Kerja ala Digital Nomad Bareng ASUS Expertbook B5 Series
Semua orang pasti punya hubungan benci dan cinta dengan pekerjaannya. Benci disuruh-suruh atasan tapi cinta saat menerima gajinya. Yakin mau terjebak dalam toxic relationship ini selamanya?
Paling tidak, itulah yang saya tanyakan kepada diri sendiri sebelum mengucapkan selamat tinggal pada dunia perkantoran.
Tentu saja, kamu tidak harus mengikuti jejak saya yang lalu serta merta resign dari kantor. Karena kalau dipikir-pikir, ini mungkin keputusan paling impulsif dalam hidup saya. Apalagi, setelah saya tahu bahwa hidup sebagai digital nomad itu tak selamanya berisi pelangi dan senja terindah yang pernah saya lihat seumur hidup.
So, it really did not last forever. Bukan hanya karena pandemi yang tiba-tiba menutup pintu perjalanan, tapi justru karena dulu saya tidak punya rencana matang dalam menjalani hidup sebagai digital nomad.
Jadi, jika kamu bertanya-tanya bagaimana cara menjadi digital nomad seumur hidup, mungkin saya akan menjawab tidak tahu. Pasalnya, yang saya tahu hanyalah apa saja yang TIDAK BOLEH LUPA disiapkan saat henshin menjadi pejuang kata-kata yang hidup nomaden.
Lebih daripada itu, saya juga tahu bahwa kamu pasti tidak ingin melakukan ini semua tanpa ASUS Expertbook B5 Series sebagai senjata pamungkas.
Sebuah Cerita Super Singkat Tentang Rencana yang (Tidak) Matang
“Aku sing metu tekan Yo Wis Ben! Guduk kon kabeh sing ngetokno aku!”
Di bayangan saya, adegan keluar dari kantor itu harusnya sedramatis dialog Bayu Skak di film Yo Wis Ben. Dalam bahasa Indonesia, kutipan ini kurang lebih artinya: “Aku yang keluar dari Yo Wis Band! Bukan kalian yang ngeluarin aku!”
Tapi, realita memang biasanya melenceng jauh dari film. Alih-alih keluar dengan dramatis, saya hanya menyampaikan surat resign dalam damai lalu langsung bebas pada beberapa pekan berikutnya.
Untungnya, saya tinggal di lingkungan yang serba suportif terhadap keputusan saya bertualang. Bukannya menahan, Ibu saya malah bertanya: “Kon opo butuh sangu?” Senyum langsung merekah lebih lebar di wajah saya. Ternyata, mereka mendukung!
Dengan saweran yang cukup oke dan tabungan yang lumayan, saya mengemas perbekalan perdana secara serampangan. Bodo amat-lah! Yang penting sampai ke Pulau Bali dulu!
Jadi, saya pamit ke Ibu dan seluruh keluarga dengan bernyanyi lagunya Emilia.
“I’m a big-big girl in a big-big world, it’s not a big-big thing…”
Acara yang niatnya penuh haru ini langsung disambut Ibu dengan teriakan, “Kon nyanyi opo? Ibumu ra ngerti English!”
Impian Jadi Digital Nomad
Penting untuk mengerti bahwa keinginan saya menjadi digital nomad berasal dari:
- Quarter-life crisis yang nggak kelar-kelar.
- Perasaan tidak cocok berada di lingkungan kantor.
- Keinginan melihat dunia.
- Mimpi bisa kerja santai sambil jalan-jalan.
- Kepercayaan diri bahwa saya bisa menghasilkan cuan dari menulis di mana saja.
Selain itu, saya juga percaya bahwa 2019 adalah tahun yang tepat untuk mulai berbisnis sendiri. Dan, jangan salah! Meski pandemi membuat saya menyerah, saya kenal banyak orang yang berhasil menjalani hidup sebagai digital nomad bahkan di masa pandemi.
Jangan Lakukan 5 Hal Ini Kalau Mau Jadi Digital Nomad!
Bicara soal pandemi yang tampaknya akan berakhir, 2022 bisa jadi kesempatan yang pas untuk hengkang dari pekerjaan tetapmu. Namun, saya yakin kamu tidak akan bisa bertahan di dunia digital nomad jika melakukan kesalahan yang sama seperti saya.
Daftarnya banyak tapi saya akan meringkasnya menjadi 5 kesalahan utama yang membuat saya gagal jadi digital nomad, yaitu:
- Tidak membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang yang baik – Akhirnya jadi sibuk sendiri dengan manajemen hidup yang dituntut serba cepat.
- Tidak mempertimbangkan destinasi dan fasilitas penginapan – Perhatikan apakah hostel yang kamu pilih menyediakan WiFi, ya! PENTING!
- Mengabaikan perhitungan waktu saat bekerja sambil jalan-jalan – Kadang sibuk nongkrong di pantai lalu lupa deadline.
- Membawa terlalu banyak barang – Otomatis bikin carrier bag jadi sesak dan mengurangi mobilitas.
- Pergi bertualang tanpa ASUS Expertbook B5 Series – Penyesalan terdalam karena laptop yang satu ini tentu bisa mengubah ending cerita saya.
Kenapa Digital Nomad Harus Pakai ASUS Expertbook B5 Series?
Sebelum kamu buru-buru packing buat menjalani mimpi digital nomad, pastikan dulu kamu sudah punya laptop sebagai senjata andalan kaum pekerja lepas. Nah, ASUS Expertbook B5 Series merupakan pilihan paling tepat untuk freelance writer yang ingin bekerja sambil jalan-jalan.
Mengapa demikian? Baca terus ulasan yang diselingi dengan berbagai pengalaman lapangan dari mantan digital nomad ini!
1. ASUS Expertbook B5 Series Bikin Kamu Mobile Bagai Baling-Baling Bambu
Mobilitas adalah hal utama yang harus kamu pikirkan saat memilih jalan ninja digital nomad. Pasalnya, kamu butuh untuk selalu berpindah-pindah tempat. Dan lebih daripada itu, kamu harus melakukannya dengan cepat.
Seandainya waktu itu saya punya ASUS Expertbook B5 Series, mungkin saya tidak akan sering bermasalah dengan pemilik hostel karena sering kelamaan beres-beres barang di waktu checkout.
Dengan ASUS Expertbook B5 Series, kamu tentu tidak akan mengalami kejadian tersebut. Pasalnya, laptop yang satu ini memang didesain khusus untuk mobilitas.
Bobotnya hanya 1 kg saja dan sudah menggunakan magnesium-aluminium alloy yang tangguh berhadapan dengan badai. Meski kamu harus buru-buru memasukkannya ke dalam carrier/tas yang sudah penuh sesak, kamu tidak perlu khawatir laptopmu rusak.
Terlebih lagi, ASUS Expertbook B5 Series sudah punya sertifikat uji ekstrem dengan standar militer AS. Jadi, kamu bebas membawanya ke puncak gunung tertinggi atau ke dasar laut sekalipun.
2. Bikin Kamu Jadi Populer di Komunitas Digital Nomad
Kalau buat banyak orang teman itu penting, tapi buat digital nomad teman itu wajib. Oleh karena itu, meraih popularitas di kalangan digital nomad menjadi krusial untuk dapat bertahan hidup sekaligus mencari tambahan cuan di dunia yang keras ini.
Ada dua cara meraih popularitas di kalangan petualang. Yang pertama jelas kamu harus punya pengalaman travelling lebih banyak dari mereka. Ini dibuktikan dengan paspor yang penuh berisi cap antar negara maupun foto-foto terbaik.
Kalau kamu masih pemula, kamu tentu belum punya foto sebanyak itu. Jadi, untuk meraih popularitas yang bisa kamu lakukan adalah memamerkan senjata pamungkas. High tech means high gain.
Jika saya punya ASUS Expertbook B5 Series Flip, maka saya pasti bisa pamerin layar laptop canggih yang dapat diputar hingga 360 derajat itu sehingga mereka semua terngaga.
Well, tidak hanya bikin iri, laptop convertible ini juga tentunya akan memudahkan pekerjaan freelancing karena memungkinkanmu untuk berkolaborasi dengan freelancer lain tanpa batas.
3. Bisa Kerja Meski Nggak Ada Colokan
Digital nomad itu sebenarnya juga sering terpaksa tidak tidur di kasur. Kadang di stasiun, kadang di terminal, kadang malah duduk-duduk saja di depan mini market 24 jam. Biasanya, saya terpaksa bersahabat dengan kondisi ini saat lupa booking kamar di high season atau ketika dompet menipis.
Lalu, apakah klien peduli dengan kondisi saya? Oh, tentu tidak! Deadline tidak akan mundur hanya karena saya tidak bisa tidur di kasur atau nongkrong di kafe. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa laptop yang kamu pakai mampu bertahan lama meski tidak ada colokan.
Dalam hal ini, saya akui ASUS Expertbook B5 Series sangat sempurna. Pasalnya, laptop tersebut dapat bertahan 14 jam hanya dengan satu kali charge. Jadi, saat terpaksa ngemper, kawan nomaden tidak perlu khawatir harus berhenti bekerja selama tidak lupa membawa ASUS Expertbook B5 Series.
4. Kirim Data Secepat Kaburnya Si Mantan
Perlu kamu ketahui bahwa laptop bisnis ASUS ExpertBook B5 sudah diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics. Dalam artian, laptop ini memberikan performa yang super cepat.
Lebih daripada itu, ASUS Expertbook B5 Series memiliki protokol WiFi 6 yang memungkinkanmu untuk mengirim data secepat dan sestabil kaburnya mantan dari hadapanmu.
Tentu saja, ini sangat penting buat para freelancer yang kadang harus buru-buru mengirim hasil kerja sebelum mengejar pesawat ke tempat lainnya, bukan?
5. Meeting Tanpa Gangguan Suara
Dulu, saya suka sebel saat ada suara-suara yang mengganggu saat harus meeting dengan klien. Namun, hal ini tidak bisa dihindari kalau kamu kerjanya memang sambil jalan-jalan. Nggak mungkin juga kan kamu menyuruh semua orang di cafe untuk diam saat kamu sedang bekerja?
Untungnya, ASUS Expertbook B5 Series punya fitur yang bernama two-way AI noise-cancelling. Fitur ini bekerja dua arah untuk meminimalisir noise saat kita sedang bertelekonferensi. Dengan demikian, cuan bisa jalan terus karena kamu tidak akan salah menerima brief karena terganggu berisik yang lalu lalang.
6. Bebas Pilih di Antara 2 Opsi Menawan
Memenuhi impian para digital nomad yang bisnisnya selalu sambil jalan-jalan, ASUS Expertbook B5 Series hadir dalam dua pilihan yaitu clamshell (B5302CEA) dan flip/convertible (B5302FEA). Di sini, writer bisa pilih sendiri mau laptop yang bisa dibuka hingga 180 derajat saja atau sekalian yang sampai 360 derajat.
Pertimbangkan apakah kamu suka yang klasik atau kamu butuh praktis berkolaborasi dalam tim saat memilih, ya!
Akhir Kata
Dulu, pandemilah yang utamanya memaksa saya untuk pulang (selain kehabisan uang). Namun, seiring membaiknya kondisi dunia, saya jadi berpikiran untuk bekerja sambil jalan-jalan sekali lagi.
Seandainya dulu saya punya ASUS Expertbook B5 Series, mungkin perjalanan digital nomad akan terasa lebih mudah. Jadi, jangan lakukan kesalahan yang sama karena senjata rahasia ini jelas bisa mengubah ending cerita kamu jadi lebih happy.
Jadi, gimana? Sudahlah, jangan dipikir lagi! Kemasi ASUS Expertbook B5 Series milikmu sekarang juga! Jangan tunggu kapan-kapan!