Copy Editing dan Proofreading: Apa Pengertiannya?

Setelah menyelesaikan tahap penulisan, kalian akan memasuki tahap pengeditan naskah. Menulis saja tak cukup, masih ada banyak hal yang perlu kalian lakukan termasuk copy editing dan proofreading. Lalu, apa itu copy editing dan proofreading?

Copy editing dan proofreading termasuk dalam 2 tahapan proses editing naskah tulisan yang harus kamu lakukan sebelum mencetak dan menerbitkannya.

Baca terus untuk mengenal lebih jauh soal copy editing dan proofreading, serta perbedaan antara keduanya!

Copy Editing

Yang pertama adalah copy editing. Apa itu copy editing?

Copy editing adalah proses merevisi dan mengoreksi ulang tulisan yang telah ditulis sebelumnya.

Tujuan dari copy editing sendiri yaitu untuk memastikan kembali bahwa tulisan telah baik dan benar. Copy editing meliputi: 

  • Perbaikan kesalahan pengejaan
  • Penyesuaian tulisan dengan tata bahasa
  • Penggunaan tanda baca yang benar

Tahapan copy editing berfokus kepada tiap kalimat yang ada pada naskah tulisan. Oleh karena itu, sebelum memasuki tahapan ini, kamu harus memastikan bahwa tulisanmu adalah draft final yang tidak akan diubah lagi. 

Jika kamu belum merasa yakin dan masih akan melakukan revisi cerita, jangan melakukan copy editing terlebih dahulu.

Proofreading

Setelah proses copy editing, langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan sebelum menerbitkan buku adalah proofreading yang dalam Bahasa Indonesia berarti uji baca

Proofreading adalah tahap final pada revisi buku yang bertujuan untuk mengecek kesalahan-kesalahan yang ada pada naskah.

Berbeda dengan copy editing yang berfokus kepada tata bahasa, tahap revisi final ini juga berfungsi untuk memastikan apakah suatu naskah tulisan sudah sesuai dengan logika. Oleh karena itu, proofreading fokus pada pemeriksaan keefektifan kalimat.

BACA JUGA:   Cara Mengedit Cerita secara Mandiri [Self-Editing]

Sebaiknya, orang yang melakukan proses proofreading adalah orang yang berbeda dengan penulis naskah. Terlebih lagi, seorang proofreader akan membaca naskah dengan sudut pandang pembaca yang objektif dan netral.

Biasanya, pihak penerbitan lah yang melakukan proses proofreading. Namun, kamu dapat menyewa jasa freelance proofreading kalau kamu ingin mengambil jalur indie. Nah, itulah penjelasan mengenai dua tahap terakhir yang harus kamu lakukan sebelum menerbitkan buku. Semoga setelah membaca penjelasan di atas, kamu jadi lebih paham tentang copy editing dan proofreading. Selamat menulis, teman-teman!

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *