5 Tips Menulis Opini Anti Gagal, Coba Dulu!

Opini merupakan salah satu jenis tulisan yang paling menantang. Oleh karena itu, penulis rata-rata harus meluangkan lebih banyak waktu untuk membuatnya. Dalam artikel kali ini, sahabat menulis favorit kamu, akan menjelaskan beberapa tips menulis opini yang baik! 

1. Kenali Audiens

Sebelum mulai menulis, kamu harus mengetahui siapa yang akan membaca artikel opini kamu. Mengenali target audiens sangatlah penting karena kamu jadi bisa menyesuaikan tone tulisan dengan mempertimbangkan latar belakang, pengetahuan, dan kepentingan mereka. 

Misalnya, jika kamu menulis opini tentang kebijakan pendidikan untuk orang tua murid, maka kamu mungkin perlu menjelaskan istilah teknis secara singkat untuk memastikan pemahaman mereka.

Contoh: 
“Sebagai orang tua, ayah dan bunda mungkin perlu ikut serta mendiskusikan kebijakan pendidikan dengan pemerintah. Jadi, belajar memahami beberapa istilah teknis seperti kurikulum, metode pengajaran, dan penilaian sangatlah penting.”

2. Perkuat Argumen 

Menyampaikan argumen yang kuat adalah kunci dalam sebuah opini. Oleh karena itu, berikan alasan-alasan yang mendukung pandangan kamu. Selanjutnya, jangan lupa menyertakan fakta, data, atau penelitian yang relevan.

Contoh: 
“Menurut saya, mengadopsi pendekatan belajar berbasis proyek dalam sistem pendidikan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi siswa. Sebuah studi yang dilakukan oleh XYZ University menemukan bahwa siswa yang terlibat dalam proyek memiliki tingkat pemahaman yang lebih tinggi dan keterampilan berpikir kritis yang lebih baik.”

3. Sampaikan Sudut Pandang dengan Jelas

Pastikan tulisan kamu mudah dipahami dan sudah punya struktur penulisan opini yang baik. Kemudian, jelaskan sudut pandang kamu dengan tegas dan buat argumen kamu terorganisir secara logis.

BACA JUGA:   Persyaratan Menulis di Media Cetak Bagi Pemula
Contoh: 
“Menurut saya, peningkatan pendanaan dalam bidang penelitian ilmiah sangat penting. Melalui investasi yang lebih besar dalam penelitian, kita dapat mendorong inovasi, mengatasi masalah sosial, dan memajukan kemajuan teknologi.”

4. Gunakan contoh konkret

Mendukung argumen kamu dengan contoh konkret akan membantu membuat opinimu terasa lebih meyakinkan. Jadi, gunakan kisah nyata atau peristiwa aktual yang terkait dengan topik yang kamu bahas.

Contoh: 
“Ingatlah peristiwa terakhir di mana seorang atlet Indonesia memenangkan medali emas di ajang olahraga internasional. Prestasi ini menunjukkan bahwa investasi yang tepat dalam pelatihan dan fasilitas olahraga dapat menghasilkan hasil yang luar biasa.”

5. Hindari Kesimpulan yang Terlalu Memaksakan Pendapat

Meskipun opini kamu perlu memiliki kesimpulan yang jelas, hindari gaya penulisan yang terlalu mendikte atau memaksakan pendapatmu kepada pembaca. Lebih daripada itu, berikan ruang untuk refleksi dan perspektif yang beragam.

Contoh: 
“Setelah mempertimbangkan beberapa argumen dan bukti yang ada, saya percaya bahwa pelaksanaan pembatasan jam malam di kota ini dapat memberikan manfaat bagi keamanan dan kesejahteraan warganya. Namun, penting bagi kita semua untuk melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan ini dan mendengarkan kekhawatiran serta saran mereka.”

Jangan lupa, opini kamu adalah ekspresi pribadi. Selain mengikuti tips ini, penting juga untuk tetap menghormati pendapat orang lain dan berdiskusi secara terbuka. Semoga tips dan contoh-contoh tersebut membantu kamu dalam menulis opini dengan lebih baik!

Tika Widya

Tika Widya C.DMP adalah seorang penulis yang sudah menekuni industri kreatif secara profesional sejak tahun 2018. Ia telah menjadi content writer, copywriter dan creative writer pada lebih dari 914+ proyek penulisan skala nasional dan internasional. Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar Emerging Writer Australia-Asia. Kini, Tika Widya mengajar menulis lewat Tikawidya.com, Tempo Institute dan Kelas Bersama. Ia juga membentuk Komunitas Belajar Nulis yang aktif mengawal 1800+ penulis dari seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan menyemarakkan industri literasi nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *