5 Manfaat Premis Cerita Saat Membuat Novel

Premis adalah ide dasar dari sebuah cerita. Hal yang terpenting, premis cerita juga membantu penulis untuk mengembangkan gagasan utamanya menjadi sebuah outline saat membuat cerita novel. Tapi, apa hanya itu saja manfaat premis?

Tunggu dulu! Ada banyak, loh! Sebagai penulis, kamu harus tahu semua manfaat premis cerita di artikel ini. Baca sampai habis.

Manfaat dan Kegunaan Premis dalam Membuat Cerita Novel

pentingnya premis dalam membuat cerita novel

Bagi penulis, manfaat premis dalam membuat cerita antara lain adalah:

1. Sebagai Panduan dalam Membuat Kerangka Naskah

Dalam menulis, sering kali kita kesulitan menentukan seberapa panjang cerita yang ingin kita kembangkan. Apakah ini akan jadi cerita pendek atau sebuah novel panjang?

Nah, punya premis yang jelas bisa membantu kamu menentukan panjang atau pendeknya naskah. Premis ini berfungsi sebagai panduan utama dalam mengatur alur dan membagi bab dalam naskah.

Contoh: Misalnya, kamu punya premis, “Seorang siswa SMA menemukan bahwa ia memiliki kemampuan untuk melihat masa depan, yang membuatnya harus memilih antara mengubah takdir atau membiarkan kejadian buruk terjadi.”

Dari contoh premis ini, kamu bisa mulai membayangkan beberapa adegan penting, konflik utama, dan bagaimana resolusinya. Jika ceritanya terfokus pada beberapa hari penting dalam hidup si siswa, mungkin ini akan jadi cerpen.

Tapi jika kamu ingin mengembangkan lebih dalam tentang bagaimana kemampuannya itu mempengaruhi seluruh aspek kehidupannya dan orang-orang di sekitarnya selama beberapa tahun, ini bisa berkembang menjadi novel.

BACA JUGA:   Logline: Pengertian, Template, dan Cara Penulisannya

2. Sebagai Panduan Bagi Penulis agar Tidak Tersesat

Punya premis yang jelas sejak awal itu penting agar cerita yang kamu tulis tidak menyimpang dari jalur utama.

Premis berfungsi seperti peta; tanpa itu, mudah bagi seorang penulis untuk tersesat dalam labirin ide-ide baru yang muncul saat proses penulisan. Apalagi, kadang, di tengah menulis, kita mungkin tergoda untuk mengeksplorasi subplot atau karakter sampingan yang menarik, yang bisa mengalihkan fokus dari inti cerita.

Contoh: Kamu sedang menulis cerita berdasarkan premis, “Seorang detektif pemula menghadapi kasus besar pertamanya dan menemukan korupsi dalam sistem yang ia percayai.” Jika tanpa premis yang kuat, kamu mungkin mulai fokus pada cerita sampingan tentang kehidupan pribadi detektif atau konflik internal di kantor yang sebenarnya tidak membantu pengembangan plot utama.

Namun, dengan adanya premis, kamu tetap fokus pada alur utama tentang kasus dan korupsi, memastikan bahwa setiap bab atau adegan benar-benar mendukung tema dan arah cerita yang telah ditetapkan.

3. Menjaga Alur Sebuah Cerita Novel

Premis dalam sebuah cerita berperan penting untuk menjaga agar alur cerita tetap fokus dan terorganisir. Dengan premis yang jelas, setiap peristiwa dalam novel akan memiliki arah yang jelas, mulai dari pengenalan tokoh, munculnya konflik, hingga pencapaian tujuan protagonis.

Ini membantu penulis untuk menghindari penyimpangan yang tidak perlu dan memastikan bahwa setiap elemen cerita berkontribusi secara efektif untuk mencapai resolusi yang memuaskan.

Contoh: Misalkan premis ceritamu adalah, “Seorang wanita muda bertekad untuk membuktikan bahwa kakaknya tidak bersalah dan hanya terjebak dalam skandal politik ternyata berhasil mengungkap konspirasi yang lebih besar dalam prosesnya.”

