Digital Eye Strain: Pengertian dan Cara Mengatasinya

Dalam dunia yang semakin terhubung dan digital, digital eye strain (DES) telah menjadi masalah umum yang dihadapi banyak orang. Dari pekerja kantor hingga penggemar game, hampir semua orang yang menggunakan perangkat digital untuk waktu yang lama dapat mengalami gejala yang tidak nyaman ini. Artikel ini akan menjelaskan apa itu digital eye strain, gejalanya, penyebabnya, dan yang terpenting, cara mengatasinya.

Apa Itu Digital Eye Strain?

Digital eye strain adalah kondisi yang terjadi akibat penggunaan layar digital (seperti komputer, smartphone, dan tablet) untuk waktu yang lama tanpa istirahat yang cukup. Kondisi ini menghasilkan serangkaian gejala yang tidak hanya mengganggu kesehatan mata tapi juga kenyamanan fisik pengguna.

Gejala Umum

Gejala digital eye strain dapat bervariasi, meliputi mata lelah, penglihatan kabur, kesulitan fokus, mata kering, sakit kepala, leher dan bahu yang tegang, serta sakit pada bagian mata atau kelopak mata. Selanjutnya, gejala ini tidak hanya mengurangi produktivitas tetapi juga kualitas hidup penggunanya. Bahkan, gejala ini terjadi pada hampir 50% pengguna gadget.

Penyebab Utama

Penyebab utama digital eye strain adalah kurangnya berkedip saat menggunakan perangkat digital, yang berujung pada mata kering dan lelah. Selain itu, posisi duduk yang salah, pencahayaan yang tidak tepat, dan paparan cahaya biru dari layar juga berkontribusi terhadap kondisi ini.

Cara Mengatasi Digital Eye Strain

  1. Menerapkan Aturan 20-20-20: Setiap 20 menit, lihatlah objek yang berjarak 20 kaki dari Anda selama 20 detik. Ini membantu mengistirahatkan mata Anda dan mengurangi ketegangan.
  2. Mengatur Lingkungan Kerja Anda: Pastikan pencahayaan di ruang kerja Anda cukup dan tidak menyilaukan. Gunakan lampu yang dapat mengurangi pantulan dan silau pada layar Anda.
  3. Menyesuaikan Pengaturan Layar: Atur kecerahan, kontras, dan ukuran teks pada layar Anda agar nyaman untuk dibaca. Gunakan filter cahaya biru jika perlu.
  4. Posisi Layar yang Benar: Pastikan layar berada pada jarak yang tepat. Idealnya, sekitar satu lengan dari mata Anda, dan sedikit di bawah tingkat mata.
  5. Menjaga Kelembaban Mata: Gunakan tetes mata atau humidifier untuk menjaga mata Anda tetap lembab, terutama dalam lingkungan ber-AC atau selama musim dingin.
  6. Rutin Berkonsultasi dengan Dokter Mata: Pemeriksaan mata secara berkala dapat membantu mendeteksi dan mengatasi masalah penglihatan yang mungkin memperburuk digital eye strain.
  7. Melakukan Latihan Mata: Latihan fokus jarak dekat dan jauh dapat membantu mengurangi risiko digital eye strain dengan meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan otot mata.
BACA JUGA:   Kegunaan Penulisan Riwayat Pekerjaan dalam Daftar Riwayat Hidup Untuk Lamar Kerja.

Dengan meningkatnya ketergantungan kita pada teknologi digital, menjadi penting untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam menjaga kesehatan mata. Melalui pemahaman dan penerapan praktik-praktik yang tepat, kita dapat mengurangi dampak negatif digital eye strain dan menjaga mata kita tetap sehat di era digital ini. Ingat, mata Anda adalah aset berharga yang memungkinkan Anda untuk menikmati dunia di sekitar Anda; jadi, jagalah dengan baik.

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *