5 Fungsi Penulisan Editorial di Media

Dalam sebuah koran atau web media massa, tak jarang kita menemukan tulisan yang berisi pandangan redaksi mengenai isu tertentu. Tulisan itu adalah teks editorial yang merupakan salah satu bagian dari publikasi media massa. Apa pengertian dan fungsi penulisan editorial? Berikut penjelasannya.

Pengertian Teks Editorial

Teks editorial adalah tulisan yang berisi pandangan serta sikap resmi suatu media terhadap peristiwa aktual, kontroversial, serta fenomenal. Teks editorial atau tajuk rencana ditulis berdasarkan sudut pandang redaksi dari media yang mempublikasikannya. 

Biasanya, teks editorial berada pada rubrik Opini yang di dalamnya terdapat editorial dan surat dari pembaca. Akan tetapi, editorial dan surat pembaca merupakan dua hal berbeda. Editorial adalah tulisan dari redaksi media massa, sedangkan surat pembaca merupakan tulisan dari masyarakat umum. 

Adapun beberapa ciri kebahasaan teks editorial, meliputi:

  • Penggunaan kalimat retoris yang merupakan kalimat tanya, tetapi bukan untuk mendapatkan jawaban, melainkan sebagai renungan pembaca. 
  • Menggunakan kata populer agar banyak orang bisa memahami pembahasan yang ada di dalam tulisan.

Struktur Teks Editorial

Teks editorial terdiri dari tiga bagian, yaitu pengenalan isu, argumentasi, dan penegasan ulang.

1. Pengenalan isu

Untuk membuka tulisan, redaksi yang membuat editorial akan menjelaskan mengenai sudut pandangnya tentang isu yang menjadi pembahasan. 

2. Argumentasi

Setelah mengenalkan isu kepada pembaca, kemudian penulis akan menjabarkan alasan atau bukti untuk memperkuat pernyataan-pernyataannya. Alasan maupun bukti tersebut bisa dalam bentuk hasil penelitian, pernyataan ahli, atau berasal dari referensi terpercaya lainnya. 

BACA JUGA:   Cara Menulis Artikel SEO, Praktis dengan Contoh

3. Penegasan ulang

Mengakhiri teks editorial bisa dengan melakukan penegasan ulang. Dalam bagian ini, penulis akan menegaskan ulang pendapat yang sudah dijabarkan pada bagian sebelumnya. 

5 Fungsi Penulisan Editorial di Berbagai Media

Kamu mungkin sering mendengar tentang penulisan editorial, tapi apa sebenarnya fungsinya? Dari pengalaman saya, ada beberapa fungsi utama dari penulisan editorial yang bisa kamu ketahui.

1. Menyampaikan Pandangan Terhadap Isu Tertentu

Pertama, editorial adalah cara bagi media untuk menyampaikan pendapat atau sikapnya terhadap isu tertentu. Misalnya, ketika ada kebijakan baru dari pemerintah, editorial bisa memberikan pandangan apakah kebijakan itu baik atau perlu diperbaiki. Ini seperti teman yang memberi nasihat atau pendapat tentang suatu masalah.

2. Membantu Pembaca Memahami Isu yang Kompleks

Kedua, editorial membantu pembaca memahami isu yang kompleks. Kadang isu tertentu sulit dimengerti karena banyaknya informasi yang bertentangan. Editorial bisa menyajikan informasi itu dalam bentuk yang lebih sederhana dan jelas. Sehingga, terasa seperti guru yang menjelaskan pelajaran yang rumit menjadi lebih mudah dipahami.

3. Editorial Berguna untuk Advokasi

Ketiga, editorial bisa menjadi alat untuk mengadvokasi perubahan. Melalui tulisan yang persuasif, editorial bisa mengajak pembaca atau bahkan pembuat kebijakan untuk melakukan perubahan. Sebagai contoh, editorial tentang lingkungan bisa mendorong kebijakan lebih hijau.

4. Memberikan Kritik dan Pujian

Keempat, editorial juga berperan sebagai kritikus atau pemberi pujian. Media bisa menggunakan editorial untuk mengkritik tindakan yang dianggap salah atau memuji inisiatif yang positif. Ini seperti seorang kritikus film yang memberikan ulasan.

5. Mendorong Orang untuk Berpikir Kritis

Dari sudut pandang saya, penulisan editorial itu penting karena memberikan pandangan yang berbeda dan mendorong kita untuk berpikir kritis. Misalnya, saat saya membaca editorial tentang pendidikan, saya jadi lebih memahami tantangan dalam sistem pendidikan kita dan mulai berpikir tentang solusi yang mungkin.

BACA JUGA:   Resensi: Pengertian, Fungsi dan Panduan Lengkap Menulisnya

Singkatnya, fungsi penulisan editorial itu beragam, mulai dari memberikan pendapat, menjelaskan isu, mengadvokasi perubahan, hingga mengkritik atau memuji. Semua ini penting untuk membantu kita memahami dunia di sekitar dengan lebih baik.

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *