Site icon Tika Widya

6 Tips Bikin Copywriting Jual Makanan yang Menghipnotis Lengkap dengan Contohnya

6 Tips Bikin Copywriting Jual Makanan yang Menghipnotis Lengkap dengan Contohnya

Pernah gak sih kamu merasa, hanya dengan membaca beberapa kata tentang makanan, perutmu mendadak berbunyi minta diisi? Atau, saat scrolling media sosial, kamu terhenti oleh iklan makanan yang bikin kamu ngiler berat? Nah, itu semua adalah hasil copywriting jual makanan yang berhasil menggoda imajinasi dan perut kita. 

Di artikel kali ini, aku mau kasih tahu rahasia di balik tulisan-tulisan menggugah selera itu. Kita akan bahas beberapa tips jitu dan aku juga akan kasih contoh nyata yang bisa langsung kamu aplikasikan. 

Siap-siap ya, karena setelah ini, kamu bisa jadi copywriter yang ahli dalam meracik kata-kata yang lezat dibaca dan efektif untuk menjual. 

1. Kenali Dulu Target Audiens Kamu

Pertama, ada satu hal esensial yang harus kamu pahami sebelum mulai menulis apapun yaitu, mengenal siapa target audiens produkmu. 

Target audiens adalah kumpulan orang yang paling mungkin tertarik untuk membeli produk yang kamu tawarkan. Mereka adalah sasaran utama sekaligus alasan kenapa produk kamu itu dibuat. 

Kalau kamu kenal siapa mereka, apa kebutuhan dan keinginan mereka, bahkan sampai gaya hidup dan kebiasaan konsumsinya, maka kamu bisa membuat copywriting makanan yang lebih tepat sasaran.

Cara mapping atau memetakan target audiens bisa dimulai dengan bikin yang namanya buyer persona. Ini tuh bentuknya seperti tabel penokohan kalau kamu suka menulis novel atau fiksi secara umum. Cek contohnya, deh! 

Contoh template Buyer Persona

Biasanya, semakin detail ngisinya, maka semakin dekat atau semakin kenal juga kamu sama target audiensmu. Buat cari detail-detail penting, coba tanyain beberapa orang kenalan yang mungkin sesuai dengan gambaran target marketmu. 

Mulailah dengan pertanyaan-pertanyaan dasar seperti umur, jenis kelamin, pendapatan, hobi, dan lain-lain. Dari sana, kamu bisa tambah dalam lagi dengan memahami motivasi beli mereka, preferensi, dan tantangan yang mereka hadapi.

Setelah kenal target audiensmu dengan baik, kamu bisa aplikasikan pengetahuan ini ke dalam copywriting.  

Misalnya, kalau produk kamu adalah snack sehat, target audiensmu mungkin adalah orang-orang yang peduli dengan kesehatan, suka olahraga, dan berusia antara 20-35 tahun. Mereka ini mungkin lebih sering mencari informasi tentang diet sehat dan kebugaran di internet. 

Dengan memahami hal ini, kamu bisa masukin kata-kata “diet sehat” dalam copywriting-mu untuk menarik audiens dan menyentuh kebutuhan serta keinginan mereka secara spesifik.

2. Sesuaikan Gaya Copywriting dengan Target Audiens 

Selanjutnya, setelah kamu paham siapa target audiensmu, kamu harus menyesuaikan gaya copywriting bisnis makanan kamu dengan audiens tersebut. Ini penting sebab setiap kelompok punya karakteristik dan preferensi yang berbeda dalam menerima informasi.

Coba cek contoh berikut ini: 

Warung MK Jangan Pedes adalah sebuah warung makan lokal di Mojokerto. 

Warung ini mengetahui bahwa kebanyakan dari pelanggannya adalah warga kabupaten Mojokerto yang cenderung lebih nyaman dengan bahasa sehari-hari yang mereka gunakan. 

Oleh karena itu, dalam setiap postingan di media sosial, Warung MK menggunakan gaya bahasa yang santai dan familiar sehingga mirip dengan cara warga sekitar berkomunikasi. Bahkan, mereka sesekali menggunakan dialek jawa atau slang khas Mojokerto untuk menambah keakraban.

Pendekatan seperti ini membuat konten mereka terasa lebih dekat dan personal. Pelanggan tidak merasa seperti sedang diserang dengan iklan. Mereka malah terasa ngobrol sama teman. Dan ini adalah contoh yang bagus dari penerapan gaya copywriting yang sesuai dengan audiens target.

3. Tunjukin Keunikan Produk

Langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa audiensmu tahu apa yang membuat produk kamu spesial. Di sinilah pentingnya menonjolkan Unique Selling Proposition (USP) atau Keunikan Jualan Produk.

USP adalah faktor atau keunggulan yang membedakan produkmu dari kompetitor. 

Contoh USP itu seperti: rasa yang unik, kemasan ramah lingkungan, atau mungkin komitmenmu pada kualitas bahan lokal. Pilih salah satu yang paling menonjol, itulah USP produkmu.  USP  merupakan alasan mengapa audiens harus memilih produkmu daripada yang lain.

Cara menempatkan USP dalam copywriting itu harus strategis dan menarik. 

Misalnya, jika produkmu adalah granola buatan tangan yang menggunakan 100% bahan organik lokal, maka USP-nya adalah keberlanjutan dan dukungan terhadap petani lokal. 

Kamu bisa menuliskan ini dalam copywriting-mu:

“Ada kebaikan dalam tiap gigitan Granola SehatKu yang memberi nutrisi tubuh sambil mendukung kehidupan petani lokal kita. Dibuat dengan bahan organik terpilih dari ladang-ladang terbaik di Indonesia, setiap pembelian adalah langkah kamu menuju dunia yang lebih baik.”

Nah, kelihatan kan USP-nya? 

Dengan cara ini, kamu memberikan nilai-nilai yang relevan dengan audiens. Ini membuat produkmu terlihat baik dan terasa baik sehingga orang lebih cenderung untuk membelinya dan bahkan bertransformasi jadi pelanggan setia.

4. Pakai Detail Sensorik di Copywriting Jual Makanan

Detail sensorik adalah teknik penulisan yang menggambarkan sesuatu dengan mengandalkan pengalaman indera—seperti penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan pengecapan—untuk menciptakan gambaran yang hidup dalam benak pembaca. 

Teknik ini sangat efektif dalam menarik perhatian dan memantik emosi, karena memungkinkan audiens untuk ‘merasakan’ deskripsi produk makanan melalui pengalaman sensorik mereka sendiri.

Dalam konteks copywriting, detail sensorik membantu mengkonversi kata-kata menjadi pengalaman yang kaya dan memikat. Ini mengubah teks yang dibaca audiens jadi sesuatu yang lebih dari sekadar menerima informasi. 

Adanya detail sensorik bikin membaca copywriting itu jadi  sebuah pengalaman yang dapat dirasakan, diingat, dan depresiasi secara emosional.

Contoh penerapannya gimana ya? 

ProdukContoh Copywriting Tanpa Detail SensorikContoh Copywriting dengan Detail Sensorik
Cokelat PremiumCoba cokelat premium kami yang lezat.Cokelat premium leleh di mulut, dan punya aroma kakao yang kaya serta tekstur yang halus. Nikmati harmonisasi rasa yang memuaskan setiap gigitan.
Es Krim VanilaEs krim vanila kami sangat menyegarkan.Setiap suapan membawa kelembutan vanila asli yang menyegarkan dan menyejukkan, lumer di mulut, sempurna untuk hari yang panas.
Kopi ArabikaMinum kopi Arabika kami untuk energi Anda.Wanginya seperti mimpi, kopi Arabika kami punya aroma dan citarasa kopi yang kuat serta mampu membangkitkan semangat, ideal untuk memulai hari Anda.
Pizza PepperoniPizza pepperoni kami sangat populer.Lapisan pepperoni yang gurih, keju mozarella yang molor sampai ke meja sebelah, dan saus tomat yang kaya rasa, semua berpadu sempurna dalam satu gigitan Pizza yang memuaskan.

Kerasa kan bedanya? Mana yang menurutmu lebih engaging buat pembaca? 

5. Hipnotis Audiens dengan Aliterasi

Aku punya rahasia yang bikin copywriting-mu bisa membius audiens, yaitu menggunakan aliterasi. 

Aliterasi adalah gaya bahasa yang melibatkan pengulangan suara konsonan di awal kata-kata yang berdekatan atau yang memiliki irama yang serupa, sehingga menciptakan efek yang enak didengar dan mudah diingat.

Nah, aliterasi itu seperti musik dalam kata-kata. Teknik penulisan ini membantu mengatur tempo dan ritme dalam kalimat sehingga membuat pesan yang kamu sampaikan lebih mudah masuk ke benak audiens. 

Dalam copywriting, menggunakan aliterasi bakal bikin brand dan produkmu terdengar lebih unik dan menarik.

Jadi, gimana cara pakai aliterasi yang benar?

  1. Pilih Kata yang Tepat – Awali dengan menemukan kata-kata yang krusial untuk pesanmu dan memiliki konsonan yang bisa diulang. Misalnya, untuk kopi, kamu bisa memilih kata seperti “krem”, “klasik”, atau “kehangatan”.
  2. Ciptakan Irama – Gunakan kata-kata tersebut untuk membentuk frasa yang ritmis. Contoh: “Kopi Krem, Klasik Kehangatannya”.
  3. Terapkan dalam Berbagai Media – Masukkan aliterasi ini dalam tagline, judul, atau bahkan dalam isi kontenmu. Ini akan membuat audiens lebih mudah mengingat dan mengasosiasikan ritme tersebut dengan brandmu.

Contoh copywriting makanan yang menggunakan aliterasi:

Memanfaatkan aliterasi bisa meningkatkan daya tarik estetis teksmu. Dan, yang terpenting, aliterasi juga secara psikologis lebih menarik perhatian dan meninggalkan kesan mendalam. 

6. Kalimat Copywriting Tidak Boleh Terlalu Panjang

Saat membahas copywriting, ada satu prinsip penting yang harus selalu diingat: jangan buat kalimatnya terlalu panjang. 

Kenapa? Karena di dunia yang serba cepat ini, perhatian pembaca itu mahal harganya. Kalimat yang panjang dan berbelit-belit bisa bikin pembaca cepat bosan dan akhirnya meninggalkan pesanmu sebelum sampai ke poin utama.

Cek dulu tips aku untuk membuat kalimat yang efektif dan tidak terlalu panjang ini!

  1. Fokus pada Pesan Utama – Sebelum menulis, tentukan apa pesan utama yang ingin kamu sampaikan. Ini akan membantu menghindari informasi yang tidak perlu.
  2. Gunakan Kata Kerja yang Kuat –  Pilih kata kerja yang menunjukkan aksi atau keuntungan langsung, sehingga meningkatkan impact kalimat.
  3. Hindari Penggunaan Kata Penghubung yang Berlebihan – Kata-kata seperti “dan”, “serta”, “namun” bisa membuat kalimat menjadi panjang dan rumit. Gunakan bila perlu saja.
  4. Edit dan Edit Lagi – Setelah menulis, baca kembali dan lihat apakah ada kata atau frasa yang bisa dipersingkat atau dihapus tanpa mengubah makna.

Coba lihat perbandingan antara kalimat copy yang terlalu panjang vs yang sudah diringkas ini. 

ProdukSebelumSesudah
Es Krim Vanila“Cicipi kelezatan dari es krim vanila kami yang dibuat dengan bahan-bahan alami dan berkualitas tinggi, sempurna sebagai teman santai Anda di akhir pekan.”“Nikmati es krim vanila alami kami—sempurna untuk santai akhir pekan.”
Kopi Arabika“Rasakan sensasi membangkitkan semangat dari secangkir kopi Arabika kami yang diproses dengan hati-hati dan memiliki cita rasa yang kaya dan kompleks.”“Segarkan pagi Anda dengan kopi Arabika kaya rasa.”
Pizza Margherita“Datang dan coba pizza Margherita buatan kami yang menggunakan saus tomat segar dan keju mozzarella asli, sempurna untuk dinikmati bersama keluarga dan teman-teman.”“Santap pizza Margherita segar—ideal untuk momen bersama.”
Smoothie Buah“Nikmati smoothie buah segar kami yang dibuat dari campuran buah-buahan segar pilihan, kaya vitamin dan nutrisi, cocok untuk menunjang gaya hidup sehat Anda.”“Cegah dehidrasi dengan smoothie buah segar kami, penuh vitamin!”

Mana yang lebih enak dibaca?

Pesan untuk Penulis

Itu dia beberapa tips yang aku kumpulkan dari pengalamanku jadi copywriter selama lima tahun ini. Semoga cukup insightful buat kalian yang pengen jadi copywriter. 

Kunci untuk menjadi copywriter yang hebat adalah semangat untuk terus belajar dan berlatih. Jangan pernah puas dengan skill yang saat ini kamu miliki; selalu ada ruang untuk berkembang dan menjadi lebih baik lagi.

Aku paham, terkadang perjalanan ini bisa terasa berat dan penuh tantangan. Tapi percayalah, setiap upaya yang kamu lakukan hari ini akan membawamu semakin dekat dengan impianmu. 

Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai gaya dan teknik penulisan. Dan yang terpenting, jangan pernah menyerah!

Untuk kamu yang ingin terus mendapatkan inspirasi dan update tentang kelas menulis yang bisa membantumu meningkatkan keahlianmu, jangan lupa untuk follow Instagram aku di @tikawidya.writer. Di sana, aku sering membagikan tips menulis dan informasi seputar jadwal kelas menulis yang aku adakan. 

Terima kasih sudah membaca 6 tips copywriting jual makanan ini. Sampai jumpa di artikel berikutnya!

Exit mobile version