Budaya Universitas Harvard: Tradisi, Organisasi Mahasiswa, dan Beasiswa

Pernah nggak sih kamu berangan-angan bisa kuliah di Universitas Harvard? Harvard memang salah satu universitas paling prestisius di dunia yang jadi impian banyak orang. 

Kalau kamu salah satu dari mereka, atau mungkin kamu sedang dalam proses mencoba meraih beasiswa untuk bisa ke sana, artikel ini dibuat spesial buat kamu!

Di artikel ini, kita bakal ngulik soal budaya kuliah di Harvard. Kita bahas lengkap gimana kehidupan kampusnya, tradisi yang unik, dan bagaimana mahasiswa di sana saling berinteraksi dan tumbuh bersama. 

Jadi, buat kamu yang penasaran atau bahkan sedang merencanakan untuk melangkah ke Harvard, kamu berada di tempat yang tepat!

Kehidupan Asrama di Harvard

Di Harvard, tahun pertamamu bakal dimulai dengan tinggal di asrama yang letaknya deket banget sama Harvard Yard. Asramanya itu terbagi dalam beberapa kelompok besar yang disebut Yards, kayak Crimson, Elm, Ivy, dan Oak. 

Di sini, kamu bakal punya banyak kesempatan untuk bersosialisasi dan mengikuti berbagai aktivitas yang dirancang khusus buat mahasiswa baru.

Nah, penempatan asrama untuk mahasiswa baru bakal diatur oleh Kantor Dekan Mahasiswa. Mereka yang akan menempatkanmu di sebuah suite bersama mahasiswa lainnya. Jadi, kamu akan punya banyak kesempatan buat ngobrol dan kenalan. 

Asramanya punya berbagai jenis kamar, dari yang berdua sampe suite yang lebih besar. Beberapa suite punya kamar mandi sendiri, tapi kebanyakan sih harus berbagi kamar mandi dengan suite lain. Kamar single itu jarang ada, ya.

Selain punya teman se-suite, setiap mahasiswa baru juga jadi bagian dari grup yang disebut entryway, yang isinya sekitar 20 sampai 40 orang yang tinggal di lantai atau bagian yang sama di asrama.

BACA JUGA:   4 Kelas Menulis Skenario Online Terbaik yang Wajib Dicoba

Ada proktor mahasiswa baru yang tinggal di setiap entryway. Mereka bakal kasih bimbingan akademik, pribadi, dan sosial, plus ngatur acara dan kegiatan. Entryway kamu nantinya bakal jadi bagian dari salah satu dari empat Yards, yang membantu ciptain jaringan dukungan yang kuat buat mahasiswa baru.

Sistem Residential Community ini adalah salah satu tradisi terkenal di Harvard. Di semester kedua tahun pertamamu, ada acara khusus yang namanya Housing Day. Di sini, kamu bakal tahu House untuk tahun kedua kamu di salah satu dari 12 Rumah Harvard. Setiap House bisa menampung antara 350 sampai 500 mahasiswa. 

Kalau nggak mau masuk House, kamu bisa milih gabung ke Komunitas Dudley. Komunitas ini melayani komunitas kecil mahasiswa sarjana termasuk Mahasiswa Sarjana Tamu dan mahasiswa yang tinggal di luar kampus. 

Rumah-rumah dan Komunitas Dudley ini membantu menciptakan komunitas yang erat di dalam Kampus yang lebih luas. Kamu bakal dikenalin ke komunitas residensial unikmu ini pas Orientasi Mahasiswa Tahun Kedua.

Organisasi Mahasiswa di Harvard

Yuk, ngomongin tentang kegiatan di luar kelas di Harvard. Tahu nggak sih, belajar di kampus itu nggak cuma soal duduk manis di kelas dan catat-catat materi dari dosen. 

Ada banyak hal seru yang bisa kamu lakukan lewat kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan-kegiatan ini bisa bantu kamu mengembangkan bakat yang mungkin selama ini kamu nggak sadari, atau mencoba hal-hal baru yang bikin kamu tertarik.

Nah, di Harvard, ada lebih dari 450 organisasi mahasiswa yang siap menyambut kamu. Mau yang serius kayak politik atau debat, atau yang fun kayak tari dan fotografi, semua ada! Jadi, apa pun yang kamu suka, kamu bisa nemuin tempatnya di sini.

Yang keren dari Harvard itu, kamu juga bisa ikut program leadership and service. Ini kesempatan emas agar kamu bisa bantu orang lain sekaligus belajar banyak hal tentang diri kamu sendiri. 

BACA JUGA:   Aplikasi goKampus Hadirkan 5 Langkah Mudah Daftar Kuliah

Di awal-awal kamu gabung, ada yang namanya Global Day of Service. Ini semacam hari pengenalan dimana kamu diajak kenal dengan tetangga-tetangga di Cambridge dan Boston lewat aksi-aksi kecil yang bermanfaat. 