Dengan premis ini, kamu sebagai penulis akan terus mengarahkan alur cerita untuk fokus pada upaya wanita muda tersebut dalam menyelidiki dan mengungkap kebenaran, menjaga setiap adegan agar relevan dengan tujuan utama dan menghindari penyimpangan cerita yang tidak mendukung premis utama.

BACA JUGA:   Bagaimana Cara Mengembangkan Ide Pokok dalam Menulis Paragraf?

4. Membantu Mencegah Writer’s block

Premis yang dituliskan dengan baik adalah alat bantu yang efektif untuk mengatasi writer’s block—kondisi di mana penulis merasa terjebak dan tidak bisa melanjutkan menulis. Dengan adanya premis, penulis sudah memiliki gambaran garis besar cerita dan arah alur yang harus diikuti.

Ini sangat membantu saat kamu merasa kehilangan arah atau tidak yakin harus menulis apa selanjutnya, karena premis akan mengingatkan kembali tentang inti cerita dan apa yang seharusnya terjadi selanjutnya.

Contoh: Anggaplah kamu sedang menulis novel dengan premis, “Seorang arkeolog muda menemukan peta kuno yang menunjukkan lokasi harta karun tersembunyi, tetapi harus berlomba dengan pemburu harta yang kejam untuk mendapatkannya.”

Jika kamu tiba-tiba merasa stuck di tengah cerita, kembali ke premis bisa membantumu mengingat bahwa setiap bab atau adegan harus membantu memajukan alur pencarian harta tersebut, baik lewat melalui pengembangan karakter, konflik, atau penemuan baru yang terkait dengan peta.

Premis ini menjadi pengingat yang berguna untuk membawa kembali fokus dan inspirasi saat menulis.

5. Sebagai Alat Pitching

Premis yang singkat, sederhana, lugas, dan jelas adalah kunci saat kamu ingin pitching karyamu kepada penerbit atau editor. Premis yang menarik akan segera menarik perhatian mereka dan memicu keinginan untuk membaca lebih lanjut.

Saat menyiapkan naskah untuk dikirim ke penerbit, kamu perlu menulis premis se-menarik mungkin. Ini berfungsi sebagai hook yang efektif untuk memikat minat editor, memberikan kesan pertama yang kuat dan menjelaskan dengan cepat apa yang membuat ceritamu unik dan layak diterbitkan.

Contoh: Misalkan kamu menulis premis, “Setelah mewarisi jam tangan ajaib dari kakeknya, seorang remaja mempunyai kemampuan untuk melompat melalui waktu. Sekarang, dia harus menggunakan kekuatannya untuk menghentikan bencana sambil menghadapi paradoks yang terjadi karena mengubah masa lalu.”

BACA JUGA:   Chekhov’s Gun: Penulis Wajib Tahu Konsep Menulis Fiksi ini!

Premis ini langsung menyampaikan konsep yang menarik dan unik. Ini memperjelas genre dan tema cerita —petualangan, fantasi, dilema moral— serta menjanjikan konflik dan pengembangan karakter yang menarik, membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi editor yang mencari cerita dengan elemen inovatif dan mendebarkan.

Pesan untuk Penulis

Premis adalah inti dari setiap cerita yang sukses. Lebih dari itu, premis adalah janji yang kamu buat kepada pembaca tentang perjalanan yang akan mereka ikuti.

Sebagai penulis, menghabiskan waktu untuk merumuskan premis yang kuat dan menarik adalah investasi terbaik yang bisa kamu lakukan untuk karyamu. Premis yang baik bisa memudahkan proses penulisan dengan memberikan arah yang jelas sekaligus meningkatkan kemungkinan karyamu dilirik editor dan penerbit.

Jadi, sebelum kamu terjun lebih dalam ke dalam menulis cerita panjangmu, luangkan waktu untuk duduk dan memikirkan premis yang akan menjadi fondasi bagi semua yang kamu bangun. Pastikan premismu menarik, menggugah, dan penuh dengan potensi untuk eksplorasi lebih lanjut.

Nah, kalau kamu masih bingung dan ingin diskusi lebih lanjut soal manfaat premis cerita, kamu bisa gabung dengan Komunitas Belajar Nulis by Tika Widya. Di sini, kamu bisa sharing dan diskusi bareng 1800+ penulis dari seluruh Indonesia. Mau banget, kan?

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *