian memiliki kecintaan pada sastra dan musik, dan saat tidak menulis, ia sering ditemukan berkeliling kota dengan gitar kesayangannya.”
Tips Menerapkan Aturan Penulisan Novel
Image created by DALL-E 3
Ketika kamu telah memutuskan format penulisan untuk novelmu, ada beberapa hal penting yang perlu kamu ingat dan terapkan:
1. Konsistensi
Sebelum memulai menulis, setting dulu dokumen kamu dengan format yang akan kamu gunakan, dan pastikan kamu menerapkannya di setiap bagian novelmu. Kemudian, jangan lupa untuk memeriksa kembali apakah setiap halaman memiliki format yang sama.
2. Revisi
Kesalahan kecil bisa mengurangi kualitas bacaan dan mengganggu alur cerita. Jadi, setelah menyelesaikan menulis, beri jeda sejenak sebelum melakukan revisi. Biasanya, saya memberi jeda selama minimal 1 hari sebelum masuk ke proses swasunting. Dengan demikian, kamu bisa melihat kesalahan secara lebih objektif. Jika memungkinkan, minta bantuan teman atau editor profesional untuk memeriksa tulisanmu.
3. Backup
Teknologi bisa saja mengalami masalah, dan kita tidak ingin kehilangan hasil kerja keras kita karena hal tersebut. Jadi, usahakan untuk selalu menyimpan dokumenmu di lebih dari satu tempat.
Kamu bisa memanfaatkan layanan penyimpanan awan seperti Google Drive atau Dropbox. Selain itu, buatlah kebiasaan untuk menyimpan pekerjaanmu setiap kali melakukan perubahan penting.
Pro Tip: Untuk menghindari plagiasi, biasakan menyimpan tanggal penulisan novelmu dengan cara mengirim dokumen novel ke emailmu sendiri sebelum mengunggah atau mengirimnya ke penerbit. Dengan demikian, kamu punya bukti kuat dari tanggal tertulis di email bahwa kamu memang benar pemilik karya.
Setelah memahami berbagai format dan aturan penulisan novel di Microsoft Word, kini saatnya untuk segera menerapkannya dalam karya tulismu. Ingat, tampilan yang rapi dan profesional akan menambah nilai plus pada novelmu di mata para pembaca dan penerbit.
Jadi, jangan anggap remeh detil-detil kecil dalam aturan penulisan novel. Selamat menulis dan semoga karyamu sukses menyihir hati banyak orang, ya! Selalu percaya pada proses dan kreativitas yang kamu miliki. Happy writing!