Dengan begini, kamu mulai langkah pertamamu di Harvard dengan memberi positif ke komunitas sekitar, dan ini jadi dasar buat kamu buat terus berbuat baik selama hidup.

Oh ya, ada juga Student Organization Center at Hilles. Tempat ini gede banget karena luasnya lebih dari 4600 meter persegi, loh.  Lokasi ini dibangun khusus buat aktivitas-aktivitas kehidupan mahasiswa. 

Jadi, kalau kamu di Harvard, nggak ada alasan buat nggak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler. Siapapun kamu, dan apapun minatmu, pasti ada tempat buat kamu.

5 Tradisi Penting di Harvard 

Sekarang, kita bakal ngomongin beberapa event yang merupakan tradisi dan budaya Universitas Harvard. Apa saja itu?

1. The Game

Pertama, ada “The Game”, pertandingan sepak bola tahunan antara Harvard dan Yale yang sudah ada sejak tahun 1875. Ini lebih dari sekadar acara olahraga karena kedua universitas punya rivalitas seumur hidup yang seru banget!

2. Cultural Rhythms

Lalu, ada “Cultural Rhythms”, sebuah festival yang merayakan keragaman etnis dan budaya dari mahasiswa Harvard. Di sini kamu bisa nemuin makanan, musik, tarian, dan seni dari berbagai organisasi mahasiswa, plus ada upacara penghargaan untuk Artis Tahun Ini. Keren kan?

3. Yardfest

“Yardfest” itu perayaan musim semi yang mencakup acara BBQ, musik live, dan menghadirkan bintang tamu terkenal. Ini saatnya buat kamu santai dan bersenang-senang bareng teman-teman.

4. ARTS FIRST

Ada juga “ARTS FIRST”, festival empat hari yang nunjukin bakat artistik dari mahasiswa, dosen, staf, alumni, dan afiliasi. Kamu bisa tampil, jadi relawan, atau ikutan berbagai bentuk seni, mulai dari opera, puisi, komedi, sampe seni publik. Ini kesempatan buat kamu nunjukin kreativitasmu!

BACA JUGA:   Cara Membuat Foto Profil Unik dengan Rupa.AI

5. Commencement Week

Terakhir, “Commencement Week”, minggu terakhir tahun akademik, saatnya lulusan terima diploma dan gabung ke fellowship orang-orang terdidik. 

Ini momen penuh kegembiraan dan kebanggaan, sekaligus refleksi dan rasa syukur. Ada banyak upacara dan acara, seperti Layanan Baccalaureate, Hari Kelas, dan Parade Alumni.

Jadi, di Harvard, kamu nggak cuma dapat ilmu dari buku atau dosen, tapi juga dari tradisi-tradisi unik yang bakal memperkaya pengalamanmu. 

Pastinya, ini bakal jadi kenangan yang nggak terlupakan selama hidupmu!

Bisa Ke Harvard Pakai Beasiswa!

Nah, buat yang lagi ngincer kesempatan kuliah di Harvard, ada banyak jalan yang bisa kamu tempuh lewat beasiswa

Beberapa pilihan beasiswa yang terbuka buat kamu, antara lain LPDP, Fullbright Scholarship, CIMB Asean Scholarship, dan Kirsten R. Lorentzen Award. 

Masing-masing beasiswa ini punya syarat dan keuntungan yang berbeda-beda. Jadi, kamu harus paham betul apa saja yang mereka tawarkan.

Tapi, mengerti syarat dan gimana cara dapetin beasiswa ini bisa jadi agak tricky. Maka dari itu, nggak ada salahnya loh kalau kamu coba minta insight atau konsultasi sama yang sudah pernah dapet beasiswa tersebut. Siapa tahu, mereka bisa kasih kamu tips dan trik praktis yang bisa meningkatkan peluang untuk terbang ke Harvard.

Kalau kamu bingung mau mulai dari mana, ada satu tempat yang bisa jadi solusi: Kobi Education

Ini adalah platform edu-tech yang dirancang khusus untuk membantu para Pemburu Beasiswa meraih mimpi mereka untuk kuliah di luar negeri. 

Dengan lebih dari 50.000 mahasiswa dan banyak alumni yang sukses diterima di universitas top dunia di 15 negara, Kobi Education bisa jadi sumber informasi berharga untuk kamu.

Dari platform ini, kamu bisa dapetin berbagai macam informasi tentang beasiswa, termasuk kesempatan konsultasi dengan para alumni yang sudah berhasil. 

Jadi, ini bisa jadi langkah awalmu untuk mempersiapkan diri sebelum melamar beasiswa impianmu ke Harvard. 

Yuk, manfaatkan setiap kesempatan yang ada dan jangan ragu untuk mencari bantuan dan informasi sebanyak-banyaknya. Siapa tahu, kamu adalah salah seorang yang akan mengukir cerita sukses di Universitas Harvard!

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *