Apa itu Tema Cerita? Definisi dan Contohnya
Dalam penulisan fiksi, tema sebuah cerita adalah garis besarnya. Dalam artian tema adalah konsep yang dibahas dan diulang-ulang di dalam rangkaian cerita dan sering diperkuat oleh motif.
Tema cerita kamu bisa sangat luas seperti ‘cinta’ atau ‘kesepian’. Namun, kamu juga bisa menggunakan tema yang lebih spesifik contohnya perilaku manusia, sifat yang serakah, dan lain sebagainya.
Lebih daripada itu, tema akan memandumu untuk menciptakan momen yang melibatkan pembaca sekaligus memperdalam makna cerita.
Tema bukan sekadar tambahan yang bagus untuk sebuah cerita: kamu bahkan dapat mengatakan bahwa tema adalah pusatnya.
Sebuah cerita tanpa tema akan menjadi karya tanpa fokus, tanpa tujuan mengitari berbagai topik acak.
Tidak setiap fiksi perlu mengatakan sesuatu yang inovatif, tetapi kisah yang bagus akan memiliki setidaknya satu tema sentral, supaya keseluruhan ceritanya menjadi kohesif.
Jadi, mari kita lihat mengapa tema itu penting dan bagaimana kamu dapat mengetahui apa tema dari sebuah cerita.
Tema Membuat Cerita Menjadi Universal
Semua kisah biasanya bercerita tentang kondisi manusia atau nilai-nilai kemanusian. Meskipun mungkin tokoh-tokohnya tidak berasal dari dunia manusia, semua tokoh biasanya terikat oleh kebenaran universal atau umum dalam kemanusiaan.
Misalnya saja: The Lord of The Rings.
Kendati kebanyakan tokohnya bukan dari ras manusia. Nilai-nilai yang diperjuangkan oleh masing-masing tokoh tetaplah nilai-nilai kemanusiaan.
Terlebih lagi, ceritanya sendiri tersentral pada tema from zero to hero, di mana Frodo sebagai tokoh utama yang sebenarnya adalah hobbit biasa harus melakukan perjalanan penuh pengorbanan demi menyelamatkan dunia.
Tema Membuat Penulis Dapat Menyampaikan Ide Kompleks dalam Sebuah Cerita
Terkadang, tema sebuah buku akan berbentuk hipotesis di mana ceritanya sendiri adalah sebuah eksperimen. Dalam artian, writer biasanya memulai penggalian ide dari kata “Seandainya…”
Di sini, writer memiliki kesempatan untuk menggunakan karakter sebagai studi kasus tentang perilaku manusia, memeriksa, misalnya, bagaimana orang yang berbeda bereaksi terhadap peristiwa yang sama.
Contohnya: The Maze Runner
Maze Runner adalah cerita yang mengurung tokoh-tokohnya dalam sebuah Maze di mana kemudian pembaca dapat melihat respon setiap tokoh terhadap peristiwa yang terjadi di dalam maupun di luar Maze.
Tema Dapat Menyatukan Rangkaian Naratif yang Terpisah
Tidak semua buku memiliki fokus pada satu tokoh atau misi. Banyak novel dan antologi mengandung banyak narasi atau sudut pandang yang tampaknya tidak berhubungan namun menjadi satu hanya oleh tema yang sama.
Contohnya: Game of Thrones
Setiap chapter Game of Thrones ditulis dari sudut pandang tokoh-tokoh yang berbeda. Namun, karena tema dan alurnya terjalin sempurna, pembaca masih dapat memahami narasi yang berbeda ini sebagai suatu kesatuan.
Semoga postingan blog ini membantu kamu memahami tema dan fungsinya dalam sebuah menulis fiksi. Semangat menulis, writers!