IndiHome Bikin Freelancer Jatuh Cinta dengan Aktivitas Tanpa Batas

Posted On Februari 26, 2022

“Halo? Tes… tes… bisa mendengar suara saya?” 

Jika kamu bekerja di bidang penulisan lepas, klien tidak akan mulai menyapamu dengan ‘selamat pagi’ atau siang, sore, malam. Apalagi, dalam sebuah meeting online! 

Bekerja sebagai penulis lepas selama lebih dari 3 tahun membuat saya menyadari ini. Bahkan ketika yang kamu temui adalah orang-orang dengan high profile, semuanya sama. Pasalnya, “bisa mendengar suara saya” tetap menjadi kalimat pembukaan yang rasanya wajib kamu dengar. 

Ini belum seberapa. Dalam kasus yang bukannya jarang, si pemilik suara akan sejenak menghilang setelah mengucapkan kalimat wajib itu. Kemudian, kamu mau tidak mau harus menunggu barang 10 menit sebelum beliau bisa menyambung kembali koneksi internetnya. 

Lupakan efektivitas waktu! Bekerja dengan koneksi internet yang terbatas akan membuatmu menunggu dan menunggu lebih lama lagi. Padahal, freelance writer termasuk kaum yang paling tahu bahwa waktu adalah uang. 

Bagaimana tidak? 10 menit yang berharga itu bisa kamu zap jadi setidaknya 100 kata dalam sebuah artikel. Namun, kamu malah menghabiskannya untuk menunggu. 

Lebih parah lagi, kalau ternyata gangguannya berasal dari koneksi internet kamu sendiri! 

Ini yang paling bikin kesal. Pasalnya, freelance writer tidak hanya perlu bertemu dengan klien (yang sudah membayar jasa) melainkan juga calon klien (yang pasti akan menilai kamu dari kelancaran meeting perdana). 

Itulah mengapa saya paling tidak senang main-main dengan koneksi internet. Daripada mencari yang murah tapi putus-sambung ala pacaran sama zodiak yang tidak compatible, lebih baik memilih produk berkualitas yang mampu mendukung aktivitas tanpa batas seorang freelancer. 

Jatuh Cinta dengan IndiHome Pada Pandangan Pertama 

Saya samar-samar ingat bahwa kontak pertama yang saya lakukan dengan IndiHome terjadi di awal tahun 2020. Waktu itu COVID-19 masih merajalela dan tangan saya sedang gercep-gercepnya menghajar keyboard untuk mengisi konten-konten edukasi pandemi. 

Sesekali koneksi putus nyambung karena pada saat itu saya masih menggunakan internet desa. Mengganggu, sih! Namun, apa boleh buat. Terlebih lagi, saya tinggal di lokasi yang termasuk pelosok pulau Jawa alias lereng gunung. 

Kendati tenang dan sangat mendukung proses menulis, saya tetap saja harus berdamai dengan segala layanan pendukung yang mungkin tidak tersedia. 

Untungnya, di hari yang cerah itu, sebuah pesan menemukan saya. Ketika saya menengok smartphone, pesan itu ternyata berasal dari seorang sales marketing IndiHome. 

Sekali lihat price tag-nya sih langsung jatuh cinta, ya. Apalagi si sales IndiHome menawarkan beberapa paket yang memang menarik buat freelancer seperti saya: 

• Internet + bonus 300 menit telpon semua operator starts from Rp 275.000 untuk kecepatan 20 Mbps.
• Paket Khusus Gamer starts from Rp 385.000 untuk kecepatan 20 Mbps.
• Internet + TV Cable starts from Rp 315.000 untuk kecepatan 20 Mbps.
• Internet Aja starts from Rp 260.000 untuk kecepatan 20 Mbps.

*data ini diambil dari chat Whatsapp sales marketing IndiHome Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Harga dan speed-nya sendiri sudah sangat menggiurkan buat saya yang capek harus dealing dengan koneksi internet lama yang sering gangguan. 

Kendati demikian, terbersit keraguan terkait dengan lokasi saya yang jelas bukan di area metropolitan. Jadi, saya tidak berani berharap terlalu tinggi. Takut patah hati kalau gagal untuk kesekian kali. 

Namun, meski ada bimbang, keputusan sudah bulat. Seperti kata pepatah lama, “life is short, so give it a shot”. Jadi, saya mengangkat gawai dan membalas pesan itu dengan singkat, “Saya mau, Mas!” 

Pasang Internet Sampai ke Pelosok Desa 

Mungkin para teknisi IndiHome butuh perjuangan lebih untuk menjangkau rumah saya yang (literally) berada di tengah-tengah hutan. Namun, uniknya mereka tetap datang di hari berikutnya. Dalam hati, saya banyak-banyak bilang amin karena bersyukur. 

Satu dua ketukan berbunyi dari arah gerbang dan saya langsung tahu itu mereka. Bukan hanya karena kami memang sudah kontak-an, melainkan karena siapa lagi yang mau datang ke tempat ini kecuali mereka. 

Dengan cukup sigap, dua teknisi berseragam itu langsung berkeliling dan mencari cara untuk memasang internet di pedalaman ini. Harap-harap cemas, saya bersiap-siap mendengarkan kabar paling buruk sekalipun. 

“Mbak Tika, rumahnya terlalu jauh dari tiang terdekat.”

Sudah saya duga! Pupuslah harapan untuk mendapatkan koneksi yang lebih baik demi karir freelancer saya. Saat saya menepuk jidat dan mulai merengut kecewa, si teknisi melanjutkan. 

“Tapi, kita masih bisa narik kabel dari tiang terdekat, Mbak. Sudah saya ukur jaraknya 700 meter dari sini.”

Seketika saya bungah. Kendati demikian, saya memutuskan untuk lompat-lompat kegirangan dalam hati saja dan berusaha tetap tenang. 

Sore itu juga, para teknisi IndiHome membawa tambahan kabel dan susah payah melakukan pemasangan internet. Selanjutnya, sudah bisa kamu duga, pada malam harinya, koneksi internet IndiHome Paket Khusus Gamer 20 Mbps sudah bisa saya nikmati. 

Kenapa Ambil Paket Khusus Gamer Padahal Kamu Writer? 

Mungkin pertanyaan ini langsung muncul di benak writers karena saya memang bukan gamer. Jawabannya cukup mudah ditebak. 

Meeting secara daring dengan software apapun itu butuh internet yang tidak hanya cepat tapi juga stabil. Jadi, saya mengambil paket khusus gamer yang tentu saja menjamin kestabilan koneksi. 

Terlebih lagi, kamu sebenarnya membutuhkan koneksi yang mumpuni untuk bisa meeting online dengan nyaman. 

Jenis Meeting	Kebutuhan Koneksi
1:1 Video call meeting kualitas video 480p	Minimal 600 kbps
1:1 Video call meeting kualitas video 720p	Minimal 1.2 Mbps
Group video meeting	Minimal 1.0 Mbps
Group meeting dengan gallery view	Minimal 1.5 Mbps
Screen sharing saat meeting	Minimal 100 Kbps pada download dan upload.

Perlu kamu ingat, ini adalah kebutuhan minimalnya. Jadi, bagi saya yang mengejar kenyamanan dalam menjalani meeting bersama klien, tentu saya tidak ingin sekadar memenuhi minimal requirement. 

Dengan paket khusus gamer dari IndiHome, saya mendapatkan koneksi stabil dengan kecepatan 20 Mbps. Harganya memang sedikit lebih mahal dari paket internet saja, tapi karena sangat stabil saya tidak pernah ingin berpindah ke paket lainnya. 

Selama pakai IndiHome, keperluan meeting jadi lancar, bebas dari putus-sambung ala pacaran jarak jauh. 

Lebih daripada itu, ini akhirnya meningkatkan kepercayaan calon klien yang biasanya akan menjalin kerja sama penulisan full remote. Dengan demikian, saya bisa mengamankan proyek-proyek kerjasama dengan mereka. 

Langganan IndiHome Selamanya!  

Tidak ada akhir untuk cerita ini karena saya tidak punya rencana untuk menghentikan layanan IndiHome. Sampai sekarang dan mungkin selamanya, saya memilih untuk tetap bersama IndiHome. 

Apalagi, kini saya sudah bisa membuka meeting dengan berkata, “Hai! Selamat siang, kak” tanpa sibuk bertanya apakah mereka bisa mendengar suara saya. Sangat puas, tentu saja saya tidak mau berpindah ke lain hati. 

Perjalanan menjadi freelance writer nomor satu di dunia tentu membutuhkan lebih dari sekadar skill. Bidang pekerjaan yang super kompetitif ini menuntut saya untuk selalu berusaha mendapatkan layanan yang terdepan di segala lini. 

Bersama IndiHome, freelancer manapun bisa nyaman bekerja sekaligus mengamankan pendapatan. 

Baik itu jualan tulisan, desain, ilustrasi dan lain sebagainya, pilihlah koneksi internet terbaik IndiHome untuk aktivitas tanpa batas. Jadi, dari keheningan malam lereng pegunungan Arjuna Malang, saya berani berkata: IndiHome Mbois puol, lur! Klik di sini untuk mulai langganan IndiHome!